Chapter 9

418 32 9
                                    

Namjoon menyeringai puas setelah berhasil melacak siapakah yang meneror Seokjin selama beberapa minggu terakhir.
Ia telah mendapatkan informasi tentang orang tersebut, Namjoon hanya melacak alamat IP komputer tersebut yang ternyata berada berlokasi dirumah Lee Jihwan.
Mafia koruptor aliran dana rekening bank dunia yang selama ini menjadi incaran Namjoon. Bagi Namjoon sangatlah mudah untuk menghabisi Jihwan sesuai rencananya sebelumnya. Namun kali ini berbeda, jika sebelumnya ia berencana untuk membunuh Jihwan dengan cara halus maka kali ini ia harus benar-benar menyiksanya. Ia harus memastikan bahwa Taehyung dan Jennie benar-benar memberikan Jihwan siksaan keji yang bahkan Jihwan pun akan memohon untuk mati saja daripada harus disiksa. Kali ini Jihwan sendiri bagaikan menyerahkan diri sendiri untuk mati ditangan keluarga Kim, karena ia berusaha untuk bermain-main dengan mereka.
Karena siapapun yang berusaha bermain-main dengan keluarga Kim maka ia tidak akan bisa melibat matahari pagi esok harinya.

Namjoon telah mengirimkan Minho dan beberapa bodyguard lainya untuk memata-matai Jihwan. Namjoon bahkan telah memiliki schedule kegiatan Jihwan selama beberapa minggu kedepan. Jika Jihwan telah licik dengan mematai Seokjin dan mengetahui email pribadi Seokjin, maka Namjoon lebih cerdas dalam menyadap dan mencari informasi seseorang. Namjoon memang sangat protektif terhadap Seokjin dan Taehyung, dan sekarang ditambah Y/N. Ia sangat mati-matian berusaha menjaga mereka

Namjoon dan Seokjin berencana untuk menangkap Jihwan saat Jihwan lengah.
Ia mengetahui bahwa dua hari lagi Jihwan akan menghadiri acara penggalangan dana untuk merayakan kerjasama Bank Dunia dengan beberapa Bank swasta di Korea.
"Sepertinya kau menyerahkan dirimu sendiri untuk mati ditanganku Jihwan!"
.

.

.

.
Namjoon memasuki basement tempat Y/N dikurung. Ia melihat Y/N sedang tertidur dibalut selimut dan posisinya membelakangi pintu tempat Namjoon berdiri sekarang. Namjoon tersenyum menatap punggung Y/N dari belakang. Namjoon melangkahkan kaki menuju ranjang Y/N, ia melepas sepatunya dan naik keatas ranjang lalu memasukan dirinya kedalam selimut. Ia tidur dan memeluk Y/N dari belakang.
Y/N yang merasa dibelakang tengkuknya terasa seperti ada nafas berat yang hangat pun terbangun. Ia terkejut mendapati tangan kekar melingkar di pinggangnya.
"Na...Namjoon oppa?" panggil Y/N gugup

"Hmmm...?" Jawab Namjoon malas. Ia sangat lelah setelah bekerja sekarian.

"Ke...kenapa? Kenapa kau tidur disini?" Y/N mengucapkanya sambil menahan kegugupanya, dadanya berdegup sangat kencang saat ini. Ia bahkan bisa merasakan hangat tubuh Namjoon dibelakang punggungnya

"Aku lelah, biarkan aku tidur sampai besok pagi. Aku hanya ingin tidur dengan kekasihku supaya lelahku hilang"

Mendengar ucapan tersebut Y/N seketika terbelalak dan jantungnya makin berdegup kencang.
Namjoon telah terlelap dalam tidurnya, namun Y/N sama sekali tidak bisa memejamkan matanya hingga pagi hari.
Dadanya berdegup kencang tiap kali merasakan nafas Namjoon di tengkuk lehernya.
Hingga pagi hari pun Namjoon hanya sedikit menggeliat, Namjoon membalikan tubuh Y/N untuk menghadap langsung kearahnya dan merengkuh kepala Y/N di dadanya. Mau tidak mau Y/N pun tenggelam di dada bidang Namjoon.
Y/N merasa semakin gugup dengan hal ini, ia merasa jantungnya akan segera meledak jika terus-terusan berdegup kencang seperti ini.
Namjoon pun sedikit menggeram dengan sura serak khas orang yang masih mengatuk.
"Y/N kau ingin pergi kemana besok?" Ucap Namjoon sambil mengelus punggung Y/N

"Pe...pergi? Maksudmu kita akan pergi keluar?" Tanya Y/N yang masih tenggelam di dada bidang Namjoon sambil mebgelus dan sedikit bermain di dada Namjoon terebut. Namjoon pun sedikit terkekeh

"Iya...anggap saya kita pergi berkencan. Namun berjanjilah bahwa ketika kau diluar, jangan coba-coba kau lari dariku. Karena kau sudah jadi milkku!" Ucap Namjoon

Falling to Devil | BTS Imagine FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang