Chapter 8

406 40 5
                                    

Namjoon, Taehyung dan Seokjin pun segera berlari menuju ruang tengah kearah pintu masuk dan terlihat seorang gadis sedang berdiri disana. Gadis tersebut menggunakan coat hitam, sepatu boots dan kacamata hitam. Ditangan kananya ia membawa senjata laras panjang. Dan guci porselen di tangga sayap kanan pun telah pecah tertembak olehnya.

"Yaa Kim Jisoo! Haruskah kau datang dengan cara seperti ini?" Ucap Taehyung geram

Sejenak kemudian pria bertubuh tinggi dengan Jas abu-abu perak, coat hitam dan topi khas mafia pun masuk kedalam.
Seokjin, Taehyung dan Namjoon pun terkejut. Mata mereka membulat

"Woobin ahjussi!!!" Pekik mereka bertiga serempak
.

.

.

.
Woobin pun menyeringai kearah ketiga keponakanya yang terkejut tersebut. Ia merasa bangga bahwa kedatanganya dapat mengejutkan ketiganya dengan cara seperti ini.
Jisoo pun mengkokang senjata laras panjangnya lagi dan bersiap akan menembak lagi, Taehyung pun sudah akan berteriak hingga tangan Woobin menyambar senjata api tersebut.
"Hentikanlah anakku! Kita sudah cukup membuat mereka terkejut hahaha" woobin pun tertawa.

Merasa diremehkan Namjoon pun bersuara "Sebenarnya apa maksud kedatangan kalian disini. Jika kalian datang hanya akan merusak rumah kami, lebih baik pergilah!"

Woobin terkekeh mendengar perkataan Namjoon "apa kalian tidak rindu dengan Ahjussi? Aku dan Jisoo hanya ingin mengunjungi kalian saja. Astagaa bahkan kita tidak ditawarin masuk dan tidak diberi minuman sama sekali. Keponakan macam apa kalian? Hahaha!"

"Ahjussi, selera humormu sangat rendah sekali!" Timpal Seokjin "Masuklah! Dan kalian mau kuhidangkan minuman apa?"

Taehyung dan Namjoon yang tak setuju dengan perkataan Seokjin tersebut hanya bisa mendelik tajam pada Seokjin.
Mengetahui hal tersebut Woobin pun tertawa
"Kalian berdua tirulah Hyung tertua kalian itu yang selalu sopan dengan siapapun! Hahaha dasar anak tidak punya sopan santun" Woobin pun berlalu meninggalkan mereka kearah ruang tamu

"Taehyung oppa, apakah kau tidak merindukan bermain denganku?" Ucap Jisoo

"Enyahlah! Kau telah merusak Guci perselenku" Taehyung mendengus kesal

Jisoo pun berjalan meninggalkan mereka mengikuti ayahnya.
Namjoon dan Taehyung menatap tajam kearah Seokjin
"Jin Hyuuuuung!!" Pekik mereka serempak

"Ada apa?" Jawab Seokjin datar
.

.

.

.
"Jadi apa maksud kedatangan kalian kesini?" Cerca Namjoon tanpa basa-basi kepada Woobin dan Jisoo

"Santailah anak muda!" Kekeh Woobin

"Kau benar-benar membuang-buang waktuku!" Namjoon meninggikan suaranya

"Baiklah..baiklah. Aku datang kesini karena aku ingin Jisoo tinggal dengan kalian sementara waktu. Aku harus ke Beijing untuk mengurus bisnis rekening palsu yang berada disana" ucap Woobin

"Tidak! Tidak bisa! Aku tidak Ingin Jisoo mengacau dirumah ini!" Sanggah Taehyung sesaat setelah Woobin selesai bicara

"Oppa..aku janji tidak akan mengacau" ucap Jisoo sambil menatap Seokjin, Taehyung dan Namjoon dengan wajahnya yang seolah-olah sedang bersedih.

"Cih! Seperti aku tidak tahu kau saja. Sejak kecil kau selalu mengacau dengan senjata. Kau bahkan pernah menembak ban mobil appa saat bermain di halaman depan!" Umpat Taehyung kepada Jisoo

Namjoon menghela nafas, ia saling bertatapan dengam Seokjin dan keduanya saling mengangguk. Namjoon pun mulai bicara
"Baiklah kau bisa tinggal disini tapi dengan beberapa syarat!"

Falling to Devil | BTS Imagine FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang