[18] Perkara

1.1K 109 18
                                    

•Happy Reading•
.
.
.

Mingyu melempar amplop putih ke meja dihadapan ibunya dengan pandangan marah. Sementara Ibu mingyu tenang, seakan tau ini pasti terjadi

"Apa Maksudnya ini eomma?!" Tanya mingyu

"Apa?" Tanya ibu mingyu balik dengan wajah tenang

"Eomma tidak perlu berpura pura, apa maksud dari amplop itu? Eomma menyuruh paman memindahkan ku bekerja?!" Marah mingyu

"Eomma sudah menyuruhmu memutuskan wanita itu, tapi sepertinya kau tidak mau menurut. Jadi terpaksa eomma lakukan ini" balas Ibu mingyu dengan santainya

"Setidaknya jangan seperti ini eomma! Eomma memindahkan ku bekerja ke paris. Itu terlalu jauh, bukankah eomma sendiri yang menanti kepulangan ku dulu?"

"Eomma menanti kepulangan mu, tapi eomma tidak menunggu berita mengecewakan yang membuat eomma merasa malu" mingyu terdiam mendengar ucapan ibunya, ibu mingyu berdiri sambil melihat tangan didada

"Jangan berpikir eomma tidak tau, eomma tau kau masih menemui wanita itu walaupun sudah eomma ancam. Jadi terpaksa eomma harus turun tangan untuk memisahkan kalian"

"Aku tidak mau" tegas mingyu

"Kau hanya ada 2 pilihan, eomma ijinkan kau bertemu dengan wanita itu untuk yang terakhir kalinya dan mengucapkan selamat tinggal ATAU tidak sama sekali"

"Dan jangan sekali-kali membatah lagi, atau kau tidak akan tau apa yang akan eomma lakukan. Eomma bisa saja melakukan apa yang eomma katakan kemarin" ucap ibu mingyu penuh penekanan

***

"Eommanim" pekik Yuju ketika membuka pintu dan melihat sosok ibu mertuanya datang.

"Aboenim" kaget yuju ketika melihat ayah mertuanya berjalan dibelakang ibu mertuanya

Yuju menyambut mertuanya dan menyiapkan minuman untuk mereka
Yuju memberikan teh untuk Tn jeon terlebib dahulu karena dia terlihat lelah dan setelah itu untuk Ny Jeon

"Terimakasih Yuju" ucap Tn Jeon, yuju mengangguk dan duduk disamping Ny Jeon

"Bagaimana eommanim dan aboenim bisa datang bersama?" tanya yuju penasaran

"Namanya juga jodoh, jadi punya ikatan batin" jawab Tn Jeon santai
Tapi malah membuat yuju tertawa, ssmentara Ny jeon memukul pelan lengan Tn jeon

"Lisa apa Kabar?" Tanya yuju setelah tawanya reda

"Dia baik, dan dia bilang akan kekorea setelah tugas kuliahnya selesai" jawab Ny jeon

"Benarkah?" pekik yuju senang
Tn jeon hanya bisa menggelengkan kepala melihat istri dan menantunya yang tengah asik berbicara tanpa memperhatikannya. Tn jeon akhirnya memilih untuk pergi kekamar dan mandi meninggalkan wanita² itu

***

Jin tengah sibuk didapur, pria tampan ini terlihat sedang asik bermain dengan pisah dan beberapa sayuran

"Apa Sudah selesai?" tanya sowon yang berjalan mendekat

"Sebentar lagi, kau duduklah" perintah jin
dan tidak lama jin dan dengan beberapa masakan yang mengunggah selera

"Wah, sepertinya enak. Tidak salah aku memilih suami seorang koki" ucap Sowon sambil mencicipi masakan jin

"Akhhhhh panas panas"  Jin yang melihat sowon mengeluarkan lidahnya sambil mengipas ngipas tangannya pun panik

"Gwencaha?" tanya jin mendekat

"Panasss"

Jin tidak bisa berpikir sekarang, dia pun ikut meniup² lidah Sowon supaya tidak panas lagi. Jin merasa ini konyol, tapi dia tidak bisa berpikir lagi sekarang.

The Past That Make Regret [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang