Chapter 4

244 48 8
                                    

Yeonsu POV

"Kau pulang bersama namja?"

"N-ne."

"Sejak kapan kau punya teman laki-laki? Hm? Kenapa tidak bilang pada eomma? Nanti kalau eomma sudah pulang, ajak dia ke rumah ya."

"Eomma?"

"Eo? Wae?" Kenapa suaranya terdengar senang begitu? Harusnya dia sedih karena aku memalukan keluarganya.

"Kau tidak marah?"

"Untuk apa aku marah? Aku malah senang karena selama ini eomma tidak pernah tahu kau dekat dengan namja. Baru kali ini kan?"

"Kami tidak dekat seperti yang eomma pikirkan."

"Siapa namanya?"

"Jeon Jungkook."

"Jeon?"

"Ne. Eomma kapan pulang?"

"Sepertinya masih agak lama, sekalian liburan. Sudah lama eomma tidak liburan."

"Ah, begitu ya. Baiklah selamat menikmati liburan eomma."

"Eo sayang. Eomma tutup ya, dah."

Sambungan telfon terputus. Aku akan mandi, kemudian mengerjakan pr dan tidur. Aku tidak akan membolos lagi. Apalagi dengan si Jeon sialan itu.

Sesaat sebelum tidur,

Tok tok tok.

Pasti Taehyung. Ku buka pintu kamarku.

"Ada apa?" Ucapku sambil memunculkan kepalaku dari celah pintu.

"Barangmu ketinggalan di kamarku." Ucapnya dengan wajah datar seperti biasa.

"Barang?"

"Kau mandi di sana tadi pagi."

Apa sih maksudnya? Memangnya apa yang ketinggalan. Karena penasaran, aku masuk ke dalam kamar mandi Taehyung dan menemukan bra-ku tergantung di sebelah handuknya. Segera saja ku ambil lalu menyingkir dari tempat itu.

Sungguh memalukan sekali. Apa Taehyung melihat ukurannya? Apa dia memegangnya? Astaga apa yang sebenarnya ku pikirkan.

Drrrt drrrt

Panggilan masuk dari Jungkook.

"Mwo?" Ucapku sedikit ketus.

"Sedang apa?"

"Aku mau tidur. Sudah ya!" Hampir saja aku mematikannya, tapi Jungkook mencegahku.

"Ya! Tunggu.......
Jalja Yeonsu-ya."

"Eo.." Langsung kumatikan ponselku. Ada apa juga dengan bocah satu itu. Dia selalu saja tidak jelas.





Keesokan hari.

Busku sudah datang. Saat aku baru saja melangkahkan satu kaki ke dalam bus, seseorang menarikku.

Jungkook?

"Ajusi, jeoseonghaeyo wanita ini tidak jadi naik. Kamsahamnida." Supir bus itu mengangguk singkat sebelum menutup pintu busnya.

"Mulai sekarang kau bisa berangkat denganku." Ujar Jungkook sambil memasang helm di kepalaku.

"Kenapa?"

"Kajja." Dia sudah bersiap di motornya, jadi aku naik saja daripada telat.

Beberapa menit kemudian kita tiba di sekolah. Jungkook tidak ngebut seperti kemarin karena udaranya sedikit dingin pagi ini.

Love MazeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang