1.Dia Kembali

305 104 85
                                    

Langit malam dipenuhi gemercik air hujan mulai terdengar menusuk permukaan bumi.

Cangkir yang berisi teh hangat hanya didiamkan oleh seorang gadis yang sedang duduk di salah satu cafe.

Tringg ...

Suara lonceng berbunyi, seorang pembeli masuk ke dalam cafe membuat beberapa pasang mata refleks menatap ke arahnya begitu pula gadis itu.

Dia,

Dia ada di sini.

"Dia kembali," ucap seorang gadis berparas tirus dan kulit putih. Namanya adalah Velicya Mysa pemeran utama dalam cerita ini.

Kedua mata Velicya tak lepas dari seorang pria. Pria yang baru saja memasuki cafe tersebut. Pria itu sedang berdiri di depan kasir sepertinya sedang memesan.

Velicya terus menerus memperhatikan pria yang tengah duduk di salah satu cafe. Dan orang itu tengah menyesap kopi dengan tenang.

Velicya berdiri dari kursinya, lalu dia berjalan menuju meja yang dia yakin adalah Devano cowok yang hampir satu tahun ini menghilang tanpa kabar sama sekali.

"Devano," panggil Velicya.

Devano mendongakan kepalanya menatap gadis yang tadi memanggilnya.

"Velicya," ucap Devano

Dalam beberapa detik mereka saling berpandangan, seperti menyiratkan rasa rindu yang sangat dalam.

Devano langsung memutuskan kontak matanya, dia tidak sanggup berlama lama menatap sorot mata gadis itu. Sorot mata yang memancarkan rasa kekecawaan.

"Duduk!" Devano tersenyum namun raut wajahnya tidak menunjukan bahwa senyuman itu tulus diberikan kepada Velicya.

"Aku pikir kamu udah lupa sama aku."

"Gue bukan hilang ingatan."

Deg.

Velicya terkejut dengan kosa kata yang Devano gunakan. Bukanya lebay tapi saat dulu Devano lah yang menyuruh Velicya menggunakan kata aku-kamu saat berbicara kepadanya. Dan dia akan marah bila Velicya menggunakan kata Gue-lo tanpa sengaja. Tapi sekarang? semuanya telah berubah.

Velicya pun mencoba untuk tersenyum agar air matanya tidak jatuh sekarang juga.

"Kamu apa kabar?" tanya Velicya hanya untuk sekedar memastikan.

"I'm oke."

Canggung, Velicya tidak mempunyai topik pembicaraan lagi kepada Devano. Untuk menanyakan alasan mengapa Devano memutuskannya pun tertahan di bibirnya. Mungkin biarlah sudah, semuanya sudah terjadi pikir Velicya

"Lo ngapain di sini malam malam?"

"Kejebak hujan, jadi nungguin reda dulu. Kalau kamu?"

"Pengen minum kopi aja."

Tidak banyak yang berubah dari Devano, bahkan kini wajah nya bertambah sangat tampan. Mungkin hanya sikapnya saja yang sudah berubah kepadanya.

Kopi Devano sudah habis, kemudian dia melihat jam tangannya.

"Lo pulang sendiri?" tanya Devano

"Sama supir."

"Baguslah gue juga nggak ada niat nganterin lo pulang."

"Iya nggak papa."

Devano bangkit berdiri dari tempat duduknya lalu kemudian pergi.

Velicya hanya bisa menatap punggung Devano yang kini menghilang. Dia jadi teringat hari itu, hari dimana dia bukan lagi kekasih dari seorang Devano.

Flasback on

Di sebuah taman ada dua orang yang sedang terdiam sejak beberapa menit yang lalu, tak ada yang berani memulai percakapan di antara mereka.

Velicya hanya menatap diam Devano, sebenarnya dia bingung kenapa tiba tiba Devano memintanya untuk bertemu dan kini mereka hanya berdiam saja tanpa ada yang memulai percakapan.

"Dev sebenarnya kamu mau ngomongin soal apa?" tanya Velicya memecah keheningan

"Kita putus."

Deg.

Hanya dua kata mampu membuat air mata Velicya langsung jatuh begitu saja.

"Maksud kamu apa? Kamu nggak bercandakan, Dev?"

"Kita nggak bisa lanjutin hubungan ini lagi, aku akan pergi ke London."

"Tapi kenapa?"

Devano bangkit dari duduknya kemudia pergi meninggal Velicya dengan berjuta pertanyaan di pikirannya.

Velicya hanya bisa menatap punggung Devano yang semakin lama menghilang.

Rambut panjang itu tersibak kala angin berhembus kencang menabraknya dengan sengaja.

Wajah cantiknya menengadah ke langit yang kini mulai meneteskan butiran-butiran air yang jatuh kepermukaan tanah.

Kilat dan petir bergemuruh kencang berulang kali bermunculan di langit.Hujan deras tak mampu lagi mengalihkan perhatiaan dari apa yang tengah ia rasakan sekarang.

"Kenapa?" gumam Velicya dengan isak tangisnya.

Flasback of

Velicya tersenyum miris mengingat kejadian itu. Devano Hans Kenardzo yang kini telah menjadi mantan pacarnya.

================================

Salam dari author manis^^

RINDU (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang