"Jangan pernah meremehkan langkah kecil yang kau ambil hari ini. Setiap langkah, sekecil apa pun, adalah bagian dari perjalanan besar menuju impianmu. Setiap usaha yang dilakukan dengan sepenuh hati adalah investasi dalam dirimu sendiri. Teruslah melangkah dengan tekad, dan suatu hari nanti, kamu akan melihat betapa jauh perjalananmu telah membawamu."
Cerita ini dibumbui fiksi meski terinspirasi dari kisah nyata, tidak semuanya nyata karena sengaja kisah nyata tidak seindah itu untuk diceritakan jadi banyak bagian-bagian yang dibuat semenarik dan seindah mungkin untuk sebuah cerita. Namun, untuk informasi informatifnya, tentu saja itu benar. Sudah diriset dan terpercaya
Cerita ini berpusat di SMP Negeri 6 Linggang Bigung, sebuah sekolah yang terletak di daerah pedesaan yang cukup terpencil, namun memiliki reputasi yang baik dalam hal pendidikan lingkungan. Sekolah ini pernah meraih penghargaan Adiwiyata, yang diberikan kepada sekolah-sekolah yang peduli terhadap lingkungan hidup. Lingkungan sekolah ini hijau dan asri, dipenuhi pepohonan yang rimbun, dengan taman-taman yang terawat. Di sini, siswa-siswi didorong untuk memiliki kesadaran lingkungan sejak dini, yang terlihat dari berbagai program yang dijalankan sekolah, seperti bank sampah dan kebun sekolah. Meskipun fasilitasnya sederhana, semangat warga sekolah untuk belajar dan menjaga lingkungan sangat kuat.
Sekolah ini menjadi lokasi pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Pengenalan Lingkungan Persekolahan (PLP) Terintegrasi yang digagas oleh Universitas Nusa Kencana. Universitas ini, yang terletak di pusat kota, terkenal dengan program-program pendidikannya yang menghasilkan calon guru berkualitas. Mahasiswa-mahasiswi dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), khususnya dari berbagai jurusan pendidikan, ditugaskan untuk menjalani KKN-PLP di SMP Negeri 6 Linggang Bigung selama tiga bulan penuh. Mereka bertugas tidak hanya untuk membantu proses belajar-mengajar, tetapi juga untuk menjalankan berbagai program yang mendukung keberlanjutan sekolah dan lingkungan sekitar.
Program KKN-PLP Terintegrasi Asistensi Mengajar Angkatan ke-20, yang dilakukan oleh dua kelompok mahasiswa, yaitu Kelompok 10 dan Kelompok 11, dipimpin oleh dosen pembimbing lapangan (DPL) masing-masing. Dalam cerita ini, fokus utamanya adalah pada Kelompok 10, yang dipimpin oleh Dani, seorang mahasiswa Pendidikan Jasmani. Dani adalah pemimpin yang tenang dan cenderung bijaksana dalam membuat keputusan. Ia selalu berusaha mendengarkan pendapat anggota kelompoknya sebelum memutuskan sesuatu.
Ave, seorang mahasiswa Pendidikan Fisika, adalah sekretaris kelompok yang sangat rapi dan teratur dalam mengurus administrasi. Meski kadang tampak serius, Ave sebenarnya adalah sosok yang ramah dan cepat tanggap dalam membantu anggota kelompok lainnya. Sevia, yang berasal dari Pendidikan Matematika, menjabat sebagai bendahara. Sevia dikenal sangat cermat dalam mengelola keuangan dan memastikan semua anggaran untuk program KKN berjalan dengan lancar.
