Bunyi decitan roda sepeda terdengar nyaring di atas sebuah aspal Rara dan Rama memutuskan untuk berhenti membeli Ronde pak Mamang yang biasa rara beli setiap setelah bersepeda dan disitu pula rama pernah menolong rara saat sepedanya terserempet motor.
"Ingat ya kalau parkir sepeda jangan sembarangan lagi nih kayak aku taroh ditempat yang aman" sindir rama sambil terkekeh kecil.
"Hmm mau bilang iya takut situ kegeeran" balas rara sambil tersenyum.
"Pak mamaan...
"Pak mamang pesen ronde dua ya rasa nya pokonya yang endes" potong rama dengan cepat.
"Kebiasaan deh kak" kesal rara.
"Hahahaha emang selalu cowok yang paling duluan, ehh ra kamu suka sepeda ya? kadang sering aku liat kamu naik sepeda? Tanya rama.
"Setahu ku sih ladies first,
Bukan lagi suka kak tapi memang udah hobi, dari kecil emang suka banget sama yang namanya sepeda"Dengan cepat dua mangkuk ronde pun datang dengan aroma yang sangat menyengat dan menggoda.
"Emm gitu ya, oh iya kamu dulu pernah nanya ke aku soal bigkisan kan?" Ucap Rama sambil memasukaan sesendok ronde ke mulutnya.
Rara mendecak kesal setahunya dia akan tanya panjang lebar tentang hobinya itu.
"Emm iya memangnya kenapa kak?".
"Kamu tahu kan kejadian kemaren siang? waktu aku berantem"
"Iya tahu?" tanya rara heran.
Rara mencoba memikirkan kejadian kemaren siang yang membuat ia harus meneteskan air mata berharganya.
"Sebenernya dia yang ngasih bingkisan itu ke kamu bukan aku dan dia kira kita ada hubungan makanya dia langsung nyerang aku kemaren" jelas rama.
Rara pun tersedak mendengar penjelasan rama barusan. Rama pun seketika panik dan mencoba meminta air minum kepada pak mamang.
"Ehh pak mamang minta air minum apa aja deh!!".
Pak mamang pun memberikan segelas air putih kepada rama dengan segera rama menegukkan air putih itu ke mulut rara.
"Ini di minum dulu"
Dengan nada yang sedikit serak rara mencoba memaksakan untuk bertanya siapa yang dimaksud oleh rama
"Yang kak rama maksut dia itu siapa?" Tanya rara sambil mengusap bibirnya.
"Yang gue maksut Kenzie Naufal Orlando temen seangkatan ekskul PA dia kelas XII MIPA 4 dia hobi banget yang namanya tricking tapi tricking di alam bebas setahu ku dia suka sama lo"
Jelas rama sambil memandangi jalanan yang tepat di depannya. Rara pun tak fokus dengan yang diucapkan rama, rara menatap lekat wajah rama tanpa berkedip sekalipun sungguh rara tak ingin memalingkan wajahnya. Merasa wajahnya dilihati Rama pun menoleh tepat ke arah wajah rara terukir senyum tipis di bibirnya membuatnya harus membuyarkan lamuan rara.
Rara pun menjadi salah tingkah dan perlahan menundukkan kepalanya.
"Iya dia suka sama lo" lirih rama.
Entah sedikit pun rara tak tertarik dengan penjelasan rama barusan yang terpenting bagi rara saat itu ia sudah tahu siapa pengirim bingkisan yang tak kenal pengenal tersebut.
"Pertahanin dia kalo lo memang juga suka" bisik rama tersenyum tipis.
(Apapun yang buat lo bahagia akan gue lakuin sekalipun itu harus ngrebut kebahagiaan gue) gumam Rama dalam hatinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rara Rama Dan Sebuah Pengunungan
Teen FictionBahagia bisa dikagumi memberi manfaat banyak lautan manusia tapi hancur disaat manusia mulai lupa akan cara berbalas budi. Rara Arnelia Putri Brimantoro Mengenalmu mungkin tantangan Memilikimu mungkin sebuah pengorbanan dan Jikala ku harus melupakan...