Follow back (revisi)

122K 5.6K 18
                                    

Vania duduk melamun di kamarnya dengan buku terbuka yang masih berada di tangannya. Ia tersenyum kecil mengingat percakapannya dengan Rio saat di cafe kemarin. Rio memang tak seasyik teman-temannya tapi entah mengapa ia begitu nyambung jika berbincang dengannya.

Bukan kalimat-kalimat gombal yang sering cowok lain katakan saat bertemu dengannya tetapi malah kata-kata sederhana, singkat, dan lugas setiap kali ia bertanya yang membuatnya tertarik dengan Rio.

Vania mendesah kesal ketika teringat perjodohan konyol yang dilakukan keluarganya. Bagaimana caranya bisa mendapatkan hati Rio di saat situasi seperti ini? Itu yang terus terpikirkan oleh Vania. Entah mengapa nama Rio sudah sangat melekat pada pikiran Vania

Tak peduli ia dibilang halu, bucin, lebay, atau sebagainya. Kalau memang jodoh bagaimana? Tak ada yang tak mungkin jika Tuhan sudah menghendaki.

Vania menyalakan ponselnya dan membuka aplikasi instagram lalu menekan kolom search. Ia terdiam mencoba mengingat nama panjang Rio.

"Rio siapa ya?" gumam Vania mencoba mengingat nama Rio.

"Rio Wardhana?" gumamnya kembali.

"Eh iya, Rio Satrya Wardhana" seru Vania seraya menepuk dahinya setelah mengingat nama panjang Rio. Ia mengetik nama itu dan muncullah banyak akun menampilkan foto Rio.

"Gila...... Akun fake nya banyak banget" decak Vania menscroll akun-akun yang mengatasnamakan Rio.

Ia menekan akun yang berada paling atas yang sudah bercentang biru tanpa ada foto profil. Ia berdecak kagum melihat jumlah followers Rio yang sudah mencapai satu juta.

"Gila! Ini dokter apa artis?" decak kagum Vania seraya menggelengkan kepalanya pelan. Followersnya sendiri saja masih lima ribu.

Vania berdecak kesal melihat akun Rio yang ternyata diprivate. Berkali-kali ia berpikir untuk mengikutinya atau tidak. Tapi, rasa keponya sudah mencapai puncaknya.

Apa Rio punya teman dekat cewek? Apa Rio sedang menyukai seseorang? Apa Rio berbohong kalau dia masih jomblo? Itulah sebagian pertanyaan yang memenuhi pikirannya.

"Bismillaahirrahmaanirrahiim" ucap Vania seraya menekan tombol follow. Ia memejamkan matanya lalu mendesah lega.

Vania langsung mematikan ponselnya takut jika Rio melihat notifikasi darinya. Bukan takut, lebih tepatnya deg-degan.

Rio menyenderkan tubuhnya di sandaran sofa setelah menyelesaikan pekerjaannya. Ia bekerja bukan hanya sebagai seorang dokter, tapi juga seorang enterpreneur membuat dia harus berkerja double.

Rio menegakkan tubuhnya menggapai ponsel yang berada di atas meja. Ia menyalakannya lalu membuka aplikasi whatsapp. Ia melihat banyak sekali orang yang mengiriminya pesan bahkan kakak galaknya pun ada. Tapi ia sedang malas untuk membalasnya.

Rio beralih membuka aplikasi instagram yang sudah dua minggu ini tak ia buka. Baru saja ia membukanya, ribuan notifikasi sudah memenuhi ponselnya. Tatapan Rio beralih pada direct massage yang mencapai ratusan. Ia menekannya dan muncullah banyak pesan.

Follback dong kak

Sumpah kakak ganteng banget

Mau nggak sama anak saya?

Kak bales dong

Kak aku ngefans loh sama kakak

Love you kak

Mau nggak kakak jadi jodohku?

Itulah sedikit pesan yang ia lihat. Ini adalah hal biasa yang ia baca di instagram, tapi hanya satu yang membuat ia kesal yaitu banyaknya akun fake yang mengatasnamakan dirinya bahkan mengambil foto-foto di akunnya menjadi alasan ia memprivate akunnya.

MY BELOVED DOCTORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang