HARAPAN DAN SEDU, AKU DIANTARANYA

32 3 0
                                    

Aneta diam membisu, matanya hanya menatap langit yang luas. Aneta bertanya-tanya.
Apa salahnya dia.
Apa dengan Mencintai Naka adalah sebuah kejahatan?
Apa itu sebuah kesalahan? Padahal ia sudah mulai berjalan sendiri meski itu terasa sangat berat untuknya.

Lalu sekarang, apa lagi ini?
Naka menghilang ?
Dan keluarganya menyalahkan Aneta.
Untuk kesekian kalinya, hati Aneta kini di hancurkan.
Tapi ntah kenapa, hatinya ada sedikit harapan lagi meski itu sama-sama menyakitkan.
Dalam bisunya diam-diam Aneta mempertanyakan kemana perginya Naka. Sampai-sampai keluarganya tidak bisa menemukan keberadaan Naka.

Lalu Aneta mengambil ponsel miliknya, di carinya Nama Naka.
Klik.
Pada kontak Naka masih terpajang foto mereka berdua. Mereka yang saat itu masih saling memberi kebahagian.
Lalu dia berhenti. Meletakan ponselnya kembali. Aneta ragu untuk menghubunginya.
Namun rasa khawatir dan penasaran datang di saat bersamaan.

Aneta diam dengan waktu yang cukup lama. Lalu saat senja mulai menghilang digantikan kegelapan, Aneta pergi mencari hotel untuk mengistirahatkan pikiranya.
Saat Aneta ingin mencoba menutup matanya, bayangan Naka bermunculan. Mata Aneta lelah. Namun air matanya terus menerus berleburan lagi.

Lalu saat isak tangisnya mulai berhenti. Handphone milik Neta berbunyi menandakan ada pesan masuk. Nomor baru dilihatnya. Lalu saat Aneta membuka pesanya, sebuah teks menampilkan kalimat yang membuatnya dunianya berhenti.

085227181+++
" Aneta, maaf membuat mu menangis. Ini Naka. Aku yakin keadaan di rumah sedang berantakan. Aku pinjam ponsel milik orang lain, aku benci keluarga ku sekarang. Aku memutuskan pergi. Aku harap kamu baik-baik saja. Jangan menangis sendirian lagi ta, akan ku pastikan aku akan kembali dengan perasaan yang masih sama untuk mu. jaga diri Aneta, akupun akan menjaga diriku sebaik-baiknya. Jangan menyakiti dirimu, semuanya akan baik-baik lagi."

Hati Aneta seperti di sambar petir. Lalu dengan cepat Aneta menekan nomor itu dan langsung meneleponya.

"  Hallo"
"Naka?"
" Maaf nak,  lelaki yang meminjam ponsel untuk menghubungi mu tadi sudah pergi."
" mohon maaf pak, bapak di kota mana? "
" Maaf nak, anak lelaki tadi memohon untuk tidak memberi tahu mu."
Tuutttt.

Ditutupnya panggilan itu. Ini mungkin jahat, tapi Aneta bersyukur.

pertama karena Naka baik-baik saja.
Kedua, karena Naka tidak memilihnya untuk menikahi Erika.

RANTINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang