Aku ingin mengulang masa-masa dimana kita melakukan kenakalan-kenakalan di sela-sela pelajaran di sekolah.
Kamu mengusikku saat aku sibuk mencatat materi di papan tulis, kamu menggangguku tanpa henti. Menyanyikan lagu di telingaku, hingga aku hilang konsentrasi.
Lalu guru menghampiri kita berdua yang berulah di tempat duduk paling belakang, dia bertanya padamu tanpa kamu tau jawabannya. Dengan ekspresi lucumu kamu menjawab dengan gelengan.
Perlahan semua sikapmu padaku berubah saat aku tau kamu telah dekat dengan penghuni bangku paling ujung sana. Setiap hari kamu berpindah tempat duduk di sebelahnya, meninggalkanku yang menatap kesal melihat mesranya kalian berdua.
Tanpa rasa bersalah kamu kembali duduk di sampingku. Kamu tersenyum seolah tak terjadi apa-apa, hey kemana perhatianmu yang manis itu? Apa kamu sengaja mempermainkanku.
Kita selalu berangkat sekolah dan pulang bersama, dengan satu sepeda berdua. Sepanjang perjalanan kamu terus menceritakan tentang dia yang selalu kamu banggakan. Aku terdiam tidak mampu menahan rasa sakit yang menjalar di hatiku.
Tanpa sadar air mataku terjatuh saat kamu tidak pernah lagi mau berangkat sekolah bersamaku. Dengan bodohnya aku telah membiarkan hatiku terluka karena perasaanku yang belum sempat kuungkapkan..
KAMU SEDANG MEMBACA
ABSURD QUOTES I
PoetryKetika bibir ini tak mampu berucap, biarlah hati yang bicara dan jemari perantaranya.