Chapter 7

3.2K 277 9
                                    

Can you stay?

I'm afraid the nightmare will chase me

Ifyou're not here with me    


"Kau mau ke mana?" Milly bahkan tak bisa menyembunyikan kepanikannya ketika Ryan mengemasi barang-barangnya.

"Kamar di depan kamar ini kosong. Aku akan memakai kamar itu. Kau bisa memakai kamar ini," jawab Ryan tanpa menatap Milly.

"Tapi ..." Milly bahkan tak tahu bagaimana mengatakannya pada Ryan. Namun, ketika Ryan selesai mengemasi barang-barang dan sudah berjalan ke pintu, Milly tak punya waktu untuk memikirkan itu dan berkata, "Tak bisakah kau tetap di sini?"

Ryan menghentikan langkah, berbalik. Kini ia membalas tatapan Milly. "Apa?" tanyanya tak yakin.

Milly berdehem. "Maksudku ... yah, well, aku tidak keberatan berbagi kamar denganmu. Kau tahu? Pindah kamar di malam hari itu sedikit merepotkan, kan? Jadi ... kita bisa memesan extra bed agar kau bisa tidur nyenyak malam ini," ucapnya, sedikit terlalu cepat.

"Aku sudah meminta penjaga penginapan untuk berjaga di dekat tangga malam ini," Ryan berkata. "Lagipula, kamarku tepat di depan kamar ini. Jadi, jika ada apa-apa, kau hanya perlu berteriak."

"Ah ..." gumam Milly seraya mengangguk kecil. Ia menunduk saat bertanya lemah, "Tapi, jika aku berteriak ... apa kau benar-benar akan datang?"

"Milly?" panggil Ryan pelan.

Milly menggeleng. Ia mengepalkan tangannya erat ketika menatap Ryan dan berkata seriang mungkin, "Lupakan saja apa yang kukatakan tadi. Jika ada apa-apa, aku akan menelepon staff penginapan."

Ryan hanya menatap Milly tanpa bicara selama beberapa saat, membuat Milly harus memalingkan wajah karena canggung.

"Aku akan turun dan meminta mereka menyiapkan extra bed-nya," Ryan akhirnya berbicara, membuat Milly kembali menatap pria itu.

"Kau ... tidak jadi pergi?" tanyanya hati-hati.

Ryan sudah berbalik saat menjawab, "Benar katamu. Pindah kamar malam-malam begini memang merepotkan."

Milly tak dapat menahan senyum saat menatap punggung Ryan sebelum pria itu meninggalkan kamar.

***

"Kenapa kau tidak mau mengatakan pada orang tuamu tentang penyerangan itu?" Tiba-tiba Ryan bertanya saat mereka sudah berbaring dan bersiap untuk tidur.

"Kenapa aku harus mengatakan hal seperti itu pada orang tuaku? Toh aku bukan anak kecil lagi," dengus Milly.

"Jika alasanmu adalah kau tidak ingin membuat orang tuamu khawatir, jangan repot-repot memikirkan itu. Membiarkanmu tinggal sendiri saja orang tuamu sudah cukup khawatir," cetus Ryan.

"Justru karena itu, jika mereka tahu, apa kau pikir mereka akan membiarkanku tetap tinggal sendiri?" sengit Milly.

"Mungkin tidak. Tapi, jika Direktur tahu, setidaknya Direktur pasti akan mengirimkan beberapa orang untuk menjagamu," sahut Ryan.

"Di dunia ini, hal yang lebih kubenci dari para antifans adalah bodyguard. Itu membuatku tampak lemah," ungkap Milly.

"Kurasa, itu tergantung posisimu," Ryan berkata. "Tapi, dengan posisimu saat ini, memiliki beberapa orang yang menjagamu itu bukan berarti kau lemah, tapi karena kau butuh bantuan untuk hal yang tidak bisa kau hadapi sendiri. Lagipula, jika kau ingin membuktikan pada Direktur bahwa kau bukan gadis yang lemah, kupikir kau sudah melakukannya."

Meraih Cintamu (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang