#1 Mystery of Assassin

88 10 1
                                    

Sudah hampir seharian, kami berdua terjebak di dalam lubang tersebut. Hari pun semakin gelap sampai akhirnya kami terpaksa untuk membuat sebuah tempat peristirahatan yang layak.
"Bruce ayo kita cari ranting-ranting dan dedaunan kering untuk membuat atap, kita kelilingi saja lubang gelap ini bersama untuk mencarinya", ucapku pada Bruce.
"Okay, ayo cepet kita kelilingi lubang gelap ini sebelum banyak hal-hal yang tidak diinginkan", jawab Bruce dengan antusias
Belum lama kami berkeliling, terlihat sesosok wanita memakai baju loreng putih-hitam dengan belumuran darah, dia berada tepat dihadapan kami.
"Bruce itu siapa yang ada di hadapan kita?", ucapku dengan ketakutan.
"Tolong saya! Cepat saya Mohon", ucap sesosok perempuan tersebut
Sesosok perempuan tersebut meminta pertolongan kepada kami berdua, tetapi aku ragu untuk menolongnya karena bisa saja itu adalah setan yang menjelema menjadi manusia.
Kami berdua pun memberanikan diri untuk mendekatinya, dan perkiraan aku salah sesosok wanita itu benar-benar seorang manusia bukan setan.
"Ibu, kenapa banyak luka dan darah seperti ini bu?", tanyaku dengan ragu.
"Ibu habis di siksa oleh majikan ibu, tapi ibu bisa kabur ke lubang gelap ini", jawab sesosok wanita tersebut.
Sudah kuduga bahwa benar sekali hutan mati ini adalah tempat pembantaian para petani dari dahulu bahkan sampai sekarang.
"Kalo boleh tau, majikan-majikan tersebut menyiksa para pegawai nya untuk apa ya bu?", tanya Bruce dengan serius
"Katanya sih ada perjanjian dengan penghuni hutan mati bisa di bilang setannya hutan mati." jawab ibu tersebut dengan banyak nya darah yang mengucur.
"Sini bu kita obati dulu luka-luka ibu, kami membawa kotak medis kok bu", ucap kami berdua.
Setelah kami mengobati ibu tersebut, aku dan Bruce pun ingin mengetahui pusat pembantaian para petani tersebut.
"Bu, kalo boleh tau biasanya para majikan tersebut menyiksa para pegawainya di mana ya?", ucapku pada ibu tersebut.
"Biasanya sih di rumah para majikannya sendiri, tepatnya di kamar mandi", ucap ibu tersebut.
Aku dan Bruce pun mencari jalan untuk keluar dari lubang gelap tersebut sambil menggendong ibu tersebut secara bergantian.
Di perjalanan kami pun merasa janggal, karena setiap kami mengelilingi lubang tersebut, kami selalu sampai pada tempat yang sama.
"Bruce!, kapan kita sampenya?. Kita udah keliling di lubang ini hampir tiga jam!", ucapku dengan kelelahan.
"Aku merasa janggal dengan tempat ini, karena kita tidak sampai-sampai untuk mencari jalan keluar dari lubang ini", jawab Bruce dengan cemas.
Dengan semua kejanggalan itu, tiba-tiba datang seekor binatang aneh dengan mukanya yang hancur, bentuk campuran dari katak dan ayam, dan suaranya yang menyeramkan.
"i...tu...apaan?", ucapku dengan ketakutan.
"Itu adalah jelemaan dari para arwah petani yang di bantai para majikan itu nak!", ucap ibu itu dengan tegas.
"Hah?, ada apa dengan tempat ini, hampir semua yang ada disini tidak sesuai dengan kehidupan nyata!", ucapku dengan cemas.
Dan kami pun masih penasaran dengan para majikan yang membunuh pegawainya sendiri untuk segera kami ungkap.

Bersambung.......


Trip To DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang