"Apa-apaan ini???!!"
Suara teriakan pria bersurai pirang, berbadan tegap yang sedang duduk diatas meja kerjanya itu menggema di terowongan subway bekas di daerah Ilsan.
Ya, subway-subway bekas yang sudah tidak beroperasi biasanya akan digunakan sebagai sarang mafia bawah tanah untuk bekerja dan menjalankan transaksi kotornya disini. Bahkan semua mafia dari seluruh dunia bisa mengadakan pertemuan rahasia dibawah tanah subway manapun tanpa ada yang mengetahui sedikitpun.Atensi coklat milik pria itu menatap tajam penuh intimidasi kearah seorang pria yang tengah berdiri menunduk didepanya.
"M- Maafkan aku Tuan Rapmon..."
Pria bersurai pirang itu menyeringai sehingga memperlihatkan lesung pipi di salah satu pipinya. Tidak ada kesan manis sedikitpun dari lesung pipinya itu. Yang tersirat dari wajahnya hanyalah kemurkaan psikopat yang lapar dan akan segera memusnahkan mangsanya.
"Kau pikir dengan kegagalanmu dalam membunuh koruptor itu aku akan dengan begitu saja melupakanmu...haah?"
Namjoon berucap sarkastik dan dengan seketika mengarahkan tendanganya tepat kearah dagu pria tersebut hinga pria itu memuncratkan darah dari mulut dan terpelating ke belakang hingga kepalanya menghantam pintu. Namjoon seolah tak punya ampun, dia mengambil tongkat baseball dibelakang meja kerjanya. Berjalan kearah tubuh pria tersebut yang sudah tersungkur tak berdaya. Ia menginjak bagian perut pria tersebut dengan kaki kananya, pria tersebut hanya bisa meringis kesakitan.
"Inilah akibatnya jika kau tidak becus bekerja dengan seorang Rapmon"
Namjoon mengayunkan tongkat baseballnya tepat kearah kepala pria tersebut dengan sangat keras hingga pria tersebut memuncratkan darah dari dalam mulut lagi. Namjoon berjongkok mendekati pria yang tengah sekarat tersebut.
"Hey tikus got kecil, seharusnya kau bisa membunuh koruptor itu bodoh!!! Aku telah merencanakan akan mensabotase semua harta yang ia korupsi dari hasil korupsinya terhadap bank dunia, dia akan mati dengan berita serangan jantung di media. Sehingga hartanya secara diam-diam bisa aku alirkan kedalam rekeningku. Tapi kau bedebah kecil!! Kau dan anak-anak buahmu yang berengsek itu tidak becus membunuhnya. Dan membuat semua rencanaku gagal!!"
Namjoon meludahi wajah pria tersebut dan tertawa. Tawa seorang psikopat yang sangat mengerikan.
Yoongi, tangan kanan kepercayaan Namjoon yang sedari tadi berada didalam ruangan menyaksikan penyiksaan tersebut sangat senang melihatnya dan sedikit menyungginkan seringaian saat ia melihat adegan per adegan penyiksaan yang dilakukan Namjoon kepada korbanya.
Bau anyir darah yang keluar dari beberapa korban Namjoon selalu membuat Yoongi haus akan membunuh juga. Namun Ia tahu, Namjoon selalu akan menyelesaikan korbanya terlebih dahulu sebelum menyerahkanya ke Yoongi untuk membereskanya.Pria itu hanya bisa meringis kesakitan mendengar apa yang dikatakan Namjoon. Ia sudah tidak bisa bergerak sama sekali, bahkan untuk sekedar mengeluarkan suara pun ia tidak bisa.
Namjoon mengeluarkan pisau di dalam saku jas nya, sedikit menimang-nimang dan memainkan pisau tersebut ditanganya. Ia mencium pisau tersebut lalu menghujamkanya tepat di jantung pria itu. Pria itu mendadak kejang dan Namjoon pun tertawa dengan sangat puas. Seakan masih kurang, ia mengambil shotgun dibalik jas nya dan mengarahkankanya di mulut pria tersebut. Ia menarik pelatuknya dan seketika timah panas pun menembus kerongkongan pria tersebut.
Namjoon pun berdiri sambil menepuk-nepuk seolah sedang membersihkan jas nya yang berlumur cipratan darah.
