Yang sama beratnya seperti
Rindu itu Menunggu.****
Seorang gadis tengah duduk di sebuah taman belakang sekolah, dengan sebuah buku novel tebal yang berada di tangannya.
Matanya menatap serius terhadap tulisan yang ada di hadapannya.
Buku yang berjudul Rindu itu seakan akan menceritakan tentang hidupnya.
Ting
Terdengar notif dari hanphone nya.
Dara Nadiara
Vel lo dimana? Bu Greta nyariin lo, kata dia lo suruh ke ruangannya.Velicya Mysa
iya, gue kesana.Setelah membalas pesan nya, Velicya menutup novelnya, dan segera pergi keruangan Bu Greta.
Velicya berjalan melewati koridor yang sudah sepi. Mungkin para siswa-siswi sudah masuk kedalam kelasnya.
Hingga saat Velicya berbelok tubuhnya menabrak seorang pria, hingga tubuhnya terjatuh.
"Aww," ringis Velicya karena merasa lututnya berdarah.
Velicya merasa kesal dengan orang yang menabraknya itu, karena tidak kunjung menolongnya atau pun sekedar meminta maaf.
"Kalau jalan pake mata!" ucap Velicya tanpa melihat sang empunya.
"Jalan tuh pake kaki, bukan pake mata!"
Velicya yang mendengar suara yang tidak asing itu, langsung mendongakan kepalanya.
Jantungnya langsung berdetak dengan cepat.
"Devano," gumam Velicya pelan.
Velicya pun berdiri masih dengan memegangi lututnya yang sakit.
Mata mereka saling bertemu selama beberapa detik.
Setiap Velicya bertemu Devano, rasanya hatinya sakit.
Dia kecewa.
Di sakit.
"Maaf, tadi aku yang nggak hati-hati jalanya,"ucap Velicya.
Velicya pun hendak pergi, namun tanganya dicekal oleh Devano.
"Mau ke mana? Kaki lo perlu di obatin," ucap Devano datar.
Tanpa diduga, Devano membawa Velicya pergi.
"Mau kemana?" tanya Velicya bingung
Devano hanya diam, sambil terus berjalan dengan menggandeng tangan Velicya.
Tibalah mereka di depan ruangan yang bertuliskan UKS.
Devano membuka pintu UKS dan langsung membawa Velicya masuk.
UKS hari ini ternyata sepi, tidak seperti biasanya yang selalu ada murid yang sakit atau hanya sekedar ingin tidur.
"Duduk!" titah Devano
Velicya pun hanya menurut saja, sambil memperhatikan Devano yang mengambil kotak obat yang berada di meja.
Devano pun menghampiri Velicya dengan membuka kotak obat.
Devano mengambil beberapa kapas dan obat-obatan, yang bisa mengobati luka Velicya.
Devano memegang kaki Velicya, hendak mengobati lukanya. Tapi tangannya di cekal.

KAMU SEDANG MEMBACA
RINDU (REVISI)
Teen FictionCover By @candylnd Maaf ini bukan lah cerita tentang orang yang baru pertama kali jatuh cinta . Tapi ini cerita tentang Velicya dan Devano yang belum bisa move on dari kisah cinta nya . Hidup Velicya yang dulunya sangat di perlakukan seperti seoran...