Seketaris Seksi/Sesak

4.7K 335 27
                                    

Hari ini adalah hari senin. Mulai dari bangun pagi Elber sudah semangat untuk memulai harinya. Penyebabnya adalah hari ini Elber akan menerima seketaris baru yang dijamin bakalan bikin semangat kerja setiap harinya.

Di hadapan cermin Elber tersenyum puas mengamati penampilannya. Seperti biasa Elber tetap memesona dengan ketampanannya. Dapat dipastikan seketaris barunya nanti pasti akan klepek-klepek melihatnya. Membayangkannya saja membuat Elber senyum-senyum sendiri. Memang salah satu kekurangan Elber ya sifat narsisnya itu. Kalau kata istrinya sih sudah kronis.

Sambil bersiul-siul Elber berjalan menuju meja makan. Di sana sudah ada Antana, istrinya, yang sudah duduk memulai sarapannya dengan tenang. Memang sudah menjadi kebiasaan Antana yang tidak pernah mau menunggu suaminya itu untuk sarapan bareng. Alasannya sering buat Elber geleng-geleng kepala. Katanya siapa cepat dia dapat. Emangnya ini pembagian makanan tunawisma?

Hello, Elber itu tajir melintir. Kalau bisa digambarkan seperti di novel-novel Elber itu pria yang menguasai tiga perempat belahan dunia!

Masalahnya entah di dunia mana? Hahaha...

"Pagi honey..."sapa Elber dengan mesra. Tidak lupa ia mendaratkan bibirnya di pipi dan di kening Antana.

Sayangnya yang disapa tidak merespon balik.

"Tumben kamu ceria banget pagi ini?" Tanya Antana dengan sinis.

Tapi yang namanya Elber sudah kebal dengan sikap istrinya yang selalu semena-mena itu.

Bukannya tersinggung dengan kata-kata Antana, Elber malah makin semangat menggoda istrinya tersebut.

"Siapa juga yang tidak ceria begitu melihat ada penampakan dewi yang turun dari khayangan ada di meja makan ini. Eh rupanya bukan dewi melainkan istriku, hehehe..."

Sayangnya bukannya mendapat senyum tersipu-sipu dari istrinya tersebut, melainkan wajah mau muntah dari beberapa pelayan yang berseliweran di sekitar mereka.

Yang benar saja Antana seperti dewi? Elber itu kalau bohong gak tanggung-tanggung. Dewi dari mananya? Rambut Antana awut-awutan, baju acak-acakan, belum lagi cara makan yang asal-asalan yang buat siapapun melihat jadi gak selera makan.

Kalau kata pelayan yang kerja di rumah Elber, bohong sih dihalalin asal kira kira dong takarannya. Wajah kaya rambo dikata dewi dari khayangan? Ckckck...

Tak ada tanggapan dari Antana, Elber memulai sarapannya. "Hon, aku nanti pulangnya agak malaman ya?" Elber duluan ngasih aba-aba kalau dia nanti pulang telat. Jaga-jaga aja siapa tahu nanti seketaris baru tersebut mau diajak pulang bareng. Ah...membayangkannya saja Elber udah senyum-senyum sendiri.

"Terserah." jawab Antana ketus.

"Iya hon, inikan akhir bulan takutnya nanti lembur. Jadi entar pulangnya kemalaman." Elber pura-pura memasang raut wajah memelas.

Alasan!

Tak ada jawaban dari istrinya, Elber menganggap Antana tidak akan mencurigainya nanti.

Hore...satu masalah selesai. Istrinya memang berkuasa tapi sayangnya gampang dikibulin.

Elber gitu loh...

"Makanan itu dimakan bukan disenyumin."

Komentar sinis dari Antana membuyarkan lamunan indah yang dirajut oleh Elber. Cepat-cepat Elber menghabiskan sarapannya. Biar cepat kabur dari hadapan Antana.

"Aku berangkat ya hon..." pamit Elber sebelum melesat pergi menaiki mobilnya menuju kantor. Tak sabar menanti kedatangan seketaris barunya itu.

Bukan Christian GreyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang