Chapter 2

784 64 19
                                    

"Hyung, apa yang kau lakukan hari ini? Kau bermain boneka lagi heh.??"
Ucap Taehyung sambil memasukan kedua tanganya kedalam saku celananya dan menyeringai kearah Hyung kesayanganya itu.


Kim Taehyung, adik kandung bungsu Kim Namjoon. Berperawakan tinggi dan tegap sama seperti Namjoon. Berwajah sangat manis dan wajahnya dapat menghipnotis orang untuk jatuh hati padanya.
Sifatnya jika sedang bersama kedua Hyung nya sangat manis dan manja sekali.
Namun, dibalik wajahnya yang sangat manis dia adalah psikopat yang jauh lebih gila daripada Namjoon.

"Ah..Andwae Taehyung-ah, ada beberapa pekerjaan yang membuatku pusing hari ini sehingga aku harus memusnahkan mereka" Timpal Namjoon sembari ia kembali memijat-mijat kepalanya

"Jinjja?? Hyung apakah kau menyiksa mereka dengan memasukan mereka ke kolam listrik lagi seperti biasanya? Ciiih...cara membunuhmu tidak berkembang dan tidak ekonomis sekali hyung. Harusnya kau gantung dan kuliti saja mereka sehingga organ dalam dan kulitnya bisa kujual dalam bisnis gelapku" Taehyung memutar kedua bola matanya dan menyilangkan kakinya di sofa beludru merah disamping meja kerja Namjoon

Namjoon malas menimpali pembicaraan Taehyung karena dia sudah cukup pusing hari ini dan tiba-tiba dia ingat sesuatu. Matanya membulat dan menatap Taehyung

"Ahh..bukanya kau seharusnya di Moskow? Kenapa kau ada di Ilsan sekarang?"

"Aku hanya ingin pulang saja kerumah Hyung, study Phd S-3 ku disana juga sudah selesai. Aku juga masih bisa mengotrol bisnis gelapku di Moskow dari Korea. Dan Jin Hyung juga akan kembali dari Somalia"

Namjoon terkejut dengan perkataan Taehyung
"Semoga saja kepulangan Jin Hyung membawa kabar baik, kapan Jin hyung akan sampai di Korea?"

"Aku tak tahu Hyung, lebih baik kita pulang dan kau harus membersihkan dirimu. Kau tampak seperti habis memakan manusia dengan darah di jas dan kemejamu itu. Dan satu lagi, jangan lupakan pekerjaanmu sebagai CEO hyung. Jika kau terlalu fokus dibawah tanah, pekerjaan atasmu akan tumbang" ucap Taehyung panjang lebar

"Ne....ne. Diamlah, atau aku akan menyita semua senjata api dan senjata tajammu"

Taehyung tidak bisa berkutik jika sudah diancam akan disita semua persenjataanya. Karena ia tak bisa hidup tanpanya, baginya senjata tajam dan senjata apinya bagaikan mainan yang ia guanakan untuk membunuh, menguliti da merobek organ dalam boneka-bonekanya. Dan itu sangat menyenangkan bagi Taehyung. Ia tak bisa membayangkan jika ia tak mempunyai senjata satupun, ia bisa kehilangan kesenanganya itu.

Namjoon mengambil dan memakai coat di belakang kursi kerjanya, menyalakan cerutu, memakai topi dan mengambil tongkat hitam dengan kepala naga yang dilapisi emas. Penampilan khas seorang mafia kelas atas.
Ia berjalan keluar ruangan dengan diikuti Taehyung dibelakangnya.
.

.

.

.
Limousin hitam itu melaju dengan sangat cepat menuju Seoul, hingga memasuki gerbang mansion besar. Gerbang besi dengan cat hitam menjulang tinggi menyambut mereka. Terdapat lambang bertuliskan "김" (KIM) ditengahnya. Gerbang itu otomatis terbuka dengan sendirinya karena telah diprogram untuk terbuka secara otomatis ketika gerbang tersebut mengenali mobil-mobil mewah keluarga Kim.
Mansion mewah dengan perpaduan arsitektur Asia Timur dan Eropa abad pertengahan ini dibangun oleh Mendiang Kim Jinwoo, ayah mereka bertiga. Mansion mewah ini nampak seperti kastil eropa namun terdapa beberapa sentuhan Ornamen Asia didalamnya.

Namjoon melajukan Limousinya melewati halaman Mansion yang sangat luas. Melewati taman yang terdapat air mancur yang sangat panjang. Memanjang dari gerbang hingga depan Mansionya.
Sampai didepan rumahnya ia disambut oleh bodyguard yang berjaga didepan pintu masuk, bodyguard tersebut dengan cekatan membukakan pintu untuk Namjoon dan Taehyung. Namjoon pun keluar dengan penampilan yang masih sangat mengerikan, dibalik coatnya masih nampak jelas jas yang ia kenakan berlumuran darah.
Mereka masuk kedalam rumah. Rumah tesebut didominasi warna cream dengan lantai, dinding dan pilar-pilar marmer. Terdapat dua tangga setengah lingkaran di sayap kanan dan kiri rumah tersebut. Ditengah-tengahnya tangga terdapat lukisan yang sangat besar, lukisan tersebut memperlihatkan Kim Jinwoo yang duduk disofa hitam dengan pose menyilangkan kaki, disamping lengan kanan sofa terdapat Taehyung yang duduk dilengan sofa hitam tersebut, disamping kiri terdapat Namjoon dan dibelakang Kim Jinwoo terdapat Seokjin.
Mereka pun dikagetkan dengan adanya Seokjin yang menyambut mereka tepat di tanjakan pertama tangga setengah lingkaran di bagian sayap kanan rumah mewah tersebut.
Seokjin tersenyum menatap dongsaengnya, dan menyeringai begitu mengetahui jas namjoon yang berlumuran darah. Ia melipat kedua tanganya dan menghampiri kedua dongsaengnya itu.

Falling to Devil | BTS Imagine FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang