Taehyung POV
Setelah mengganti bajuku yang basah di toilet, aku kembali ke kolam renang, namun tak ada siapa-siapa disana. Jadi aku memutuskan untuk pergi ke kelas Yeonsu untuk mengambil tasnya, karena pasti tasnya masih disana. Seperti dugaanku, barang-barangnya pun belum di bereskan. Mau tak mau aku harus melakukan ini untuknya, bagaimanapun dia juga adikku secara hukum.
Setelah membereskan barang Yeonsu, aku menelfon Jimin.
"Jimin-ah, kau bersama Yeonsu?"
"Eung,kami di ruang kesehatan."
"Tolong jaga dia ya Jim, aku pulang dulu."
"Yak, kau ini kakak macam apa eoh?"
"Tas dan barang-barangnya sudah ku bawa. Jadi antar dia kalau sudah sadar."
"Setidaknya kesinilah dulu untuk-"
Kumatikan panggilan telfonnya dan Jimin pasti sedang mengumpatiku sekarang. Ini sering terjadi.
Aku berniat pulang, namun entah kenapa kakiku membawaku ke tempat lain.
Ruang kesehatan.
Kenapa juga aku kesini?
Okay, baiklah aku akan menengoknya sebentar.
Namun saat aku barusaja melangkah masuk, langkahku terhenti ketika melihat seorang namja sedang duduk di samping Yeonsu, sedangkan Jimin berdiri di sampingnya. Siapa pula namja itu.
"Auhh.." Yeonsu mengerang dan membuka matanya perlahan.
"Yeonsu-ah!!" Namja yang tadinya duduk itu berdiri.
Jungkook?
"Ouh, Jimin..." Yeonsu hendak bangkit dan aku pergi dari ruangan itu.
Sesampainya di rumah, Yeonsu langsung pergi ke kamarnya. Kemudian aku segera keluar untuk membeli makan malam, karena aku tidak sejahat itu menyuruh Yeonsu memasak disaat kondisinya mengkhawatirkan. Aku juga membeli bubur dan sup iga untuknya.
Tok tok tok
Cklek
Tidak dikunci.
"Yeonsu-ah, ayo makan." Ucapku di ambang pintu. Namun tak ada jawaban, jadi aku masuk.
Ternyata dia tidur. Ku tepuk lengannya pelan dan ia terbangun.
"Eo?"
"Ayo makan." Ajakku dan dia langsung bangkit. Wajahnya semakin pucat saja.
"Apa eomma sudah tahu?" Tanyaku selagi kami makan. Yeonsu menggeleng. Tumben anak mama tidak menelfon.
"Jangan sampai eomma tahu. Aku tidak mau dia khawatir." Ujar Yeonsu setelah terjadi keheningan selama beberapa detik.
"Taruh saja piringnya, biar aku yang cuci." Ucapku ketika Yeonsu selesai makan. Aku akan membiarkannya istirahat.
Yeonsu POV
Syukurlah, setidaknya Taehyung menampakkan sikap baiknya ketika aku sakit. Hm, ya, hanya ketika aku sakit. Tapi tetap saja itu hal yang pantas disyukuri.
Kalau dipikir-pikir, siapa yang menyelamatkanku tadi ya? Jimin? Atau Jungkook? Siapapun orangnya aku akan berterima kasih padanya besok. Tapi seingatku cuma Jimin yang awalnya ada disana.
Aku terbangun dengan mata melotot dan nafas terengah-engah. Tentu saja karena mimpi buruk. Untung sekarang sudah pagi, coba jika aku terbangun tengah malam. Astaga, membayangkannya saja aku tidak mau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Maze
FanfictionHubungan seperti ini seharusnya tidak pernah ada diantara kita. -Yeonsu Kita tak ada hubungan darah. -Taehyung Aku benci dengan kenyataan bahwa kau adalah kakakku. -Jungkook Bingung maksudnya gimana? Yuk baca langsung fanficnya