I'll find you if you lost
I'll catch you if you fall
"Apa kau selalu seperti ini?" Ryan mendengus geli ketika mereka dalam perjalanan menuju villa.
"Apanya?" sengit Milly.
"Lupakan saja." Ryan mengibaskan tangannya. "Apa pun yang kukatakan, kau tetap saja akan melakukan semuanya sesukamu. Bahkan meskipun anak itu penggemarmu, tapi dia ..."
"Apa kau selalu seperti ini?" Milly melempar balik pertanyaan Ryan tadi.
"Apa?" balas Ryan.
"Bersikap sedingin ini seolah kau tidak punya perasaan," jawab Milly santai.
"Setidaknya aku masih menggunakan kepalaku untuk berpikir," sahut Ryan.
Milly mengangguk-angguk. "Baiklah, kita sepakat untuk itu. Kau punya otak, tapi tak punya perasaan. Dan aku sebaliknya. Kau puas?" desisnya sinis.
Ryan mengedikkan bahu, tapi bibirnya melengkung puas.
***
Milly mengendap-endap mengikuti langkah pria di depannya itu. Saat Milly keluar dari kamarnya untuk makan malam tadi, ia tidak menemukan Ryan di villa. Ketika ia keluar villa, dilihatnya pria itu di jalan. Maka di sinilah Milly saat ini, mengikuti pria itu dengan penasaran.
Ryan meninggalkan villa tanpa mengatakan apa pun pada Milly. Apa ia akan pergi ke suatu tempat rahasia? Ia bahkan tidak memberitahukan pada Milly. Apakah Ryan akan pergi ke tempat yang sangat indah? Tempat yang tidak ingin dibaginya dengan Milly?
Namun, pria itu bisa menyimpan usahanya itu karena saat ini Milly hanya berada beberapa meter tak jauh darinya. Bahkan meskipun tampaknya ia sudah berjalan lebih dari sepuluh menit, Milly tidak mau menyerah. Ia ingin tahu, tempat macam apa yang ingin Ryan sembunyikan darinya.
Langkah Milly terhenti ketika ponselnya berbunyi. Buru-buru Milly berbelok dan bersembunyi di balik sebuah pohon untuk mengangkat teleponnya.
"Halo?" Milly berbicara di telepon sembari mengintip Ryan yang terus berjalan di depan sana.
"Kau di mana?" Suara di seberang terdengar kesal sekaligus cemas.
Milly mengerutkan kening. "Kau sendiri di mana? Ketika aku mencarimu tadi kau tidak ada di villa. Dan sekarang, kau mau ke mana malam-malam begini?" tuntutnya.
"Aku di villa," Ryan berkata.
"Jangan berbohong padaku," dengus Milly. "Kau pikir aku tidak tahu?"
"Tapi, aku benar-benar di villa," Ryan mulai frustrasi. "Kau sendiri di mana sekarang? Kau belum makan malam, kan? Tadi aku keluar untuk membeli makan malam. Tapi, saat aku kembali kau sudah tidak ada. Penjaga villa juga tidak tahu ke mana kau pergi. Kau di mana sekarang?!"
Milly mengerjapkan mata. Ia kembali mengintip ke arah pria yang tadi diikutinya. Ketika pria itu berbelok di jalan berikutnya, melewati sebuah lampu jalan, Milly mencelos. Itu bukan Ryan. Milly lalu menatap sekelilingnya, dan mendadak ia panik mendapati ia tidak tahu di mana dirinya berada saat ini.
"Aku ... ini di mana?" Milly tanpa sadar bertanya pada Ryan.
"Kau ... sial!" umpat Ryan. "Maaf," gumamnya kemudian, terdengar kalut. "Dari villa tadi kau berjalan ke mana?" Ryan bertanya.
"Um ... kanan," jawab Milly seraya keluar dari balik pohon dan kembali ke jalan. "Aku ... kurasa aku tersesat," Milly meringis.
"Kau ini benar-benar ..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Meraih Cintamu (End)
RomanceBagi Milly, impian adalah segalanya. Ketika berjuang demi impiannya, ia melepaskan pria yang dicintainya. Setelah lima tahun, semua itu terbayar lunas dengan kesuksesannya. Meski begitu, masa lalu Milly merupakan mimpi buruk yang masih membuatnya...