-Taehyung POV-
"Yeobeosseyo?"
"Taehyung-ah, dari tadi eomma tidak bisa menghubungi Yeonsu. Apa kau sedang bersamanya sekarang?"
"Ani."
"Tae, eomma mohon cari dia sampai ketemu. Perasaan eomma tidak enak."
Lagi-lagi eomma mengkhawatirkan gadis sialan itu. Aku sudah bosan mendengar kekhawatirannya pada gadis yang sangat tidak ku sukai itu.
Kututup panggilan eomma secara sepihak dan memulai panggilan baru dengan Yeonsu. Panggilannya terhubung, tapi dia tak menjawabnya. Sebenarnya ada dimana sih dia itu. Kenapa selalu membuatku kesusahan!
Untung saja aku masih bisa melacak lokasinya. Heol! Dia bahkan tak jauh dari rumah.
"Tae, ada apa?" Tanya Hyekyung. Dia bahkan masih bersamaku.
"Ani. Apa kau sudah selesai? Jika sudah aku akan mengantarmu pulang."
Setelah mengantar kekasihku pulang, aku pergi ke tempat dimana Yeonsu berada. Tempatnya benar disini. Tapi dia tidak ada. Saat ku telfon, terdengarlah sebuah suara. Kuharap itu Yeonsu. Tapi harapanku sirna saat melihat ponsel itu tergeletak di tanah tanpa pemiliknya. Kemana lagi anak itu? Selalu saja menyusahkanku.
Aku menelfon beberapa temannya dan mereka semua tidak tau keberadaan Yeonsu. Akhirnya aku memutuskan pulang. Lagi pula Yeonsu bukan anak kecil lagi. Dia pasti akan pulang.
Sesampainya di rumah, aku melihat sepatu yang tergeletak tidak rapi. Sudah pasti punya Yeonsu. Dia pasti di kamarnya.
Brak!
Ku buka pintu kamarnya dengan keras. Aku sangat yakin dia terkejut. Masa bodoh dengan dia yang kaget. Segera kulemparkan ponselnya asal lalu berniat pergi.
"Tidak bisakah kau memberikannya dengan cara yang sedikit lebih sopan?"
Mau tak mau aku harus membalas ucapannya.
"Harusnya kau berterima kasih, bodoh."
"Dengan caramu memperlakukannya seperti sampah?"
"Itu hanya ponsel. Apa kau tahu? Sebenarnya kau lah yang membuatku dibuang seperti sampah oleh orang tuaku sendiri."
Setelah itu aku pergi menuju kamarku. Tak lupa aku mengunci pintu nya.
Dia benar-benar menyebalkan. Dia hanya anak angkat. Jika bukan karena belas kasih kedua orang tuaku, Yeonsu tidak akan bisa menikmati segalanya sekarang. Harusnya dia tahu diri.
Dulu sebelum Yeonsu di pungut oleh orang tuaku, Yeonsu adalah anak panti asuhan yang malang dan tidak berarti. Hingga suatu ketika orang tuaku memutuskan untuk mengangkatnya menjadi bagian keluarga secara hukum. Saat itu aku masih berumur tujuh tahun. Yeonsu yang baru menginjak usia enam tahun itu mulai merebut perhatian dan kasih sayang orang tuaku. Itu sebabnya aku sangat membencinya sampai sekarang. Aku bahkan tidak sudi mengakuinya sebagai anggota keluarga.
Tok tok tok
"Mianhe..." Aku mendengar suara dari luar sana. Yeonsu selalu melakukan hal yang sama jika aku sudah menyebut atau menyinggung masalah tadi.
"Aku benar-benar tidak bermaksud untuk menyinggung perasaanmu. Sungguh. Aku minta maaf."
"Terima kasih sudah mengembalikan ponselku."
Setelah itu aku tak mendengar apapun lagi, jadi aku memutuskan untuk tidur.
Tok tok tok
"Kumohon buka pintunya!!" Sialan, siapa yang berani mengganggu tidur ku pagi-pagi begini.
Tok tok tok
![](https://img.wattpad.com/cover/131876674-288-k661130.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Maze
FanfictionHubungan seperti ini seharusnya tidak pernah ada diantara kita. -Yeonsu Kita tak ada hubungan darah. -Taehyung Aku benci dengan kenyataan bahwa kau adalah kakakku. -Jungkook Bingung maksudnya gimana? Yuk baca langsung fanficnya