Aku tak mengerti kenapa dengan diriku, aku merasa ada yang hilang dariku tatapanku terus kosong menatap luar jendela kamar.
"Siapa aku?"
"Kenapa aku disini tempat ini terasa asing"
Aku berdiri berjalan begitu pelan menuju seseorang yang berdandan, dia gadis cantik yang pernah kutemui dan kenapa mata wanita itu begitu tak asing bagiku sebenarnya ada apa denganku. Aku seperti jiwa yang tak memiliki raga dan kenapa aku memeluk wanita yang ada dihadapanku yang mengenakan kimoto apa ini hari pernikahannya, dan kenapa tubuhku bergerak dengan sendirinya hatiku merasa menolak semua ini tapi tubuhku tidak.
Brak...
"Naruto sadarlah kau dikendalikan olehnya"
Aku menatap lelaki yang memiliki model rambut seperti nanas, aku terus menatap dia yang terus melawan kepada orang prajurit yang mencoba menahannya untuk mendekatiku dan siapa naruto?apakah itu namaku?.
"Naruto uzumaki sadarlah....lepaskan brengsek"
Shikamaru memukul orang yang mencengram tanagnnya, shikamaru terus memeronta di kungkungan para prajurit.
"Ingat keluargamu naruto yang ada dikonoha hinata..boruto dan himawari aku tau kau takan melupakan mereka AYO SADARLAH BERENGSEK"
Teriak shikamaru sambil berlari menghampiri naruto dan memukulnya, shikamaru menatap amarah kepada wanita yang mencoba menolong naruto.
"Tidak, jangan dengarkan dia kau itu cuma mencintaiku naruto"
"Naruto?" guman naruto cuma itu yang terucap dari bibirnya, shikamaru disered dari ruangan itu untuk keluar. Naruto merasakan tangan dingin yang menyentuh pipinya, naruto menatap wanita itu dengan tatapan kosong.
"Kau itu calon suamiku naruto uzumaki"
Entah kenapa naruto mengangguk saat shion mengatakan itu, sementara di dalam tubuhnya kurama takbisa berbuat apa-apa karena dirinya juga terkena hal yang sama seperti naruto.
.
.
.Meski cakranya belum pulih dan badan yang penuh luka di beberapa tempat, tapi hinata terus memaksakan dirinya untuk menuju desa iblis yang cukup jauh jika diperkirakan akan sampai dua hari tapi hinata terus melangkah tanpa henti dan istirahat sampai malam tiba hinata sampai di desa iblis, hinata tersenyum lalu berdiri disalah satu dahan melihat suasana desa dari atas pohon.
"Sedikit lagi aku akan sampai dan membawamu kembali anata"
Hinata melompat turun dari dahan tapi entah kenapa tubuhnya oleng sampai terjatuh ketanah, hinata mencoba untuk tidak hilang kesadarannya tapi matanya begitu berat untuk dibuka dan hanya kegelapan yang hinata lihat.
.
.
."Onee-chan apa kaa-san akan baik-baik saja"
Boruto yang melompati dahan pohon menengok kesamping kearah himawari yang dia gendong.
"Tentu kaa-sankan kuat dia pasti baik-baik saja"
"Onii-san apa kau tidak merasa lelah lebih baik kita istirahat"
Boruto tau maksud himawari bahwa dia sekarang begitu lelah, dengan berat hati boruto berhenti dan mendaratkan kakinya di tanah menurunkan himawari dari gendongannya.
"Kau bawa apa hima"
"Syal merah milik kaa-chan, hima menyukai syal ini lagian kaa-chan tidak keberatan kalo syal ini jadi milik hima"
"Syal?"
Boruto berguman di aseperti mengingat sesuatu tentang syal dan dia pernah mendengar ada sangkut pautnya dengan kedua orang tuanya tapi apa? Boruto lupa soal itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little family
Fantasianaruto tidak menyangka shion akan menagih janji naruto meski dirinya sudah menikah dengan hinata dan memiliki seorang putra dan putri, bagaimana cara naruto untuk mempertahankan keluarganya? dan bagaimana perjuangan hinata untuk membawa kembali naru...