11.

3.6K 162 0
                                    

Mereka sarapan dengan tenang sampai selesai.

"Anna harus pergi. Ada pekerjaan yang harus Anna tangani." pamit Anna.

"Tapi sekarang tanggal merah dan semua sekolah libur." ujar Halaya bingung.

Anna berdiri dari kursi dan menghampiri Navendra.

"Anna akan berkunjung jika ada waktu senggang." janji Anna lalu mengecup pipi Navendra, lalu Raka dan Danar. Berlanjut ke Narul, Halaya, Evangeline, dan Devi.

"Mona dan Zarra tak suka susu formula, blends buah yang mengandung zat besi dan protein. Berikan juga minyak ikan, ada di laci kamarku." ujar Anna sebelum pergi.

"Anak itu, semakin hari semakin dewasa saja." guman Narul bangga.

"Aku akan mengambil minyak ikan." pamit Evangeline.

Evangeline menaiki tangga dan masuk ke dalam kamar Anna.

"Anna tak bilang laci yang mana. Aku harus mencari dimana dulu?" monolog Evangeline bingung.

Ia berjalan mendekati lemari putih tempat pakaian Anna berada dan membukanya.

"Baju pemberianku masih tersimpan apik. Perhiasannya banyak sekali? Aku tak pernah melihatnya mengenakan perhiasan. Astaga! tabungannya sangat banyak, bahkan buku tabungannya lebih dari lima. Apa dia tak pernah belanja?" guman Evangeline tak percaya dengan pengelihatannya.

"Astaga Eve, fokus pada tujuanmu."

Evangeline menutup lemari dan membuka laci meja belajarnya. Ia terkejut saat melihat ijazah kelulusan SMK dan sertifikat kelulusan S1 sampai S3. Anna sudah wisuda di saat berumur tiga belas tahun. Wow, amazing! Anna benar-benar jenius jika begini. Ia harus memberitahu semua orang.

Evangeline mengambil seluruh berkas yang terdapat dalam laci khusus di meja belajar milik Anna, tanpa peduli sebab akibat jika ia menunjukkan semua itu pada mereka semua.

Evangeline turun dengan sangat terburu-buru. Ia berteriak memanggil semuanya untuk berkumpul di ruang keluarga.

"Ada apa sih mah?" tanya Raka.

Evangeline hanya mesam-mesem tak karuan dan menyuruh mereka semua untuk duduk.

"Ada yang ingin kubicarakan." ujar Evangeline serius. Ia mendekap berkas-berkas Anna dengan erat.

Karena melihat Evangeline yang berkata seserius itu, mereka menutuskan untuk menuruti permintaaannya.

"Coba lihat ini." suruh Evangeline sambil memperlihatkan berkas-berkas Anna.

Surat ijazah SD, SMP, SMA dan bahkan setifikat wisuda dari S1-S3 juga segala piagam penghargaan dari berbagai bidang. Seni lukis, seni tari, cerdas cermat antar sekolah, antar kecamatan, antar kabupaten bahkan antar provinsi, kompetisi pencak silat antar sekolah, dll.

Mata Navendra tak sengaja melihat surat yang menurutnya aneh.

"Ini..." guman Navendra tak percaya.

Di sana tertulis jika Anna akan mendapatkan seluruh warisan dari keluarga Jefferson, keluarga terkaya nomor dua di dunia. Sedangkan ia dan keluarga Zaxiusz adalah keluarga terkaya nomor lima di dunia.

"Apa ada yang tau tentang hubungan antara Anna dan keluarga Jefferson?" tanya Navendra.

Narul dan Evangeline menatap Halaya. Tanpa di komando, anak-anak dan Navendra sendiri juga ikut melihat Halaya.

"Heh? Kenapa menatapku seperti itu? Kalian yang hidup bersama Anna selama ini, kenapa malah bertanya padaku?!" dengus Halaya.

"Kak Anna pernah berkata jika Alcio Jefferson memberikan sesuatu kepadanya dan sebagai gantinya ia harus mau menjadi penerus keluarga Jefferson." celetuk Devi sambil menatap piagam milik Anna.

Dad N' Family [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang