-
:=:=:=:=:
Hujan kembali lagi di bulan ini. Donghae bisa melihat jatuhnya persis di depan matanya. Saat kepalanya menengadah menatap payung dengan warna transparan itu. matanya sesekali berkedip hanya untuk menikmatinya.
Sungguh!
Tetesan air hujan membuatnya kembali merindukan dia..
“Appa…” lirihnya “aku merindukanmu…” akunya bersama dengan air matanya yang juga jatuh menyerupai air hujan.
:=:=:=:=:
Donghae berjalan pelan. Memasuki caffe miliknya lalu mengambil tempat privasi. Duduk dengan secangkir kopi yang dibuat Donghwa hyungnya. Masih dengan setia menatap hujan dari balik jendela kacanya.
Tlaakk!
Terdengar suara seseorang meletakkan cangkir lain di samping miliknya.
“Donghae-ya, gwaenchana?”
Ia menoleh dan menemukan Donghwa sudah duduk di depannya.
“hyung….” Pelannya.
“euhm…??”
“aku merindukan Appa…”
Donghwa terdiam. Ia kini menemukan bekas air mata di sudut kelopak dongsaengnya.
“na ddo…” jawabnya “Appa selalu mengajak kita melihat hujan dari balik jendela kaca.. dan itu adalah waktu terindah yang pernah ada..”
“nde.. bagiku itu adalah kenangan yang benar-benar indah. Andai waktu itu aku tahu semuanya akan berlalu cepat, aku akan membujuk Appa agar kita lebih lama melihat hujan..”
Tes!
Satu tetes air mata kembali jatuh di pelupuknya.“Appa selalu berkata.. kita harus kuat menghadapi kehidupan, Appa sudah membuat kita berhasil melewati masa sulit itu hyung…”
“nde..”
“gundae… waeyo?? Appa tidak membuat kita berhasil menikmati apa yang sudah kita perjuangkan itu bersama? Hyung.. kau tahu? Aku ingin Appa juga bisa merasakan semua yang kita miliki saat ini.. aku ingin Appa mengatakan –kita sudah berhasil melewati kelaparan kita, kesakitan kita.. juga masa-masa sulit kita- hiks..”
Mata Donghwa memanas mendengar pernyataan Donghae.
“aku ingin sekali mengatakan padanya hyung.. aku sudah menjadi seperti yang diharapkannya, aku memenuhi keinginan Appa.. aku sudah selesai wamil.. aku berhasil dengan pekerjaanku.. aku juga sudah membuat kita memiliki Haru.. hiks..”
Jelas sekali kepedihan itu di mata Donghae. tanpa mau menahannya, Donghwa membiarkan Donghae mengungkapkan semuanya. Karena ia tahu..
Saat Donghae tertawa..
Saat Donghae bersikap manja..
Saat Donghae berjuang meraih impiannya..
Saat ia mulai kekanakan..Ada Donghae yang dewasa di balik semua itu.
Ada Donghae yang pernah terluka dengan begitu dalam.
Ada Donghae yang begitu mencintai banyak orang.. eomma.. hyung-nya.. juga orang-orang yang selama ini tinggal bersamanya di dorm..
KAMU SEDANG MEMBACA
하루OneDay ❇️
FanfictionOneShoot Donghae and others.. Just keep reading chingudeul.. Gumawo saranghae.. ^^ ::