[30] Harapan

1.5K 163 22
                                    

Happy Reading
.
.
.

Malam hari yang cerah, tzuyu menatap langit malam kota seoul. Tzuyu menghela nafas untuk kesekian kalinya, Kejadian diparis Beberapa hari yang lalu masih segar di ingatan Tzuyu terutama Tentang Mingyu.
Tzuyu sesekali melihat ponsel yang berada di genggamannya, namun hal tersebut malah mengingatkan Tzuyu tentang hal yang entah keberuntungan atau kesialan bagi tzuyu.

Flashback on

Tzuyu sedang berada di kamar hotel tempatnya menginap. Hari ini pemotretan hanya Sampai jam 4 sore sehingga tzuyu bisa beristirahat malam ini.
Tzuyu mengenakan pakaian santai, dan tzuyu baru teringat dengan ponselnya. Tzuyu mencari ponselnya di tas yang tadi dibawanya ke tempat pemotretan namun ternyata tidak ada. Tzuyu beralih mencari diatas dan dibawah kasur, namun tetap tidak ada. Sekarang tzuyu mulai panik hingga suara ketukan pintu terdengar.
Tzuyu membuka pintu dan melihat sosok tinggi didepannya. Indra penciuman tzuyu mengenal wangi tubuh orang ini walau tzuyu tidak melihatnya

"Apa kau sedang mencari ini?" Pertanyaan dengan suara berat yang sangat familiar ditelinga tzuyu. Tzuyu mendongak dan melihat kearah pria didepannya. Pria yang tidak lain adalah mingyu itu memegang Sebuah ponsel berwarna Hitam

"Darimana kau mendapatkannya?" Tanta tzuyu kaget dan ingin merampas ponselnya. Namun Mingyu langsung dengan cekatan menghindari tangan tzuyu yang ingin merampas ponsel tersebut

"Setidaknya ijinkan tamu mu untuk masuk dulu" ucap Mingyu tenang

"Tamu? Kau bukan tamu ku, dan aku tidak mengenalmu" sinis Tzuyu

"Baiklah, setidaknya ijinkan orang yang menemukan ponselmu ini masuk sebentar" Kata Mingyu lagi

"Untuk apa kau masuk? Jika ingin mengembalikan ponselku maka kembalikan sekarang. Selagi aku ada dihadapanmu" Ujar tzuyu kesal

"Apakah itu caramu berterima kasih Nona Chou? Wow"
Tzuyu menghela nafas, sampai kapanpun dia akan kalah jika berdebat dengan seorang Kim Mingyu. Tzuyu langsung membuka pintu kamar hotelnya dan berjalan masuk yang diikuti oleh mingyu

Lama mereka terdiam dan hanya duduk di masing masing pinggir kasur.
Hingga mingyu mengeluarkan suara

"Bagaimana kabarmu?" Mingyu menoleh menatap tzuyu, tzuyu pun sebaliknya

"Seperti yang kau lihat. Aku masih hidup dengan baik walaupun kau meninggalkanku" nada sindiran terdengar dikalimat tzuyu
Mingyu terkekeh pelan, entah apa maksud dari kekehannya itu

"Aku sudah melihatnya" Tzuyu mengerutkan keningnya bingung dengan ucapan Mingyu

"Apa maksudmu?" Tanya Tzuyu

"Anak kita. Aku telah melihatnya" jawab Mingyu

Deg

Tzuyu langsung terlihat gagap memdengar ucapan mingyu

"Darimana kau tau?"

Mingyu tersenyum dan berkata
"Sangat mudah mencari tau tentang kehidupan seorang model terkenal"

Mingyu menyodorkan ponsel tzuyu yang masih berada padanya. Tzuyu dengan ragu mengambil ponsel itu dari mingyu
Namun tubuh tzuyu langsung tersentak kaget ketika Mingyu malah menarik tubuh tzuyu dan dengan cepat membarikan tubuj tzuyu dengan posisi mingyu diatas setengah menindih

"A-pa yang k-au lakukan?! Lepaskan ak-u" tzuyu berusaha memberontak namun dia tidak bisa menandingi kekuatan mingyu
Wajah tzuyu memelas berharap mingyu mau melepaskannya

"Maafkan aku" ucap mingyu masih dengan posisi yang sama namun matanya memandang lekat tzuyu
Tzuyu menegang

"Aku berjanji akan menjemputmu dan anak kita. Setelab itu kita akan hidup bahagia, aku janji" tidak ada mada bercanda dalam wajah mingyu. Dia terlihat serius

The Past That Make Regret [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang