Aku selalu mengawasimu Kim.
Tinggalkan dia, atau kau akan mati.Yeri meremas sticky note yang tertempel di atas mejanya. Yeri membuang sticky note itu ke tempat sampah dibelakang kelas, lalu ia menghampiri si ketua kelas yang duduk tepat didekat pintu depan kelas.
"Mark Lee-ssi."
Pemuda yang tengah menulis catatan di bukunya itu menoleh pada Yeri dengan senyum ramah yang biasa ia tunjukkan pada orang-orang.
"Iya, ada apa Yeri-ssi ?"
"Apa kau tahu siapa yang pagi ini berada di sekitar bangku ku?" tanya Yeri to the point.
Mark terlihat berpikir sebentar sebelum menggelengkan kepalanya tidak tahu.
"Entahlah, aku orang yang datang paling awal pagi ini. Tapi aku tidak melihat seseorang yang berada di sekitar bangku mu, kelas masih sepi. Sampai pada jam tujuh tepat tadi, yang lain datang berombongan." Jawab Mark.
Yeri mengangguk pelan. Ia mengurungkan niatnya untuk kembali ke bangkunya begitu Mark bertanya padanya.
"Kalau boleh tahu memangnya kenapa?" tanya Mark hati-hati.Yeri menghela pelan napasnya, "seseorang menerorku dari kemarin. Orang itu terus mengirimiku kertas kecil berisi ancaman. Kupikir kau tahu siapa yg melakukannya, karena kau jarang keluar kelas dan datang paling pagi," cerita Yeri.
Mark menggeleng pelan, "maaf tidak bisa membantu. Aku benar-benar tidak tahu."
"Kusarankan kau pergilah ke ruang konseling, minta rekaman cctv pagi ini. Mungkin kau bisa menemukan pelakunya," ucap Mark.
Yeri mengangguk paham, ia tersenyum dan membungkuk mengucapkan terimakasih lalu ia kembali ke bangkunya.
"Jangan tersinggung ya Yeri-ssi, tapi kurasa yang menerormu adalah fans pacarmu." Kata Mark.
Yeri diam saja menanggapi ucapan Mark. Sebenarnya dia juga beranggapan bahwa fans Jungkook lah yang menerornya seperti ini.
Dan ada satu nama terduga yang langsung melintas di pikirannya.
Takamiya Hazuki.
🔪❤👤
"Yer, kau mau kemana?"
Tanya Hana yang melihat Yeri beranjak dari bangkunya setelah merapikan buku-bukunya kilat."Ruang konseling, mau melihat rekaman cctv kelas. Ikut tidak? Kalau ikut ayo cepat, jam istirahat hanya sebentar." Jawab Yeri cepat.
Hana buru-buru memasuk kan buku pelajarannya kedalam tas, kemudian ia mengekori Yeri yang sudah berjalan keluar kelas.
"Kenapa kau ingin melihat cctv kelas Yer? Barangmu ada yang hilang?" tanya Hana penasaran.
Yeri menggeleng, langkahnya dan Hana berhenti didepan pintu bertuliskan 'Ruang Bimbingan Konseling.'
"Aku mau tahu siapa yg menerorku dua hari ini," ucap Yeri sebelum mengetuk pintu itu.
"Oh iya ya, kok tidak terpikirkan olehku untuk melihat cctv kelas. Astaga.., Hana bodoh," Gumam Hana.
Gadis berambut sedikit lebih panjang dibawah bahu itu mengikuti Yeri masuk kedalam ruang konseling.
"Sonsaengnim," panggil Yeri pada seorang wanita paruh baya yang tengah sibuk berkutat dengan berlembar-lembar kertas disofa ditengah ruangan. Wanita itu mengangkat kepalanya, alisnya naik sebelah melihat dua anak perempuan yang berada didepannya.
"Ada perlu apa kalian kemari?" tanya wanita itu heran.
Yeri berdehem pelan, ini kali keduanya masuk keruangan ini setelah kasus pembullyan dirinya oleh tiga seniornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yandere Girl
FanfictionEND [Ini cerita pertamaku, dibuat dengan pengetahuan seadanya dan belum semahir itu merangkai alur. Jadi maaf sekiranya kalian rasa ini kurang masuk akal atau bahkan aneh, selamat membaca.] Kim Yerim begitu menyukai seniornya sampai ia rela melukai...