Winter -- January 2018
Seoul hospital, Seoul
"Noona?" Panggil Suho --adik Sena yang khawatir kepada noona nya yang masih menunggu di balkon kamar rumah sakit untuk menunggu pria brengsek yang tentu saja tidak akan datang.
Sena yang merasa tepanggil menoleh, tersenyum lembut dengan wajah pucatnya. "Aku akan menunggu Suho-ya."
Helaan nafas berat Suho pun terdengar. "Dengarkan aku noona, sampai kapan menunggu orang yang tidak akan datang? Cepat masuk ke dalam lalu habiskan makan malammu."
Sena tahu, Suho selalu mengkhawatirkannya. Setiap 1 jam hanya Suho lah yang memberikan pesan "Noona kau baik baik saja?" sampai sampai Sena bosan sekali membaca dan membalas pesannya. Tapi Sena harap Sehun juga mau mengirimkan pesan seperti itu padanya.
"Makan malamnya sayur dan aku tidak suka. Tidak boleh makan ini, itu, huftt. Aku benar benar bosan dengan menunya." Sahut Sena dengan wajah memberengut. Okay, Sena tahu ia tidak bisa makan makanan tidak sehat tapi, sekali saja izinkan Sena memakan ice cream, dan jalan jalan diluar ruangan selain rumah sakit milik Suho ini.
"Noona kau tahu kala-" belum sempat melanjutkan kalimatnya tapi Sena sudah memotongnya. Walaupun Suho tidak masalah dengan hal ini tapi, tetap saja ini menyebalkan.
"Okay, aku makan tampan." potong Sena sambil terkekeh pelan dan berjalan pelan meninggalkan Suho yang entah mengikutinya atau tidak.
Suho yang masih berdiri mematung menatap Sena --yang sudah menjauh dengan tatapan sayu.
"Noona, jika ada alat pengembali waktu aku akan mengembalikan waktu saat 6 tahun yang lalu. Waktu dimana kau, aku, dan Sehun hyung masih bisa tertawa bersama, dan bercanda bersama." Suho bermonolog sambil tersenyum pahit.
Mengingat masa lalu noona nya membuatnya tersenyum sekaligus ingin menangis.
Sehun yang brengsek itu sudah mengubah segalanya. Dialah yang membuat noona kesayangannya menunggu di tengah malam dingin dengan salju yang tebal ini.
Satu kata yang pantas sekali Suho ucapkan pada Sehun adalah Brengsek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Would You?
Fanfiction[REVISI] Sena sakit dan Sehun tau itu. Tapi Sehun berpura pura menutup mata dan telinga dari tangisan dan jeritan Sena di malam hari. Hal yang mungkin akan Sehun sesali dikemudian hari. Alasannya? tentu saja selingkuh dengan wanita lain. Beautiful...