5.

4.5K 183 2
                                    

"Apa kamu pergi ke taman Ganesha?" tanya Nevandra mengutarakan pikirannya.

Anna menatap Navendra terkejut. Apa Navendra tak tau jika jarak antara cafe Galaksi dan taman Ganesha sangat jauh. Ia bahkan tak kepikiran untuk datang ke sana.

"Daddy mencurigai Anna seperti mereka." tukas Anna dengan penekanan pada kata 'mereka'.

Kini ganti Navendra yang terkejut. Apa kecurigaannya pada Anna terlalu kentara? Dan siapa yang di maksud Anna dengan mereka?

"Anna... Daddy tak bermaksud-"

Navendra mengusap wajahnya kasar, ia tak sanggup melanjutkan kalimatnya. Lidahnya terasa pahit.

Anna mengangguk, ia menarik kedua tangan Navendra yang masih menggenggam kotak makan yang diberikan Anna.

"Anna tak tau siapa yang salah dan siapa yang benar. Terserah daddy mau percaya atau tidak, Anna tak masalah. Anna tau, kepercayaan sangat mahal harganya dan haruslah di jaga dengan sepenuh hati. Anna tak masalah jika mereka tak mempercayai Anna, itu hak mereka untuk memilih." ujar Anna dengan tenang, namun setetes air mata luruh dari mata kirinya.

"Anna, daddy percaya Anna. Sangat percaya, sayang." bisik Navendra pada Anna.

Anna menatap Navendra datar. Namun, sedetik kemudian ia tersenyum manis.

"Anna percaya, daddy. Karena itu Anna tak tersinggung sama sekali." guman Anna yakin dengan senyum kecil yang menghiasi wajah manisnya.

Nada bicara Anna yang awalnya semangat dan ceria kini berubah datar dan Navendra tak menyadarinya.

"Terima kasih." ujar Navendra tulus.

Anna mengambil kotak makan yang masih tertutup dan sendok. Ia menyuapi Navendra dengan telaten, bagaikan seorang ibu yang menyuapi anaknya.

"Jika kita terus berbicara, perut daddy akan kosong." ujar Anna sambil menyuapi Navendra.

Kotak yang awalnya penuh dengan nasi goreng kini kosong, Navendra sudah menghabiskannya dengan sedikit paksaan Anna.

"Anna sudah makan jika daddy ingin bertanya." tukas Anna saat Navendra ingin mengucapkan sesuatu.

Navendra bungkam. Anna terlalu peka jika menyangkut dirinya.

"Ini." ujar Anna sambil menyerahkan segelas Air.

Navendra menerimanya dengan perasaan heran, darimana Anna mendapatkannya? Gelas? Air? Makanan?

"Tadi pagi teman Anna membawakan gelas, air mineral, dan kotak makan. Anna juga meminjam dapur kantin rumah sakit untuk membuat nasi goreng." jelas Anna tiba-tiba.

"Kenapa-"

"Dahi daddy akan berkerut jika sedang bingung. Sebelah alis daddy akan terangkat jika daddy tak mempercayai sesuatu. Kedua alis daddy akan terangkat jika terkejut." potong Anna.

Navendra terkejut. Bagaimana mungkin Anna tau sedetail itu tentangnya?

Anna mengambil cermin dan menunjukkannya ke depan wajah Navendra. Terlihat sekali jika kedua alis Navendra terangkat dengan sempurna, lalu berkerut, dan berakhir dengan terangkatnya sebelah alis Navendra.

"Anna akan melihat kak Zarra." ujar Anna.

Anna menata selimut Zarra dengan telaten. Navendra yang melihat perlakuan Anna kepada Zarra merasa bodoh karena telah meragukannya.

"Anna merasa aneh, kakak. Apa yang akan terjadi dengan keluarga kita jika Anna terus bungkam dengan masalah ini." bisik Anna lirih.

Namun Anna tidak tau jika sebenarnya Zarra sudah terbangun dari tidurnya dan mendengar seluruh percakapan Anna dengan Navendra juga bisikan Anna yang membuatnya bertanya-tanya dengan maksud ucapan Anna.

Dad N' Family [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang