Hampir satu jam perjalanan, akhirnya kami sampai ke tempat para "setan" hutan mati. Tepatnya berada di dekat sebuah jurang dengan bebatuan yang curam.
Tak hanya terletak dekat dengan jurang, tempat pemujaan tersebut banyak dikelilingi oleh arca-arca kuno yang serupa dengan arca yang ada di dalam lubang.
"Pak, apa maksudnya semua arca ini ditempatkan di tempat pemujaan ini?", ucapku pada "pembunuh bayaran" tersebut.
"Arca ini adalah sebagai simbol bahwa para setan hutan mati selalu ada dimana saja dan kapan saja!", ucap pria tersebut dengan tegas.
Dan tiba-tiba semua arca tersebut menunjukkan tangannya mengarah kepada kami berdua, dan sekejap pria tersebut menghilang.
"Kemana perginya pria itu?", ucap Bruce dengan kebingungan.
"Apakah pria itu bagian dari para setan hutan mati?", ucapku dengan ketakutan.
Tak lama setelah pria tersebut menghilang, datanglah sesosok manusia setengah kelelawar dengan sayapnya yang sangat besar dan lebar.
"Cepatlah kalian keluar dari tempat pemujaan ini!", ucap makhluk tersebut dengan tegas.
"Si...si...siap, kami akan keluar dari tempat pemujaan ini!" ucap kami berdua dengan ketakutan.
"Sebelum terjadi hal yang tidak di inginkan menimpa kalian berdua!", ucap makhluk tersebut dengan mengusir kami.
Kami pun keluar dari tempat pemujaan tersebut, dan dalam sekejap makhluk itu menghilang dengan misterius.
Setelah kami keluar, tiba-tiba muncul pria atau "pembunuh bayaran" yang sebelumnya pernah menghilang dengan misterius.
"Pak, kok anda ada di sini, bukannya anda menghilang sewaktu anda mengantarkan kami ke tempat pemujaan setan hutan mati?", ucapku dengan bingung
"Saya, pada waktu itu tiba-tiba diculik oleh para setan hutan mati dan saya tidak tahu di bawa kemana karena saya tak sadarkan diri", ucap pria tersebut.
"Memangnya bapak sebelumnya melakukan perjanjian apa dengan para setan hutan mati?", ucap kami dengan penasaran.
"Pada awal bertemu dengan mereka bapak berjanji akan selalu merahasiakan tempat pemujaan tersebut, dan jika bapak memberitahukan letak tempat pemujaan tersebut, mereka akan senantiasa berbuat jahat kepada siapa pun yang mengetahui tempat pemujaan tersebut", ucap pria tersebut.
"Berarti kami akan diperlakukan demikian?", ucap kami dengan gelisah.
"Yah, kalian pasti akan diperlakukan jahat oleh mereka, apapun bentuk kejahatan yang akan di perlakukan kepada kalian berdua, tetapi ada suatu keringanan agar kalian senantiasa selamat dari semua kejahatan tersebut, dan ada syaratnya!", ucap pria tersebut sambil memegang pundak kami.
"Apa syaratnya pak?", ucap kami dengan bingung.
"kalian harus mengumpulkan sepuluh bahasa sansekerta yang tersebar di setiap arca-arca kuno yang tersebar di setiap wilayah hutan mati ini, dan mengartikan bahasa sansekerta tersebut, juga merangkai kata tersebut menjadi sebuah kalimat, dan kalimat itulah yang akan menjadi jalan keluarnya", ucap pria tersebut dengan serius.Bersambung..........
KAMU SEDANG MEMBACA
Trip To Darkness
Misterio / SuspensoKedua sahabat traveller yang tersesat ketika ia melakukan sebuah perjalanan, yang membuatnya memasuki sebuah hutan mati yang tidak bisa ditemukan oleh peta mana pun. dan hutan mati tersebut dahulunya adalah tempat pembantaian para petani yang di eks...