Lonely Star

1.4K 113 9
                                    

:
:

:
:

:
:

Hujan malam itu menggemuruh deras mengguyur kota. Jalanan basah kuyub menggigil terterpa angin. Daun-daun mengendap bersama genangan air. Satu demi satu langkah terseok menapaki kesunyiannya. Sepatu putih berubah cokelat kotor oleh percikan tanah aspal.

Namja itu membiarkan dirinya ditengah hujan tanpa peneduh sama sekali. Bahkan untuk berbelok sejenak meneduhkan diri saja tidak. Ia teguh pada langkah lambatnya. Menatap nanar kedepan dengan mata berair.

Ah! Mungkin tidak akan ada yang tahu jika ia tengah terisak. Air hujan menyamarkan tangisnya. Menyembunyikan kesedihannya di balik berisiknya detakan air bertemu bumi.

“Hyung.. bogoshipo.. jeongmal hiks…” pekiknya “kemana lagi aku harus mencarimu hyung. Kenapa kau melakukan ini padaku?? Hiks.. Kangin hyung.. jebal.. aku merindukanmu hyung..”

Dia terus terisak dengan linglung..

Sampai sebuah mobil berhenti tepat di depannya secara tiba-tiba..

Ckiitttttt!!

“YAK! KAU INGIN MATI EOH?”

Tersentak dengan suara itu, ia hanya bisa menatap tak percaya..
Dua orang keluar dari dalam mobil. Keduanya membawa payung berwarna gelap. Dengan tergopoh mereka menghampirinya. Ingin sekali memarahinya saat itu juga. Namun tertahan karena melihat wajah pucat tak berwarna darinya. Tubuh basah dengan kedua tangan gemetar menandakan ia kedinginan.

“Kajja Hae, jangan seperti ini..” lembutnya mengajak, ia menuntunnya untuk perlahan masuk ke mobil.
Sementara namja satunya mengikut di belakang. Lalu keduanya mengapitnya ditengah. Rupanya ada dua orang lagi di dalam mobil itu.

“Kita pulang sekarang, Donghae butuh istirahat..” ujarnya.

Namja itu. Donghae.
Tiga jam yang lalu ia menghilang menyisahkan kecemasan pada semua hyungnya. setelah mereka makan malam, Donghae tiba-tiba berlari mengejar seseorang yang memang sudah sangat mereka rindukan selama ini.

Donghae mulai tenang, ia menyandarkan kepalanya pada seorang hyungnya. Yesung. Yang dengan senang hati langsung meraup tubuhnya, memeluk, memberinya kehangatan.

“Aku tidak berhasil membawanya kembali hyung..” bisiknya.

Hiks..

“aku merindukannya hyung..” isaknya kembali berlanjut.

Ssstttt!!
“tenanglah Hae.. Kangin hyung pasti baik-baik saja. Ia akan kembali bersama kita nanti..”

Namun jawaban itu bukan menenangkan malah membuatnya sakit.

Hiks.. “Hyung.. aku lelah.. aku merasakan semua ini. Aku mencoba untuk bertahan lebih lama lagi tapi rasanya sangat berat.. hiks.. aku tidak bisa lagi memandang wajah Sungmin hyung.. aku tidak merasakan lagi lembutnya tangan Kangin hyung waktu memarahiku.. aku tidak bisa melihat Leeteuk hyung berjuang sebegitu keras sendirian.. aku bahkan tidak sanggup melihat Heechul hyung kesakitan..”

Hiks…

“rasanya sesak hyung..” adunya lagi “aku tidak bisa bernapas..” sesalnya sambil memukul dadanya.

하루OneDay ❇️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang