Delapan tahun kemudian
"Wah, selamat ya Jungkook! Kau dipromosikan naik jabatan. "
Seorang pria yang berdiri disebelah Jungkook menepuk pelan pundaknya dengan bibir yang menyunggingkan senyum lebar. Jeon Jungkook, si pria yang sedang di beri selamat pun turut tersenyum juga.
"Terimakasih hyung, ini juga karena bantuan mu," ujarnya merendah.
Setelah bercengkerama sejenak dengan rekan-rekannya, Jungkook pamit pulang. Pria dua puluh lima tahun itu kembali ke apartemen nya yang terletak tak jauh dari rumah bibi nya. Tubuhnya sangat lelah setelah beraktivitas seharian, Jungkook butuh istirahat.
Begitu masuk kedalam apartemen nya, suasana yang Jungkook rasakan masih sama, sepi dan senyap hanya ada samar-samar suara deru kendaraan bermotor.
Jungkook melangkah ke kamarnya, rasanya ia ingin cepat-cepat menyegarkan dirinya dan berlayar ke alam mimpi. Sepuluh menit berlalu dan Jungkook sudah selesai dengan kegiatan mandi nya. Ia membaringkan tubuhnya diatas kasur, sejenak ia memejamkan matanya mencoba merilekskan diri.
Jungkook memiringkan posisi tubuhnya, dadanya bergemuruh begitu melihat sebuah kalung yang tergantung di lampu meja kerjanya.
Jungkook bangkit dari baringan nya, ia berjalan mendekati meja kerjanya lalu duduk di kursi yang ada disana.
Pria Jeon itu menyentuh bandul kalung yang berbentuk kura-kura dengan tambahan sebuah cincin disana, ingatannya terlempar ke kejadian delapan tahun silam yang telah membuat orang yang sangat ia cintai memutuskannya dan membuatnya menyesal seumur hidup.
Masih segar diingatan nya saat-saat dimana gadis yang katanya tak akan pernah melepaskannya menyerah pada hubungan mereka, mengakhiri segalanya karena tak tahan pada Jungkook yang selalu berprasangka buruk padanya. Bahkan Jungkook masih ingat tiap kata yang Yeri ucapkan.
Flashback
Tepat beberapa jam sebelum kejadian pertikaian antara Yeri dan Hazuki, sebelumnya Yeri bertemu dengan Jungkook untuk membahas hubungan mereka yang semakin berantakan.
"Kau bahkan lebih percaya bualan Hazuki dan gadis jalang diluar sana daripada aku yang merupakan pacarmu! Kau Selalu menuduhku yang tidak-tidak padahal aku hanya memintamu menjauhi Hana dan berhenti bersikap terlalu baik pada para penggemar mu itu, tidak sulit kan?! Tapi yang kau lakukan apa? menolak permintaanku dan menganggap aku terlalu termakan omongan teman sekelasku."
"Sadarlah Jeon Jungkook! Kaulah yang terlalu termakan omongan para jalang itu! Apa yang dikatakan oleh teman sekelasku itu fakta dan aku sudah lihat sendiri buktinya. Asal kau tahu, aku bukanlah orang yang suka menuduh orang lain sembarangan!"
Yeri berteriak penuh emosi dan Jungkook hanya diam menunduk, merenungkan kesalahannya. Ia kaget begitu Yeri tiba-tiba menarik tangannya dan menaruh sebuah kalung dengan bandul kura-kura telapak tangannya.
"Ayo kita putus, tidak ada gunanya mempertahankan hubungan yang tidak dilandasi oleh kepercayaan. Aku kembalikan ini, terimakasih untuk beberapa bulan yang berharga dan segala rasa sakit yang kau berikan. Jaga dirimu, sampai jumpa. "
Setelah itu Yeri pergi dan malamnya Jungkook mendapat telepon dari Hana dan kemudian dia mendapati gadis Kim yang paling ia cintai bersimbah darah ditangan seseorang yang selama ini ia anggap baik.
Disaat Jungkook bertekat memperbaii hubungannya dengan Yeri, gadis itu pergi dan hanya meninggalkannya sepucuk surat tanpa petunjuk apapun. Ia memilih menyerah dan menghilang dari radar Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yandere Girl
FanficEND [Ini cerita pertamaku, dibuat dengan pengetahuan seadanya dan belum semahir itu merangkai alur. Jadi maaf sekiranya kalian rasa ini kurang masuk akal atau bahkan aneh, selamat membaca.] Kim Yerim begitu menyukai seniornya sampai ia rela melukai...