Anggota kelompok lainnya adalah Rudi, yang berasal dari Pendidikan Komputer. Rudi sangat tertarik dengan teknologi dan selalu membawa laptopnya ke mana-mana, siap membantu jika ada masalah teknis. Lalu ada Sari, seorang mahasiswa Pendidikan Biologi yang memiliki ketertarikan besar pada lingkungan hidup, sangat cocok untuk program KKN di sekolah Adiwiyata ini. Tamara, dari Pendidikan Seni Budaya, adalah sosok yang kreatif dan selalu punya ide-ide segar untuk membuat program KKN lebih menarik. Terakhir, Sesia, dari Pendidikan Kewirausahaan, selalu berusaha mencari cara agar setiap program bisa dijalankan secara efisien dan bermanfaat jangka panjang.
Kelompok 11 juga memainkan peran penting dalam menjalankan program KKN di SMP Negeri 6 Linggang Bigung, meski fokus cerita ini lebih pada kelompok 10. Kelompok 11 dipimpin oleh Gayanti, mahasiswa Pendidikan Ekonomi yang memiliki kemampuan manajerial kuat. Sekretaris kelompok adalah Kamila dari Pendidikan Kimia, yang sangat teliti dan detail dalam pekerjaannya, dan Septia, mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia, berperan sebagai bendahara. Mereka juga memiliki anggota lain seperti Mala dari Pendidikan Geografi, Vila, Ojan, dan Frans, yang masing-masing berasal dari jurusan pendidikan jasmani dan pendidikan komputer. Meskipun kedua kelompok memiliki tugas yang terpisah, mereka sering bekerja sama untuk memastikan bahwa program KKN di sekolah ini berjalan dengan lancar.
Ibu Sherly, dosen pembimbing lapangan untuk kelompok 10, adalah sosok yang bijaksana namun sibuk. Meski sangat mendukung mahasiswa-mahasiswanya, sering kali mereka harus bersabar karena sulit menghubungi beliau. Pada saat-saat seperti ini, kelompok 10 harus mencari cara sendiri untuk menemui beliau dan berdiskusi langsung di kampus.
Di sisi lain, Pak Abdul, Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Linggang Bigung, adalah sosok yang berwibawa namun ramah. Beliau sangat mendukung program-program KKN yang dijalankan di sekolahnya. Sedangkan Pak Mikael, wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, selalu memberikan masukan berharga terutama mengenai bagaimana program-program tersebut bisa melibatkan siswa secara aktif.
Sekolah ini menjadi lokasi yang ideal untuk program KKN, dengan berbagai potensi yang bisa digali, mulai dari program lingkungan hingga edukasi praktis. Bagi mahasiswa KKN, pengalaman ini bukan hanya tentang mengajar di kelas, tetapi juga tentang memberikan kontribusi nyata pada sekolah dan lingkungan sekitarnya.
Berikut Ringkasannya
Lokasi: SMP Negeri 6 Linggang Bigung
Univeristas Nusa Kencana
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Program: KKN-PLP Terintegrasi Asistensi Mengajar Angkatan ke-20 Kelompok 10 dan 11
Terdapat 2 Kelompok dalam satu sekolah (cerita ini fokus ke kelompok 10)
Ketua Kelompok: Dani (Pendidikan Penjas)
Sekretaris : Ave (Pendidikan Fisika)
Bendahara : Sevia (Pendidikan Matematika)
Anggota: Rudi (Pendidikan Komputer), Sari (Pendidikan Biologi), Tamara (Pendidikan Seni Budaya) dan Sesia (Pendidikan Kewirausahaan)
Kelompok 11
Ketua Kelompok : Gayanti (Pendidikan Ekonomi)
Sekretaris : Kamila (Pendidikan Kimia)
Bendahara : Septia (Pendidikan Bahasa Indonesia)
Anggota : Mala (Pendidikan Geografi) Vila (Penjas), Ojan (Penjas), Frans (Pendidikan Komputer)
Kepala Sekolah : Abdul
Waka kesiswaan : Mikael
DPL kelompok 10: Ibu Sherly
KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher Internship
AdventureUpdate tiap hari setiap jam 10 pagi Sebuah cerita selama magang sebagai guru