Buta Sebelah

271 25 1
                                    

Aku tahu bahwa setiap manusia tidak ada yang sempurna. Buktinya, aku kehilangan sebelah mataku sejak lahir, dan aku tidak pernah mengeluh.

Tapi, teman - temanku selalu mengejek kekuranganku. Aku selalu sabar dengan hal itu. Aku tidak pernah mengejek kembali.

Namun, setiap manusia memiliki batasan akan kesabarannya. Suatu hari , semua teman dikelasku mengerjaiku dengan meletakan kulit pisang dipintu masuk dan aku pun terpeleset saat menginjak kulit itu. Semua temanku tertawa terpingkal-pingkal seperti melihat tontonan yang lucu.

Aku pun duduk dikursi dan mengeluarkan pisau didalam tasku. Lalu aku kunci pintu kelasku dari dalam karna pada saat itu sedang tidak ada guru yang mengajar dikelasku, apalagi kelasku terletak diujung dan tidak ada lagi gedung/bangunan kelas disekitaran kelasku.

Setelahku kunci dari dalam, aku berkata "saatnya kalian merasakan apa yang aku rasakan sekarang" lalu mulailah aku menancapkan pisau ke sebelah bola mata mereka satu per satu,mereka tidak bisa kabur dari hadapanku. Mereka hanya bisa bermohon dan minta maaf. Tapi semua sudah terlambat. Sampai akhirnya yang aku dengar hanya suara tangisan dan yang aku lihat hanya mereka yang sedang merintih dan darah disekitaran area wajah mereka dan dilantai kelas.

Akupun keluar kelas dengan perasaan lega dan didepan kelas itu aku menancapkan pisau itu kedalam bola mataku yang satu lagi dan mengakhiri hidupku.

Creepy StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang