END
[Ini cerita pertamaku, dibuat dengan pengetahuan seadanya dan belum semahir itu merangkai alur. Jadi maaf sekiranya kalian rasa ini kurang masuk akal atau bahkan aneh, selamat membaca.]
Kim Yerim begitu menyukai seniornya sampai ia rela melukai...
Bibi Jeon membekap mulutnya, tubuhnya yang melemas ia sandarkan di sandaran sofa. Yeri menghapus air matanya, ia melepas kedua tangan bibi Jeon yang menutup mulutnya kemudian menggengam erat tangan wanita paruh baya itu, "aku serius. Kalau imo ingin tahu aku tahu hal ini dari mana, aku mengetahuinya dari buku harian Yuri eonni. Kalau bibi tidak percaya aku akan menelepon Taeyeon eonni dan bibi bisa bertanya langsung padanya. Bibi kenal Kim Taeyeon kan, sepupu kami yang selalu menempel dengan Yuri eonni," jelas Yeri.
Jungwoo berdehem, "kami butuh penjelasan yang lebih spesifik," ujarnya. Yeri mengangguk, ia menegakkan tubuhnya dan memulai penjelasannya. "Seperti yang kita ketahui setahun lalu eonni ku dan Jinwoo oppa berencana akan menikah, tapi eonni ku membatalkannya setelah mengetahui kalau Jinwoo oppa menghamili seorang gadis. Jinwoo oppa tidak mau pernikahan ini batal, dia bilang dia tidak sengaja tidur dengan perempuan Jepang itu saat ia sedang mabuk. Jinwoo oppa bilang perempuan itu adalah perempuan nakal, sebelum dengan Jinwoo oppa dia sudah pernah tidur dengan banyak lelaki, jadi Jinwoo oppa merasa perempuan itu memanfaatkannya karena menyukainya. Jinwoo oppa dan eonni ku memutuskan melanjutkan pernikahan mereka dan selama persiapan itulah eonni ku sering diteror. Entah benar atau tidak aku yakin kalau perempuan itulah yang meneror dan membunuh eonni ku, tujuanku datang ke kota ini adalah untuk mencari petunjuk tentang kematian eonni ku," jelas Yeri panjang lebar.
Bibi Jeon menangis, ia benar-benar tak menyangka begitu berat beban yang ditanggung anak dan calon menantunya.
"Ya tuhan, siapa orang yang tega melakukan hal keji itu pada mereka berdua, kuharap ia mendapat balasan yang setimpal dari tuhan," ucap bibi Jeon disela tangisnya. Yeri mengelus lembut pundak bibi Jeon," aku juga berharap begitu imo."
🔪❤👤
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jungkook mengenggam erat jemari Yeri, berjalan beriringan dengan gadis itu menyusuri pinggiran danau Suseong. Sesekali Jungkook melirik ke Yeri yang air muka nya masih sama seperti tadi siang. Apalagi setelah paman Ahn pulang tadi dan mengetahui hal yang baru disampaikan Yeri pada bibi Jeon. Pria paruh baya itu malah terus saja meminta maaf pada Yeri atas kelakuan Jinwoo, berbeda dengan bibi Jeon yang hanya bisa terus menangis dan memeluk Yeri.
Paman Ahn merasa harus minta maaf karena kelakuan Jinwoo yang bisa bisanya meniduri orang asing padahal berstatus tunangan dari Yuri. Sebenarnya Yeri rasa itu bukan Kesalahan Jinwoo sepenuhnya karena itu semua hanyalah kecelakaan dan ketidak sengajaan.
"Dulu aku pernah diajak jalan-jalan sama Yuri noona dan Jinwoo hyung kesini di jam yang sama dengan saat ini," ucapan Jungkook menarik atensi Yeri yang sedari tadi hanya diam menatap kosong jalanan berlapis papan kayu di depannya.
"Dari sana aku baru tahu kalau danau Suseong dan sekitarnya sangat indah saat malam hari. Tapi sialnya aku malah menjadi obat nyamuk mereka, dibiarkan berjalan sendirian dibelakang dan menonton kemesraan mereka," Jungkook mendengus mengingat kejadian dua tahun lalu.