"Yoongi Hyung, mintalah anak buahku untuk membereskan mayat bedebah itu. Dan untuk tikus-tikus got yang lain yang telah kau sekap, lempar mereka ke kolam yang dipenuhi air. Masukan kabel dengan listrik bertegangan tingi ke dalam kolam tersebut dan biarkan mereka mati disana. Dan untuk mayatnya, pastikan mereka semua dibakar sampai menjadi abu, dan abunya bisa kau buang di laut" ucap Namjoon seraya menghela nafas panjang
"Dengan senang hati Namjoon, aku juga sudah sedari tadi menahan untuk membunuh orang" Yoongi pun pergi dengan seringaian khas psikopat, 2 anak buah Namjoon pun masuk untuk menyeret mayat pria itu keluar. Ruangan Namjoon pun kembali bersih.
Namjoon menghela nafas berat, menyandarkan tubuhnya dikursi kerjanya dan menaikan kedua kakinya diatas meja. Ia memijit kepalanya pelan. Ia merasa sangat lelah hari ini. Ia harusnya bisa menghabisi koruptor itu jika Kim Hyunjung dan anak buahnya bisa membunuh koruptor itu dengan baik.
Rencana semula Namjoon adalah mengerahkan Kim Hyunjung dengan anak buahnya untuk memata-matai dan menyadap segala kegiatan Lee Jihwan, Koruptor tersebut.
Lee Jihwan bekerja di Bank Dunia sebagai konsulat dari Korea Selatan, Jihwan sangat lihai dan licik dalam menyembunyikan korupsinya. Uang dari Bank Dunia yang seharusnya mengalir ke Negara-Negara konflik yang membutuhkan justru mengalir ke Rekening-rekening palsunya. Tidak ada yang dapat mengendus perbuatan licik Jihwan tersebut. Namun Namjoon yang sangat jenius justru telah mengetahuinya dan berusaha menggali segala informasi tentang Jihwan. Bahkan Namjoon dapat menyadap semua alat komunikasi dan schedule Jihwan selama 3 bulan kedepan.
Setelah Ia mengetahui segala informasi tentang Jihwan, Ia pun mengerahkan sekelompok pembunuh bayaran untuk mebunuh dan membuntuti Jihwan secara perlahan. Rencana semula Namjoon dengan Hyunjung adalah membunuh Jihwan dengan cara yang rapi.
Ia menyuruh beberapa anak buah Hyunjung menyamar sebagai tim medis, pengunjung restoran dan pelayan restoran yang didatangi Jihwan untuk makan malam. Namjoon bahkan telah menyuruh anak buah Hyunjung yang bertugas sebagai pelayan restoran tersebut untuk melamar bekerja disana secara normal agar aksi mereka benar-benar terlihat rapi.
Ia menyusun rencana agar anak buah hyunjung yang bertugas sebagai pelayan restoran untuk memasukan besi bulat kecil sebesar biji jagung kedalam makanan yang dipesan Jihwan agar Jihwan tersedak hingga hampir tak bisa bernafas. Dan pada saat itulah anak buah Hyunjung yang menyamar sebagai pelayan akan berpura-pura panik dan menelepon ambulans.
Ambulans yang berisi anak buah lain yang menyamar sebagai tim medis pun akan datang dan mebawa Jihwan ke RS. Rencana selajutnya yang telah disusun Namjoon adalah anak buah yang bertugas sebagai tim medis menyuntikkan suntikan Euthanasia ke dalam tubuh Jihwan sehingga Jihwan akan mati dalam perjalanan menuju RS.
Dan Hyunjung lah yang berperan sebagai dokter akan berpura-pura mengotopsi Jihwan dan memberi klarifikasi kepada media bahwa Jihwan mati dalam karena serangan jantung.Namun semua rencana licik itu gagal dikarenakan Hyunjung yang kurang cekatan. Hyunjung terlambat datang dan Jihwan telah dilarikan ke RS lain. Muncul dalam pemberitaan nasional bahwa Jihwan telah selamat dan sedang dirawat inap di RS. Hal itu membuat Namjoon murka karena targetnya tidak mati, dan sebagai gantinya ia membunuh Hyunjung beserta anak buah lainya yang tidak becus bekerja.
Namjoon hampir tertidur saat memikirkan itu semua hingga ia terkejut mendengar suara pintu dibuka dengan paksa. Taehyung dengan tergesa-gesa berlari kearah Namjoon.
"Hyung, apa yang kau lakukan hari ini? Kau bermain boneka lagi heh.??"
Ucap Taehyung sambil memasukan kedua tanganya kedalam saku celananya dan menyeringai kearah Hyung kesayanganyaTO BE CONTINUE
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling to Devil | BTS Imagine Fanfiction
Ficção Geral[END] Kim Namjoon x You Fanfiction Rate : M-18 Genre : Action, Mafia, Romance Kim Namjoon seorang ketua mafia bawah tanah yang sangat berpengaruh di Dunia. Berhati dingin, psikopat dan tidak memiliki belas kasihan. ⚠️Mature Content ⚠️Violence Pr...