Setelah Bruce sadarkan diri, kami pun bergegas mencari arca kuno yang tersimpan di hutan kematian, karena kami sedang berada di kawasan hutan kematian. Sesuai dengan tempat-tempat yang disebutkan oleh kaisar, bahwa salah satu arca kuno berada di hutan kematian.
"Bruce! Apakah kamu merasakan ada jiwa yang memasuki dirimu?", ucapku dengan khawatir.
"Hah?! Aku tak sadar!, yang aku ingat tadi aku berada di sebuah tempat yang disekelilingnya banyak pepohonan mati dan ada sebuah arca kuno yang dikelilingi pepohonan mati tersebut", ucapnya dengan bingung.
"Berarti benar yang di ucapkan oleh Kaisar, bahwa ada salah satu arca di hutan kematian ini!" ucapku dengan optimis, karena Bruce pun sudah bisa menggambarkan letak arca kuno tersebut.
Dan mentari pun menyapa dengan sinar hangatnya yang menembus tubuh kami.
"Apakah kalian berdua tak merasa lelah?!" ucap "pembunuh bayaran" dengan nafasnya yang terengah-engah.
"Lelah juga sih tapi, waktu kita tersisa lima hari lagi untuk menemukan kesepuluh arca kuno!" ucapku dengan tegas.
"Ya sudahlah kita istirahat sejenak!" ucap Bruce dengan bijaknya mengambil keputusan.
Kami pun beristirahat sejenak di bawah pohon "tak bernyawa". Setelah beberapa lama beristirahat kami pun melanjutkan perjalanan.
"Bruce! Apakah kamu ingat tanda-tanda tempat arca kuno dikelilingi pohon-pohon mati?" ucapku dengan penasaran.
"Seingatku pohon-pohon mati yang melingkar tersebut dekat dari sini!, kurang lebih lima ratus meter di sebelah Utara." ucap Bruce dengan memegang kepalanya sambil mengingat-ingat.
Kami pun bergegas menuju arah Utara dari hutan kematian. Setelah melakukan setengah perjalanan, tiba-tiba datang sesosok manusia setengah kelelawar yang selalu saja muncul ketika kami ingin menemukan arca-arca kuno.
"Heh Kalian!, waktu kalian tersisa lima hari lagi untuk mecari seluruh arca kuno" ucap sesosok makhluk tersebut.
"Aku sudah mengetahuinya! Tak usah lagi anda beri tahu!" ucapku dengan kesal.
"Tetapi aku ingin memberitahu kalian berdua satu hal!" ucap sesosok makhluk tersebut.
"Apa yang ingin kau sampaikan pada kami berdua? " ucap aku dan Bruce dengan nada menantang.
"Hahaha, sebenarnya pria yang selalu bersama kalian adalah aku. Heran? Karena aku memiliki kemampuan meniru tubuh orang, itulah kemampuan yang diberikan kepadaku ketika aku sudah melakukan perjanjian dengan para setan hutan mati." ucap sesosok makhluk tersebut dengan menertawakan kami.
"Berarti selama ini kamu adalah pembunuh bayaran yang membunuh para petani, jadi kamu lah yang menjadi dalang dari semua pembunuhan para petani itu?!" ucapku dengan emosi yang tak terkontrol.
"Hahaha, memang betul aku lah yang menjadi dalang dari semua ini, aku berkamuflase menjadi para majikan mereka untuk membunuh para petani. Aku melakukannya karena aku sudah melakukan perjanjian dengan para setan hutan mati untuk menuruti segala perintahnya, dan ingat kalian harus tetap mencari seluruh arca kuno agar kalian bisa keluar dari hutan mati ini." ucapnya dengan tersenyum lebar.
Terungkaplah pembunuh bayaran selama ini. Dan tiba-tiba sesosok makhluk tersebut menghilang bersama dengan tubuh yang di kamuflasekannnya. Setelah itu kami berdua pun melanjutkan mencari arca kuno, tak lama setelah itu akhirnya kami pun menemui arca kuno yang di kelilingi pohon-pohon mati. Dan ada bahasa sansekerta yaitu abisatya yang artinya Teman Setia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trip To Darkness
Mystery / ThrillerKedua sahabat traveller yang tersesat ketika ia melakukan sebuah perjalanan, yang membuatnya memasuki sebuah hutan mati yang tidak bisa ditemukan oleh peta mana pun. dan hutan mati tersebut dahulunya adalah tempat pembantaian para petani yang di eks...