Minggu malam ini aku, Lala, dan Mimi berencana akan pergi ke pasar malam.
Karena dirumah seharian terasa sangat membosankan. Kami bertiga sudah siap. Aku sedang menunggu Lala di depan rumahnya karena dia merengek minta di jemput. Sedangkan Mimi kuyakin sudah bosan menunggu di sana, di pasar malam itu.Aku berteriak memanggil nama Lala agar dia segera keluar dari rumahnya. Aish!anak itu kalau berdandan bisa memakan waktu hampir berjam-jam. Tak lama ia pun keluar menemuiku yang telah bosan menunggunya. Setelah itu kami langsung berangkat sebelum Mimi membunuh kami berdua karena kesal.
Aish! Menunggu memang menyebalkan bukan?"Kalian lama sekali, rasanya aku hampir mati menunggu kalian berdua!"gerutu Mimi mendramatisir keadaan. Lihatlah, tampaknya ia sangat kesal.
"Ya ya ya sorry Mimi sayang, jangan marah. Sebaiknya kita masuk ke dalam." ucapku sambil menarik mereka berdua memasuki area pasar malam tersebut. Banyak sekali permainan seru dan jajanan-jajanan menggiurkan. Sampai-sampai kami bingung harus ke mana dulu.
Kami terus saja berjalan hingga tak sadar semakin sepi jauh dari keramaian seperti awal kami masuk tadi. Warung jajanan pun hanya sedikit tidak seperti di awal tadi."Hey sebenarnya kita mau ke mana ini?" tanya Mimi.
Aku menggidikkan bahu, namun Lala yang lebih dulu di depan kami tersenyum sumringah sambil menunjuk sebuah tempat di depannya."Teman-teman ayo kita ke sana!" ajaknya. Aku dan Mimi menurut saja. Kami mengikuti langkahnya sampai ke dalam ruangan itu.
Aku merasa tak nyaman begitu masuk ke dalam. Aroma tak sedap menusuk indra penciumanku. Tapi tampaknya teman-temanku tidak mencium apapun.
"Warnet? Warnet apaan ini? Kok cuman ada dua komputer?" Seru Mimi bingung. Sedangkan Lala sudah masuk ke dalam sana. Dia membangunkan dua orang yang tampaknya penjaga warnet ini. Kedua orang itu pun bangun dari tidurnya.
"Ah, maaf, kami ketiduran." kata salah satu dari mereka. Laki-laki itu tampaknya seumuran dengan kami. Ah, pasti ia sangat kelelahan, bahkan mereka rela menghabiskan waktu dengan mencari uang seperti ini daripada berkeliaran seperti aku dan teman-temanku.
Lalu mereka berkenalan dengan Lala, aish! Lihatlah mereka menggoda Lala. Aku muak melihatnya. Kekeke. Oh iya para penjaga warnet itu Joko dan Widi."Emangnya cuman ada dua komputer ya di warnet ini?" tanyaku datar. Lala menepuk pundakku kasar. "Bodoh!"katanya padaku. "Maafkan temanku ini ya,"ucapnya kepada dua orang yaitu Joko dan Widi.
Hey, buat apa minta maaf. Memangnya aku salah apa?
"Oh, tidak apa. Di sini memang ada dua komputer jadi masuknya harus berdua-dua." jelas Joko.
"Lala ayo kita duluan!" Mimi langsung menarik Lala dan duduk di depan komputer itu.
Aish!Seharusnya aku duluan yang ada di sana. Mimi langsung nerobos aja. Menyebalkan!
Dan akupun menunggu di luar bersama dua orang penjaga tadi. Mereka tidur lagi.
Aku ingin pulang saja!"Bro, pegangin ini bentar ya. Aku mau beli minuman untuk kita dulu." ucap salah satu temanku yang menyebalkan itu. Dia memberikan tas jinjingnya padaku.
Aku hanya berdehem saja. "Sana pergilah!kalau perlu tidak usah kembali lagi ke sini!" ucapku kesal setelah ia menjauh.Tak lama dia kembali dengan tiga botol minuman di tangannya. Dia memberikan sebotol padaku.
Tak sengaja dia menjatuhkan botol itu. Ceroboh!"Maaf hehee... Ini kau bawa ke dalam. Berikan ke Lala." Ucapnya menyengir. Aku menatapnya dengan wajah datar. Lalu masuk ke dalam. Setelah memberikan botol itu aku segera menarik Lala ke luar. Tubuhku berkeringat dingin, bulu kudukku merinding. Tanpa sadar aku menarik tangan Lala sambil berlari hingga kami keluar dari warnet itu.
Dia marah-marah padaku dan menampar pipiku kasar karena telah meninggalkan Mimi di sana. Aish!bagaimana caraku menjelaskannya pada Lala? Aku bingung!aku takut kembali ke dalam.
Aku menahannya agar tidak masuk lagi ke dalam sana. Tempat itu sangat berbahaya.
Sudahlah, biarkan saja. Lebih baik aku pulang!!Hehehe(ketawa jahat)
Dapatkah kalian menemukan sesuatu yang janggal??
Kenapa si "aku" lari saat nyamperin Lala?? Ada yang tau jawabannya Komen yaa?

KAMU SEDANG MEMBACA
ABSURD QUOTES I
PoetryKetika bibir ini tak mampu berucap, biarlah hati yang bicara dan jemari perantaranya.