"Takamiya Hazuki."Yeri mengepal erat tangannya menahan emosinya yang meluap. "Kau orang yang membunuh Kim Yurim kan?!" ujar Yeri penuh penekanan. Hazuki tertawa sarkas,"kau dan si Yurim itu sama-sama payah. Kau pikir aku yang membunuhnya? Yah, kau tak sepenuhnya salah sih tapi ku koreksi sedikit, aku hanya membantu menculiknya saja orang yg mendorongnya hingga jatuh ke dalam sungai itu Hazuka, kembaranku yang dihamili oleh si brengsek Jinwoo itu!" Terang Hazuki.
"Dan perlu kau tahu, dia ada disana menyaksikan segalanya bahkan dia membantuku menculik Yurim!" Hazuki menunjuk Hana yang kini hanya dapat memalingkan wajahnya, tak berani menatap Yeri.
"Jalang munafik! Asal kau tahu ya gadis Jepang bodoh, Jinwoo oppa tidak menghamili kakakmu tapi kakakmu lah yang mengaku-ngaku. Bisa saja kan itu bukan anaknya tapi karena dia menyukai Jinwoo oppa jadi dialah yang dikambing hitamkan."
Yeri berjalan maju mendekati Hazuki, ia tersenyum miring melihat wajah marah Hazuki, "kalian berdua dan kakakmu kan gadis murahan yang bisanya hanya merebut pasangan orang lain." Yeri mendorong bahu Hazuki dengan telunjukknya, membuat gadis itu sedikit terdorong ke belakang.
"Tutup mulutmu sialan!" Hazuki berteriak marah kemudian menyerang Yeri dengan pisau yang ia sembunyikan dibalik jaketnya. Dengan sigap Yeri menahan pisau itu, ia pun berusaha menahan dan menyerang balik Hazuki. Sayangnya paha Yeri terluka karena tusukan pisau Hazuki yang cukup dalam, Yeri terduduk di tanah dengan kedua tangan menekan pendarahan di pahanya.
Didepan Yeri berdirilah Hazuki yang menatap bengis kearahnya, "kau lah yang Jalang Kim Yerim, kau yang perebut! Setahun lebih aku mendekati Jungkook sunbae, kami dekat, sangat dekat, bahkan hampir berpacaran. Tapi karena kehadiranmu semuanya menjadi berantakan, dia menjauhiku dan bahkan kini kalian berpacaran. Jangan kau pikir aku tak tau kau bermain licik dan kotor demi mendapatkannya, Kau psikopat Kim Yerim, kau psikopat!" Maki Hazuki.
Yeri menyeringai, ia mengangkat kepalanya kemudian sekuat tenaga bangkit dan berdiri dengan pongah dihadapan Hazuki. "Aku, psikopat? Hei bercerminlah, lihat dirimu sendiri. Memangnya siapa yang menyewa gadis pembully paling ditakuti satu sekolahan untuk melukaiku dan sekarang menusukku dengan pisau itu." Yeri berdecak remeh,"mau mencoba membunuhku, hm?"
Hazuki mengeratkan pegangannya pada gagang pisau ditangannya, rahangnya mengeras. Kim Yerim benar-benar berhasil menyulut emosinya hingga berkobar.
"Sudahlah nee-chan, jangan sampai kau kelewatan dan membunuhnya," peringat Hana. Hazuki menggeleng pelan, ia menatap nyalang Yeri yang kini berdiri dengan angkuhnya, "biar saja Hana. Dia pantas mati, sama seperti ayah dan kakaknya. Keluarga mereka hanya bisa merenggut cinta dan kebahagiaan keluargaku!"Hazuki meremas jaket yang dipakainya, tersirat raut penuh penderitaan diwajahnya. Mati matian ia menahan air matanya,"kakak ku jadi gila karena rasa cintanya pada tunangan Yurim membuatnya berani membunuh Jinwoo dan Yurim kemudian mengakhiri hidupnya sendiri," ujar Hazuki.
Yeri terperangah," Jadi Jinwoo oppa benar-benar tidak bunuh diri?" tanyanya. Hazuki tersenyum miring,"yup! Dipikirannya kalau ia tak bisa memiliki Jinwoo maka orang lain pun tak bisa. Begitu pula diriku, kalau aku tak bisa memiliki Jungkook sunbae, maka kau pun tak bisa!" Secepat Kilat Hazuki menusukkan pisaunya ke perut Yeri, namun dengan sigap gadis Kim Itu menahannya. Dua gadis itu bertarung, saling menyerang satu sama lain.
Hana yang berada disana tak bisa berbuat apapun, ia terlalu takut melerai mereka karena bisa saja ia yang menjadi korbannya. Tiba-tiba ia tetingat sesuatu, buru-buru ia mengeluarkan ponselnya dan menelepon seseorang.
"Halo,"sapa seseorang diseberang sana.
"Jungkook Sunbae! Cepatlah datang ke taman komplek rumah Yeri ya, kalau bisa bawa polisi. Yeri dalam bahaya!" panik Hana, pipinya sudah basah oleh air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yandere Girl
FanfictionEND [Ini cerita pertamaku, dibuat dengan pengetahuan seadanya dan belum semahir itu merangkai alur. Jadi maaf sekiranya kalian rasa ini kurang masuk akal atau bahkan aneh, selamat membaca.] Kim Yerim begitu menyukai seniornya sampai ia rela melukai...