LAGU 7-RAGIL

10.5K 2.3K 256
                                    

"Di mana lo?" tanya Dru begitu gue menjawab teleponnya.

Gue aktifkan speaker phone dan menyimpan handphone di atas speedometer. Berabe urusannya kalau polisi yang lagi jaga di pertengahan lampu merah sana, lihat gue lagi nyetir sambil nelepon.

"Gil? Halo? Suara gue kedengaran nggak, sih?"

"Gue lagi nyetir, Bambang! Ada polisi di lampu merah melototin gue."

"Emangnya lo lagi di mana?"

Lampu merah berganti warna hijau. Kantor Sidney persis di depan perempatan jalan, dan kemarin Sidney ingatkan gue supaya parkir di basement samping kantornya aja biar gampang dapat akses parkir.

Ini udah hari kedua gue antar jemput Sidney ke tempat kerjanya. Sama seperti kemarin, perginya gue antar pakai motor yang gue sewa dari tukang ojek, dan pulangnya selalu pakai mobil gue. Bukannya apa-apa, sih, gue cuma takut aja dia tiba-tiba kabur dan nggak balik lagi ke rumah. Kan nggak lucu kalau gue kehilangan dia duluan sebelum gue dapetin dia.

"Halo? Ragil?" teriak Dru lagi.

"Bentar, elah! gue lagi parkir dulu," jawab gue sambil mata gue tetap fokus memperhatikan arah belakang mobil melalui kaca spion tengah.

"Emang lo lagi di mana, sih? Dari tadi gue nanya kagak dijawab-jawab!"

"Slipi."

"Ngapain?"

Gue berdecak. "Lo kok kayak cewek posesif aja sih banyak nanya! Ada apaan nelepon gue?"

"Ke studionya Moses sekarang, kita briefing lagu 'Dinda'."

"Duh, jangan sekarang, Dru. Gue lagi ada perlu dulu."

Gue sengaja bohong supaya pertanyaan Dru nggak makin merepet, tapi ternyata Tuhan nggak rela membiarkan mahkluknya yang paling suci ini berbohong. Tiba-tiba pintu mobil terbuka dan suara Sidney yang selalu menggoyahkan iman gue terdengar.

"Gil, maaf ya lama. Tadi gue disuruh ngerjain press release dulu karena mau terbit besok. Padahal gue—"

Badan gue condong ke depan, menutup mulut Sidney dengan telapak tangan. Untuk sekarang cukup pakai tangan dulu, mungkin ke depannya bisa pakai mulut. We'll see.

"Lo lagi sama cewek, ya?" Tuh, kan. Si Dru jadi curiga. Bisa ngomel abis-abisan dia, kalau tahu alasan gue nggak ikut briefing karena jalan sama cewek.

"Gue lagi sibuk bantuin kakak gue. Besok kan kakak gue nikahan."

"Tahi kambing! Mana ada kakak lo ngomong gue-elo!"

"Ih, Dru ngomongnya kasar. Gue nggak suka, ah! Udah ya, nanti gue telepon lagi!"

"Nggak usah ngelak, Wawan! Lo pikir gue nggak tahu, lo lagi sibuk ngejar-ngejar cewek yang jadi inspirasi lo bikin lagu 'Dinda' itu, kan?"

Sialan! Handphone gue masih gue loadspeaker. Udah pasti Sidney bisa dengar semua omongannya Dru.

"Kemarin Moses sama Ale cerita kalau lo minta bantuan mereka buat ngerayu gebetan lo yang tinggal serumah sama lo. Iya, kan? Pantesan aja lo betah di rumah sampai berapa hari nggak nongol-nongol di basecamp."

Song About SidneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang