PERTANYAAN YANG TAK INGIN KU TANYAKAN

29 3 2
                                    

Setelah satu tahun menikah Akhirnya mereka diberikan anak perempuan yang mereka beri nama Alika Putri.

Anak kecil itu mewarisi hidung dan mulut Arbi sedangkan mata dan bentuk wajahnya, Alika mewarisinya dari sisi ibunya.

Kehidupan Aneta dan Arbi benar-banar sempurna saat ini, saling menghargai masa lalunya, saling melupakan tapi saling memberikan kenang baru yang lebih membahagiakan.

Lalu dihari minggu yang cerah itu, saat Alika sudah berusia dua tahun. Mereka memutuskan untuk berpiknik ria. Alika juga sedang senang-senangnya berjalan kesana kemari.

Mereka benar-banar sembuh dari lukanya. Benar-benar menjadi orang tua yang seharusnya.

Lalu mereka membiarkan Alika memakan es krimnya dengan coklat dimana-mana di mukanya. Mereka hanya tertawa dan memotret putri kecilnya.

" Dia benar-benar periang dan cantik seperti mu."

" Dan dia lebih berani dari mu."

Saat itu. Semua telah sempurna. Sempurna.

Lalu Alika berlari Arbi mengikutinya, Aneta juga.
Lalu

*Brukk
Alika menabrak lelaki berambut gondrong yang sedang memotret keadaan sekitar itu.

Alika menangis karena es krimnya tumpah. Lalu Arbi membersihkan sisa es krim di tangan anaknya itu.

" papah bilangkan jangan lari sayang."

Aneta mengambil alih untuk menenangkan putrinya. Lalu Arbi, hendak berdiri dan meminta maaf kepada lelaki berambut gondrong itu.

" Aduh maaf mas, Anak sa ..."

Tiba-tiba Arbi diam. Mata mereka bertemu. Arbi beku. Aneta yang ikut memandangnya pun beku. Dan lelaki itu lebih beku. Hening meski tangis Alika masih terngiyang namun dunia mereka seakan terhenti.

Aneta tanpa sadar menurunkan Alika dari gendonganya. Kaki Aneta lemas, Jantung Aneta seperti tersambar petir.
Aneta memandang Arbi, bingung.

Mata Aneta bergetar, Namun perasaan Aneta berkecambuk, Senang,Takut, Juga sakit mesti tak seharusnya Hati Aneta sakit untuk lelaki itu lagi.

Lelaki itupun memandang Arbi, Aneta, lalu diam membeku saat manatap Alika. Lalu Lelaki itu membuka mulutnya.

" Arbi."

Lalu Arbi yang sama bingungnya itu mengajukan pertanyaan.

" Naka?"

Lelaki berambut gondrong itu mengaggukan kepalanya. Arbi yang tadinya beku langsung memeluknya,

Aneta bingung, Diam tidak memiliki kekuatan. Begitu juga Naka, mata dia lebih sendu dari sebelumnya.
Naka Meneteskan air matanya di pelukan Arbi, Tapi Hanya Arbi yang tampaknya baik-baik saja.

Dan hanya Aneta yang tak mengerti dengan keadaan yang saat ini terjadi di depan matanya.

" Lu liburan lama banget Ka, gw kira lu udah di telan bumi, gila ya lu sampe gw udah punya istri sama anak lu baru muncul lagi, penampilan lu bikin gw ga ngenalin lu Naka! "

Naka mengusap air matanya sendiri. Tersenyum meski hidupnya seakan terbunuh.

" Lu nangis ka? Kenapa lu ? Terharu ketemu gw lagi?"

Mata Naka hanya mentap Aneta.
Lalu yang di lakukanya hanya tersenyum getir.
Lalu *Brukk
Aneta pingsan. Alika menangis.
Arbi panik juga bingung secara bersamaan.
Dan lebih dari itu semua,
Dunia Naka Runtuh terbunuh.

●●●●●●●●●●●● [ S E L E S A I ] ●●●●●●●●●●●●

Terimakasih karena telah meluangkan waktunya untuk mengenal Aneta, Naka dan juga Arbi.

Bagaimana perasaanya ?
Mohon maaf jika masih belum bisa menyetuh hati pembaca.

Menurut pembaca bagaimana cerita Aneta dan Naka?
Bagian mana yang membuat mu paling berkesan?
Boleh komen tentang perasaan pembaca setelah mengenal Aneta dan Naka. Agar bisa menjadi masukan atau semangat untuk kisah selanjutnya.

Juga boleh rekomendasikan cerita " Tentang apa" untuk di jadikan kisah selanjutnya.

Sekali lagi TERIMAKASIH BANYAK! ♥
SARANGHAE♥

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RANTINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang