🎶 Rain in Seoul by Sweet Sorrow🎶
Note serius!
Play musik 👆 bakalan kerasa apa yang kalian pikirkan!Just read, now!
Eoh.. uljima, nde..!
🌂🌂🌂🌂
Di atap itu!
Dalam gelap yang mulai menjadi.
Tak peduli betapa banyak tumpahan air membasahi mereka. Nyatanya langit malam pun berperan sebagai saksi pilunya perasaan. Yang makin lama dingin merambat hingga nyeri sampai ke hati. Seakan dunia membeku seketika dalam kemarahan. Kekecewaan pun turut serta. Hingga kesedihan menjalar ke permukaan bahkan menimbulkan penyesalan.
Namun diantara semua itu, merayap pula gelak tawa menghina.Donghae, salah satu dari antara mereka merasa dirinya terperosok jatuh. Sekali lagi. Ia tak mampu menatap ke depan. Membiarkan semuanya menyiksa dengan sempurna.
“Uljima..” satu kata terdengar menyeruak diantara udara kosong.
“kau pikir ini mudah eoh? Lantas kenapa kau menyuruhku tidak menangis? Kau pikir semua ini gampang untuk ku terima?”
Dia menggeleng, dengan senyum samar diantara guyuran hujan itu “berhenti menyiksa diri dan mari berdiri dengan sisah yang kita punya”
“Mianhae.. hiks..” isak Yesung.. bahkan kini makin keras saja suara perih itu.
Sementara yang lain masih betah untuk bertahan bersama mereka. Walau tak ada satu katapun yang terucap. Namun semua nampak begitu jelas..
Seakan ingin berteriak..
-Gajima!-“Bukan berarti kita tidak sejalan sekarang..” lanjutnya “hanya saja kita berada di sisih yang berbeda..”
“Kau tahu hyung itu lebih menyedihkan..” lagi-lagi Donghae berkata “seperti.. kita bisa saling melihat tapi tidak bisa menggenggam! Kita dalam garis yang sama tapi tak bisa saling menyentuh..”
“tidak Hae, itu tidak benar. Kita masih bisa saling memegang tangan. Hanya yang tidak boleh sekarang ini hanyalah.. pindah ke sisi lain.. karena jika aku sudah berada di kiri maka kalian harus tetap berada di kanan. Agar kita tetap seiring.. kau paham?”
“jadi ini jalan terbaik?” kali ini ada suara lain dari –Siwon- “ku harap kita pada tujuan yang sama, Kangin hyung..”
Lalu, Leeteuk ikut menimpali “Kau tetap bagian dari kami..”
“Tidak ada alasan untuk kau menjauh dari kami. Aku akan mengawasimu. Aku akan melihat ke sisi dimana kau ada di sana..” janji Heechul.
Ia mengangguk. Dengan senang hati menerima janji itu. sampai kemudian ia melirik ke arah dongsaengnya yang lain. Yang sejak tadi bungkam lekat.
Merasa di tatap, Eunhyuk akhirnya berkata “aku akan menjaga mereka dengan baik, Hyung.. jangan cemas..”
“Nado..” sahut Shindong.
Hiks..
“Hyuuungggg…” kali ini Ryeowook mendekat padanya dengan langkah pelan, menatap mata Kangin mencari kebohongan dari keputusannya. Dan nampaknya ia gagal menemukan “saranghae…” hanya itu yang ia ungkapkan.Kangin mengangguk, mengusap pelan kepalanya..
Lalu..
“Kyu? Kau tidak ingin mengatakan apapun?”Kyuhyun menggeleng “selama aku masih bisa menemuimu, ku anggap semua masih baik-baik saja hyung..”
“Euhm. Kau benar. Kehidupan itu selalu begitu. Bukan hak kita untuk memaksa kebahagiaan. Bahkan bahagia itu tidak berarti di waktu kita mendapatkan apa yang kita inginkan. Tidak berarti di waktu kita bisa selalu bersama orang yang kita cintai. Tapi menerima dengan rela, dan melihat bahwa semua ini bukan sebuah akhir. Juga bukan awal. Karena nyatanya kita masih berada di jalan yang sama.. tidak ada yang dibelakang atau di depan. Kita masih berdampingan..”
“Aku akan merindukanmu hyung..” aku Donghae. lalu sedetik setelahnya ia sudah berada di pelukan Kangin.
Hiks..
Hiks..Kangin membalasnya erat. Sesekali ia berikan kecupan di kening dongsaengnya. Air mata yang ia tahan sejak tadi pun akhirnya runtuh merasakan betapa ia sebenarnya tidak bisa merelakan keadaan ini.
“aku ingin seperti ini setiap hari hyung..” lirih Donghae.
“nado..”
“Hyungie.. kau bisa percaya padaku. Aku akan tetap disini. Kau bisa datang kapan saja. Aku akan tetap disini, supaya kau bisa menemukanku jika suatu saat kau ingin memelukku..”
“Nde.. gumawo saengi.. gumawo untuk semua yang kalian berikan.. gumawo hyungdeul..”
Mereka tahu. Jika matahari sudah tenggelam maka giliran bulan yang harus bersinar. Maka daripada terus merasa luka. Lebih baik merelakan.
Toh, dunia belum berakhir. Justru karena ada siang dan malam. Satu hari menjadi sempurna.Leeteuk memilih menghapus air matanya walau percuma. Dalam malam yang semakin menggelap. Hujan semakin menderas..
Mereka harus memutuskan satu hal..
Bertahan.. dan percaya malam ini akan segera berakhir berganti pagi.
Atau..
Luruh bersama dinginnya hidup. Tenggelam lenyap bersama tetesan hujan yang merembes pada tanah. Lalu menyerah dengan meninggalkan jejak kepedihan seumur hidup.“gurrae…” senyumnya “ayo, kita kembali berjalan. Walau pada sisih yang berbeda.. setidaknya, kita masih berada di tempat yang sama. Dan aku, tidak akan melepaskanmu begitu saja. Karena bagaimanapun juga.. kau bagian dari kami. Bukankah kita sudah saling terikat satu sama lain? Ikatan itulah yang akan tetap menghubungkan kita..”
“Gumawo hyung… jeongmal gumawo..”
Leeteuk tak menjawab dengan kata. Tapi dengan sebuah pelukan dalam. Tak peduli jika Donghae masih menempel erat pada Kangin. Setelah itu, mereka mengikutinya..
Biarlah..
Malam ini.. malam dan hujan menemani mereka..
Setelah itu..
Esok..
Walau dengan langkah yang sedikit berat, setidaknya.. mereka akan tetap bertahan untuk melangkah..Tidak..
Tidak akan ada kata menyerah! Mereka akan berlari pada tujuan yang sama!
Mereka berhak untuk mendapatkannya..
Mendapatkan, kebahagiaan itu!- Fin -
11 Juli 2019
Udah balik -Jombang-
KAMU SEDANG MEMBACA
하루OneDay ❇️
FanfictionOneShoot Donghae and others.. Just keep reading chingudeul.. Gumawo saranghae.. ^^ ::