Chapter 10

371 35 11
                                    

Minho telah berhasil memasuki loby Westin Chosun Hotel, Seoul. Tempat diadakanya acara penggalangan dana antara Bank Dunia dan beberapa bank swasta Korea. Ia ditugasi Namjoon untuk mengikuti Jihwan dari sejak acara dimulai hingga acara selesai.
Minho telah melihat Jihwan keluar dari Ballroom dan menuju ke parkiran mobil, Minho pun mengikutinya tanpa terlihat mencurigakan.
Jihwan berjalan menuju ke mobilnya yang terletak jauh di sudut parkiran, Minho mengambil ponselnya dan memerintahkan bodygurad lain yang berjaga di sekitaran mobil Jihwan untuk bersiap-siap.
Minho telah meretas CCTV parkiran sehingga aksi mereka tidak akan ketahuan oleh siapapun, dan ia akan mengembalikan CCTV seperti sedia kala agar aksi mereka rapi.
Jihwan telah sampai di pintu mobilnya, ia sedang menunduk merogoh saku celananya untuk mencari kunci mobil. Hingga tangan kananya merasakan benda tusukan benda lancip.
Bodyguard lain rekan Minho menyuktikan cairan anestesi ke tangan kanan Jihwan, dan sedetik kemudian Jihwan pun jatuh tak sadarkan diri.
.

.

.

.
Namjoon mengerjapkan matanya, melihat jam weker di nakas meja tidur memperlihatkan jam 6 pagi. Ia melirik Y/N yang masih tertidur didalam rengkuhan tanganya. Ia tersenyum dan mengecup puncak kepala Y/N. Namjoon juga merapatkan pelukanya.
Y/N pun sedikit menggeliat dan mengerjap-ngerjapkan matanya.
"Selamat pagi kucing pemalas!" Ucap Namjoon

Y/N yang masih mengerjapkan matanya terkekeh mendengarnya "Kucing? Kenapa kau memanggilku kucing huh?"

"Karena kau pemalas, jika tidur kau seperti mati jika ada bom pun kau tidak akan bergerak. Dan kau juga seperti kucing, manis diluar tapi ganas jika terancam. Kau menembak sangat baik hanya dengan waktu 4 jam!" Ucap Namjoon terkekeh sambil mengelus kepala Y/N

Y/N pun tertawa "Kalau begitu aku akan memanggilmu Kingkong. Karena kau nampak jahat dan seram diluar tapi hatimu sebenarnya lembut"

"Ya! Aigoo...Kingkong? Kenapa kau mengumpamakan aku seperti kingkong? Semenyeramkan itukah aku? Berikan aku pengumpamaan yang baik chagie" Protes Namjoon. Mereka pun tertawa dan Namjoon mendaratkan ciumanya di bibir Y/N.

Y/N pun mengalungkan tanganya di leher Namjoon, dan Namjoon makin memperdalam ciumanya.
Namjoon menarik ciumanya perlahan dan berkata pada Y/N
"Y/N...Aku akan mengajakmu ke tempat kerjaku di dalam tanah malam ini di Ilsan. Kau akan berlatih menembak kepala orang sungguhan" ucap Namjoon sambil menyeringai

Y/N pun terkejut dan matanya membulat
"Ma...maksudmu? Siapa yang akan ku bunuh? Aku takut"

Namjoon mengusap pipi Y/N lembut dan mengecup bibir Y/N singkat.
"Tenanglah..ia orang jahat juga, ia berusaha menjatuhkanku dan ia pantas mati. Kau harus mau ku ajak ke Ilsan malam ini chagie!"

Y/N pun mengangguk

"Nah bagus, itu baru namanya kekasihku!"
Ucap Namjoon sambil mencubit ujung hidung Y/N.

Namjoon memindahkan posisinya yang tadinya berada disamping Y/N menjadi berada diatas Y/N dan menguncinya dengan kedua lengan kekarnya.
Y/N pun merasa pipinya memanas dan memerah karena merona. Jantungnya berdegup kencang, ia tak berani membayangkan hal apa yang akan terjadi setelah ini. Namjoon merapatkan tubuhnya ke tubuh Y/N, ia mendekatkan wajahnya ke wajah Y/N.
Y/N pun menutup matanya dan menahan nafasnya.
Dan akhirnya Namjoon mengecup singkat kepala Y/N lalu bangkit
"Kau pikir aku akan berbuat apa padamu? Hahaha kau gadis yang masih murni dan aku tidak akan melakukany sebelum kita menikah" Ucap Namjoon lalu ia bangkit dari atas ranjang

Y/N yang wajahnya masih merona pun merasa kebingungan dengan kata-kata Namjoon
"Me...menikah? Apa maksudmu?"

Namjoon tidak menjawab dan hanya menyeringai kearah Y/N
"Yaaa!! Kim Namjoon kau sangat menyebalkan sekali!" Rutuk Y/N

Falling to Devil | BTS Imagine FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang