E for I'm Egoist too

2.2K 298 100
                                    


Jalan-jalan ke Korea

Jangan lupa beli rinso

Ngapain jauh-jauh ke Korea

Kalau cuma beli rinso

Lol

.

.

.

.

.

.

"Aku datang ke Kyoto untuk liburan, bukan menjadi penjual bunga begini!"

NARUTO menghentakkan kedua kakinya meski tangannya memeluk bunga lily putih. Ia menoleh pada Sasuke dengan bibir mencebik. Sementara anak laki-laki itu hanya menghela napas lelah. Naruto kesal? ia juga sama. Selama di kereta ia tak bisa tidur, ketika sampai di rumah Ino, ia malah dipaksa menjual bunga keliling kompleks.

"Berhenti mengeluh. Kau membuatku kesal" sahut Sasuke jutek. Tangannya sibuk memegang pot berisi marigold perpaduan kuning dan orange. Sasuke lalu meninggalkan Naruto yang terus menggerutu.

Sasuke jalan terlebih dahulu di sebuah jalan dengan sisi kiri berupa sungai sementara sisi kanannya ditumbuhi pohon sakura yang besar. Memasuki musim semi, kelopak bunga berwarna merah muda itu berterbangan bebas. Menyebarkana aroma segar dan harum. Kyoto memang tak seasri pedesaan di Kyushu, tapi tempat ini lebih nyaman daripada Tokyo yang penuh polusi.

Jaraknya dengan Naruto terpaut dua meter, pun begitu ia masih bisa mendengar ocehan gadis tambun itu. Suaranya sangat berisik dan ia terus mengeluh tentang banyak hal. Pada semilir angin yang tertiup lembut, Sasuke malah terbakar rasa kesal.

Sasuke menunjuk Naruto, "Kau berisik!"

"Aku lelah" seru Naruto kemudian. Ia sedikit berlari dengan napas yang putus-putus untuk mendekati Sasuke, "Kau ini tidak kasihan kepadaku"

"Makanya berhenti menggemukkan badanmu!"

"Hei, apa hubungannya?"

"Gemuk membuatmu cepat lelah" katanya dengan nada yang serius, "Cepat lelah membuatmu cepat mati!" lalu dalam sekejap Sasuke mendapat pukulan telak pada bahu lewat tangan gemuk Naruto.

Tak hanya sekali, Naruto melakukannya berkali-kali dengan kesal, "Siapa yang mati ha?! Aku tidak mau mati"

"Berhenti! Sakit gendut!" Sasuke memekik pada pukulan Naruto yang tak main-main. Ia sampai tak sengaja melepaskan pot marigold hingga bunga cantik itu terjatuh. Sasuke tak peduli, lagi pula lily Naruto pun sudah rusak diinjak olehnya. Sasuke terlalu sibuk menahan tangan Naruto yang bertenaga badak itu.

"Tidak mau!!"

"Berhenti memukulku!! Atau aku akan menciummu!" ancaman Sasuke mengudara tanpa arti. Naruto tuli untuk peduli. Ia malah memeletkan lidahnya.

"Coba saja!"

Tidak tahu saja, kawannya itu orang yang nekat. Selang sedetik Naruto mengejeknya, kini bola matanya terbeliak lebar kala merasakan kelembutan teksture seperti puding yang bergerak seperti kupu-kupu di permukaan bibirnya yang basah.

Naruto memandang Sasuke kosong dengan mulut yang terbuka, "Kau??"

Sasuke membuang wajah sembari berdecak, "Cih, lamban" Sebelum ia meraup kembali bunga marigoldnya lantas berlari meninggalkan seorang gadis gendut. Gadis yang ia cium untuk pertama kali dalam hidupnya.

Naruto menutup matanya.

.

Naruto membuka matanya yang perih. Coral biru di matanya berkabut, merasakan hatinya yang lara ketika ingatan kecil mendobrak pertahanannya. Saat ini Naruto tak memiliki ide apapun, satu perbuatan Sasuke selalu membuatnya hatinya berantakan.

One King Too QueensTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang