"Aku berangkat, hyung!" Teriak Dikey.
Joshua menghampiri Dikey yang masih sibuk mengeluarkan sepeda motornya dari garasi. Ikut tertawa melihat pemuda itu sesekali meracau karena motor kesayangannya sedikit sulit untuk dinyalakan. Karena memang, Dikey adalah seorang pencinta motor tua.
"Ahh, sepertinya pulang kuliah nanti aku akan sedikit terlambat. Si Jeky sudah lama tidak diberi vitamin."
Jeky adalah motor tua kesayangan Dikey. Biasanya si Jeky ini akan ia bawa ke tukang bengkel khusus motor tua langganan, namun sudah dua bulan terakhir tidak dilakukan. Tugas kuliah Dikey akhir-akhir ini sangat menumpuk.
Joshua mengangguk. "Baiklah, tapi jangan pulang larut malam, ya!"
"Tentu saja. Aku hanya memiliki satu mata kuliah hari ini. Siang nanti juga sudah selesai. Mungkin sore aku baru tiba di rumah." Jelas Dikey.
Joshua jadi bernapas lega mendengarnya. Biar bagaimana pun juga, Dikey dan Dino adalah tanggung jawabnya. Tentu ia tidak mau kedua kakak beradik itu dalam keadaan bahaya. Ia harus menjaga keduanya dengan baik.
Mulai menggas sepeda motornya, Dikey keluar dari pekarangan rumah mereka.
Di luar, Dikey disambut oleh senyuman lebar seorang Hayun. Ia tengah berdiri di depan pagar rumahnya sendiri. Memegangi mainan mobil-mobilan kesayangan.
Dikey hanya memandangi Hayun sekilas. Tanpa membalas senyuman anak itu sedikit pun. Tak peduli, Dikey mulai melajukan kendaraannya.
Beberapa saat setelah Dikey pergi, Joshua turun untuk menutup pagar rumah. Seperti tidak melihat apa-apa. Ia kembali masuk tanpa merasa ada seorang pun sebelumnya.
⚱️hayun.️⚱️
"Hari ini kau tidak kuliah, Din?" tanya Joshua, sesaat sebelum ia benar-benar keluar dari rumah. Hendak berangkat kuliah.
Joshua baru memiliki kelas tepat jam dua siang nanti. Sedikit berselisih jam dengan kelas yang Dikey ikuti.
Menggeleng, "tidak, hyung. Mr. Jungwoo sedang berada di luar kota."
Mengangguk paham, Joshua mulai melangkah pergi. Berhenti sejenak, "Di luar ada Hayun sedang bermain sendirian. Ajaklah dia bermain. Kasian, dia tidak mempunyai seorang pun teman di sini."
Merespon ucapan Joshua, Dino mengangguk kuat. Turut keluar, untuk menyapa bocah tersebut.
Ternyata, ajakan Dino disambut oleh Hayun dengan sangat baik. Maklum, bocah itu sama sekali tidak memiliki teman di blok tempat tinggal mereka. Hanya bermain sendirian. Ketika ada orang yang dengan suka rela mengajaknya bermain, sudah pasti Hayun sangat bersemangat dibuatnya.
Mereka memutuskan untuk bermain petak umpet. Dan kali ini, Dino lah yang jaga. Hayun bersembunyi.
Bocah laki-laki itu nampak tak asing sama sekali di rumah Joshua, Dikey dan Dino. Seakan sudah begitu hafal dengan seluk beluk rumah tersebut. Berlari sesuka hatinya.
Ia memutuskan untuk bersembunyi di dalam sebuah gudang yang letaknya tepat di bawah tangga. Cerobohnya bocah itu, ia malah menutup pintu dengan sangat amat kencang. Hingga memperdengarkan suara bantingan pintu yang cukup nyaring. Dino jadi bisa menebak dengan tepat dari mana sumber suara tersebut.
Sudah berada di dapur pun, Dino samar-samar mendengar suara yang berasal dari gudang bawah tangga. Laki-laki Lee itu sangat yakin bahwa Hayun pasti tengah bersembunyi di dalam sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hayun (✓)
Fanfiction[Joshua, DK and Dino Seventeen horror Fanfiction] Joshua, Dikey dan Dino, adalah tiga mahasiswa yang memutuskan untuk mencari kontrakan terdekat dengan kampus mereka. Menemukan satu rumah yang akhirnya menjadi hunian mereka untuk sementara waktu, te...