Harapanku mulai terlaksana. Impianku sudah disepan mata. Lalu mau apa lagi yang kupinta. Kali ini aku benar-benar sudah bahagia.
Aku tak tau apa yang akan terjadi nantinya. Yang ku tau hanya hatiku yang sedang berbunga. Aku tak tau jika nantinya akan ada yang tidak suka. Yang ku tau hanya aku sangat menyukai semua.
Kali ini. Aku sangat berseri. Karena kau telah memberi. Hal yang kecil. Tapi itu membuatku tak henti berseri setiap hari.
Mudah saja. Seperti itulah caraku bahagia. Tak seribet seperti yang orang ajukan. Tak sekuat sumo di pertandingan. Malahan seringan kapas di penimbangan.
Hari ini aku sudah mendengar semuanya. Karena keputusan yang telah ada. Kabar bahagia. Tak hentinya yang selalu bembuatku Ceria.
Bagaimana mungkin aku tak bahagia. Duduk disampingnya. Memegang tangannya. Bahkan yang tak kukira. Hingga dia memasangkan benda sakral itu. Benda yang tak kukira sebelumnya. Bahwa kau lah yang akan memasangnya.
Aku tak tau. Sebelumnya aku tak mempunyai riwayat penyakit jantung. Tapi mengapa dihadapmu aku selalu mematung. Diam tak bergeming. Jantungku yang tak beraturan berguncang. Merasakan seperti ia akan hilang. Mungkin jantungku itu sedang bingung. Antara dia akan tetap di diriku. Atau pindah ke hidupmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hari-Hari Jatuh dan Patah
PoetryIni tentang sebuah kata, yang diubah menjadi kalimat, diucap oleh suara dan berakhir dengan air mata Ini hanya tentang bagaimana rasa yang biasa dipendam. Mulai mencurahkan agar hati bisa tentram. Ditambah dengan perasaan senang dan sedih yang menun...
