Hati abang untuk adek

1.4K 124 12
                                    


Berhubung ini adalah akhir bulan maka pekerjaan Elber semakin meningkat. Itu artinya bila Elber bekerja ekstra,maka Dono harus lebih dua kali lipat lagi ekstranya.

Maklum asisten!

"Bos, hari ini manggil apa sama nyonya bos?" Tanya Dono pada Elber yang sedang sibuk. Sedangkan Dono sedang sibuk menyusun laporan di depan laptopnya.

Berhubung hari ini adalah hari kamis, maka panggilan Elber kepada istri tercinta adalah swetty.
"Swetty. Kenapa?" Tanya Elber tanpa mengalihkan perhatiannya dari lembaran-lembaran kertas di tangannya.

"Saya lupa bos ini hari apa. Daripada lihat kalender mending tanya bos biar lebih cepat." Jawab Dono dengan santai.

Dasar asisten kurang asam! Itu sama saja dia menyindir kelakuan aneh Elber. Kalau tak ingat lagi sibuk, Elber sudah melemparkan semua kertas di tangannya ke wajah Dono. Beraninya dia mengejek Elber!

"Bos, sudah lama ya nyonya bos gak muncul ke kantor?" Sambung Dono tanpa merasa bersalah.

Mendengar pertanyaan Dono kali ini membuat Elber menghentikan kegiatannya. "Gak salah ngomong kamu Don, mencari kedatangan istri saya?"

Hello, ini Antana bok yang dibahas! Yang kejamnya menyamai emak tiri di serial azab.

Dono menggelengkan kepalanya. "Saya serius bos."

Mendengar penuturan Dono membuat Elber tiba-tiba bergidik. Biasanya kan kalau ada pria lain yang menanyai istrinya maka pria tersebut akan cemburu. Elber malah beda. Ada yang nanyai Antana seperti yang dilakukan Dono saat ini membuat Elber ngeri. Dia ngeri kalau sang asisten sedang kesambet roh halus. Kalau macam Dian sastro dirindukan wajar. Ini Antana, ih... amit-amit dah...

"Emang kamu gak takut saya istri saya Don?" Lanjut Elber penasaran.

Dono memandang Elber dengan serius, "Takut sih bos, tapi kan kadang nyonya ada baiknya juga. Walaupun jarang banget."

Fix, Elber menduga Dono sudah kacau akibat terlalu banyak tagihan kredit. Hingga ngomongnya mulai melantur.

Kapan Antana baik? Kapan???? Ingin rasanya Elber berteriak kencang di hadapan asisitennya tersebut. Yang ada makin tahun Elber makin makan hati akibat kesewenang-wenangan istri tersayangnya itu.

Tak ingin memperpanjang pembicaraan, Elber mengusir Dono dengan cara menyuruhnya membuatkan kopi pahit. Entah kenapa seharian ini kepala Elber terasa pusing. Tambah lagi mendengar kata-kata Dono makin tambah pusing Elber.

Hingga sore tiba, pusing yang dirasakan Elber semakin menjadi-jadi. Dengan lemas Elber memutuskan untuk pulang lebih cepat agar bisa segera istirahat.

"Tumben pulang cepat?" Tanya Antana heran. Melihat Elber yang pulang lebih cepat dari biasanya.

"Kepalaku pusing seharian ini, swetty. Mungkin aku terkena demam." Beritahu Elber lemas. Setelah itu ia langsung masuk kamar meninggalkan Antana sendirian.

Usai berganti baju, Elber langsung menjatuhkan dirinya ke tempat tidur. Beberapa kali Elber mencoba untuk mencari posisi yang nyaman. Tapi semakin ia bergerak maka semakin tambah rasa pusing di kepalanya. Benar-benar tidak enak.

Elber terlalu malas membuka matanya, ketika mendengar suara pintu terbuka. Dari langkah kakinya Elber dapat menebak bahwa yang masuk itu adalah Antana.

"El, ini diminum dulu obatnya." Dengan pelan Antana mencoba membangunkan Elber. "Biar berkurang pusingnya. Baru tidur lagi." Bujuk Antana lembut.

Jarang terkena penyakit, Elber hampir lupa bahwa Antana akan berubah baik bila kesehatannya menurun. Dengan berat Elber membuka matanya untuk bangun minum obat.

Bukan Christian GreyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang