kaki patah

445 40 5
                                    

Happy reading..-_-


Setelah kejadian kemarin, itu sangat membuatku syok. Tapi ada hikmahnya, aku dan youngjun menjadi dekat. Semuanya kaget karena kami mengalami luka begini. Hari ini adalah hari pertama aku masuk sekolah setelah kejadian itu, tentu saja youngjun juga.

"Antar nunamu ini ke kelasnya." Kataku pada shihoo yang mengantarku.

"Hah..memang kapan aku tidak mengantar nuna? Setiap hari aku juga mengantar nuna kok." Kata shihoo dengan melipat tangannya didepan dada.

"Iya ya.. nunamu ini sangat bodoh." Kataku dengan memukul mukul kepala.

"Hajima nun, kau melukai dirimu lagi." Katanya dengan menghentikan tanganku.

Dari belakang youngjun menghampiriku, dia menepuk pundaku seperti biasa.

"Ya! Biar aku yg mengantarmu." Youngjun menawarkan bantuan.

"Jinja, heoll kau tidak akan melukai kakaku kan." Kata shihoo dengan muka ketusnya.

"Asal kau tau saja ya, kakiku masih berfungsi untuk sekedar membuatmu dirumah sakit seperti ryujin." Kata youngjun dengan tatapan tajam

"Ahahaha sudahlah kalian berdua, aku bareng youngjun, kau kekelasmu saja." Kataku melerai mereka.

Shihoo menyetujuinya, aku pun berjalan bersama youngjun. Semua satu kelas kaget sekali.

"Lihat ini? Apa mereka sedang janjian, yang satunya kaki patah yg satunya tangan patah." Kata gyeoljun.

"Mungkin kau benar gyeoljun." Yeomin menambahkan.

"Hmm.. sepertinya kalian lupa berurusan dengan siapa?" Youngjun mengode teman temannya untuk membawa gyeoljun dan yeomin keluar.

"Ya! Ya! Tidak jangan maafkan kami." Kata gyeoljun.

"Hajima jebal younjun~" kataku dengan berbisik.

"Lihatlah sekarang kau meminta dengan sangat imut, karena ryujin memintaku untuk membiarkan kalian, maka akan aku lakukan, jika kalian membicarakan ryujin maupun aku, kalian akan berakhir seperti adik kelas kalian yang kabur dan mengakhiri hidupnya sendiri." Youngjun memperingatkan gyeoljun dan yeomin.

Aku langsung duduk dikursiku, banyak aku dengarkan ocehan mereka. Aku hanya tertunduk dimejaku mencoba tidak mendengarkan mereka yang membicarakan ku. Tanganku menutup kuping mungil yang mendengar semuanya. Aku sekilas melihat laki laki itu lagi, laki laki yang menatapku dari jendela di gudang maupun dikelas. Dia segera pergi setelah tau aku menyadarinya.

Aku segera bangkit mengejarnya, namun aku lupa kalau kakiku sedang patah. Aku pun jatuh kelantai. Dengan merintih kesakitan aku mencoba bangun. Youngjun yang melihatku langsung menghampiriku.

"Ji eun tolong ryujin." Katanya meminta bantuan temannya.

"Nee youngjun." Jawab jieun sambil membantuku berdiri.

Aku pun langsung dibawa ke UKS, aku disuruh istirahat, karena kondisiku yg terlalu lemah. Kulihat perawat UKS meninggalkan ruangan. Akupun sendirian, aku melihat langit langit. Kejadian demi kejadian menghampiriku. Semua terasa aneh, aku melihat sekilas ke jendela kecil di ruangan itu.

Aku kembali melihatnya, laki laki yang berbaju hitam selalu memperhatikanku dari jendela. Aku penasaran siapa dia sebenarnya.

TENG TENG TENG..
Bunyi bell pulang sekolah, semua anak berhamburan keluar sekolah. Aku masih di dalam uks mencoba untuk berjalan sendiri. Kakiku sudah mau sembuh, namun karena jatuh tadi itu jadi sakit lagi.

Aku menelfon shihoo untuk menjemputku. Kami pun pulang sekolah, eomma ku sangat khawatir padaku. Karena banyak kejadian yang terjadi padaku akhir akhir ini.

Skip
5 hari setelah sembuh..

Aku berjalan membeli soju malam itu, karena eomma ingin soju. Akupun keluar memberi soju. Ditengah jalan aku bertemu dengan youngjun.

"Ya, youngjun, kenapa kau disini?" Tanyaku dengan menyapanya.

"Oh aku sedang ingin membeli soju, apa kau juga membelinya?" Tanyanya dengan mengangkat seplastik soju.

"Nee aku membelinya." Kataku padanya.

Kami pun berpisah dari situ, aku berjalan pulang ke rumah. Malam sunyi membuat bulu kuduku berdiri. Benar benar aneh kupikirkan malam itu, sangat sepi tidak seperti biasanya. Aku terus berjalan dengan memperhatikan sekitar. Rasa takutku mulai muncul, seperti ada yang mengikutiku dibelakang. Aku langsung menengok ke belakang.

"Assh tidak ada orang, aku mulai takut sekarang." Kataku sendirian.

Dia lagi lagi mengikutiku, aku sangat mengenalinya, sudah setahun ini dia mengikutiku. Orang yang selalu menguntit dan memperhatikanku di sekolah. Dia.. dia muncul untuk pertama kalinya. Didepanku, dia langsung berada tepat didepanku. Aku terkejut sampai terjatuh.

"Omo!! Siapa kau?" Teriaku sangat terkejut.

Orang itu hanya berdiri, tingginya sekitar 175 cm menggunakan topi hitam, dengan hodie hitam. Aku sangat ketakutan waktu itu. Aku hanya menatapnya, dengan gemetar. Laki laki itu langsung meraih tanganku, menariku dengan paksa, membuatku berdiri.

Kakiku bahkan gemetar, auranya sangat menakutkan, dengan wajah pucatnya dia membuatku gemetar. Dia mengeluarkan sepotong kain, lalu dia membuat badanku membelakanginya. Aku tidak bisa teriak ataupun kabur, dia langsung mendekapku dengan sepotong kain itu.

Aku menghirup udara dari kain itu. Lalu perlahan pandanganku mulai kabur. Langkahku mulai tak beraturan. Aku pun terjatuh di trotoar jalan itu. Dengan posisi tertelungkup aku masih melihat walaupun sedikit kabur pandangan mataku. Lama kelamaan aku mulai kehilangan kesadaranku. Aku melihat dia menggendongku dengan gaya karung beras.

Dia menempatkanku di pundaknya seperti aku ini karung beras yang enteng. Aku sudah tidak sadarkan diri lagi...

To be continue..

Jangan lupa vote, komen, share -_-
Gw tunggu!!
Author tata'-'

I'M FINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang