MAHASISWA

76 4 2
                                    

Sebuah mobil berwarna silver terparkir tepat didepan sebuah kosan, terdapat keluarga yang hendak mengantarkan  anaknya.
"Kamu baik-baik ya sayang disini", satu tetes air jatuh dari pelupuk mata seorang wanita paruh baya.

"Iya Ma, aku disini bisa jaga diri kok" satu pelukan pun tak bisa dia tahan untuk Mamanya tercinta, bagaimanapun ini adalah kali pertama dia berpisah sejauh dan selama ini dari keluarganya.

Sang Mama pun membalas erat pelukannya sambil mencium pucuk kepala sang anak "sering-sering telpon Mama,atau papah, kalo ada apa-apa jangan lupa kabarin"

"Iya Maa... Nissa bakal kabarin mama kalo ada apa-apa, doain Nissa disini supaya baik-baik aja"

"Tanpa kamu minta, mama selalu doain kamu nak. Doa yang terbaik untuk kamu sayang"

Anisa Nurul Sabrina, tapi biasa dipanggil Nissa. Merupakan anak satu-satunya, jadi pantas saja jika sekarang ini Mamanya sangat sedih, harus berpisah dengan anak semata wayangnya demi cita-cita sang anak, demi menempuh pendidikan yang tinggi. Nissa sekarang resmi menjadi mahasiswa manajemen di salah satu universitas di Jakarta. Ya walaupun tidak terlalu jauh bandung-jakarta, tapi bagi Nissa ini merupakan kali pertama dia harus berpisah dengan kelurganya.

"Yaudah papah dan mama pulang ya Niss, awas hati-hati ini kota orang, jaga etika dan tatak rama. Sekarang kan kamu udah dewasa harus bisa memilih pergaulan yang baik buat kamu, jangan sampai terjerumus sama pergaulan. Papah doain semoga kamu betah disini ya"

"Hiks .. Papah" repleks Nissa langsung memeluk papanya dan menangis, karena memang ini mungkin awal hari terberat dia. Dimana kedepannya dia harus tidur sendiri, menyiapkan segala keperluannya sendiri yang jelas akan sangat beda jauh dengan dirumahnya. Yang apa-apa sudah disiapkan, karena memang Nissa  anak yang sedikit manja.

Matahari pun semakin terbenam, gelap semakin merindukan malam. Selepas ditinggal Mama dan Papahnya Nissa banyak melamun dari tadi sore sampai malam ini. Dia benar-benar sendiri sekarang, jauh dari keluarga. "rasanya ingin ikut pulang lagi" batin Nissa, tapi keadaan menolak dia harus disini, menjemput sang cita. Malam sudah menunjukkan pukul 11.30 dia ingin tidur, tapi nihil matanya enggan terlelap. Dia memikirkan bagaimana harus beradaptasi? Bagaimana nanti kalo gada temen? Bagaimana kalo dikucilkan? Dan serentetan pertanyaan yang menganggu waktu tidurnya. Akhirnya diapun membuka hp dan menonton film di youtube sampai tertidur.

°°°

Kini bulan berganti tugas dengan matahari, walaupun semalam Nissa bergadang tapi beruntung pagi ini dia tidak terlambat. Sungguh Mamanya memang sangat pengertian, yang membangunkan Nissa dari jam 4 subuh walaupun lewat telpon tapi batin ibu dan anak memang sangat kuat.

Nissa sudah sangat siap menuju kampus dengan baju berwarna biru langit dan kerudung segi empat yang kekinian dengan warna senada serta celana jeans favoritnya. Sesekali menengok cermin sebelum akhirnya berangkat ke kampus.

Karena jarak antara kampus dan kosan tidak terlalu jauh, Nissa memilih jalan kaki. Walaupun sebenarnya dia mampu membawa kendaraan, tapi orang tuanya sangat khawatir dengan segala resikonya. Dan yang paling orang tuanya khawatirkan, takut Nissa keluyuran malam-malam apalagi ini di Jakarta.

Langkahnya berhenti seketika ketika hendak masuk ke dalam kelas, Nissa menatap keseluruh penjuru ruangan dan teman-teman barunya yang sudah lebih dulu memasuki kelas. Akhirnya dia melanjutkan langkahnya menuju kursi kosong yang berada disebelah wanita sebaya dengannya, Nissa melempar senyum kepada wanita tersebut sebelum akhirnya duduk.

Wanita itu pun merespon dengan senyum sumringah, mengulurkan tangan mengajak kenalan "hai.. Kenalin aku Syakira tapi biasa dipanggil Ira"

Nissa pun menyambut tangan Ira "iya.. Aku Anissa Nurul Sabrina, kamu bisa panggil aku Nissa"

Dari situ Nissa dan Ira resmi menjadi teman, Nissa bersyukur pertanyaan-pertanyaan semalam yang mengganggu waktu tidurnya bukan hal buruk baginya karena sekarang ini dia dengan mudah menemukan temannya. Bahkan kelihatannya Ira sangat baik dan periang orangnya.


Dua jam berlalu, setelah kegiatan belajarnya dikampus Nissa dan Ira pergi ke kantin meredakan rasa lapar karena memang sebelum berangkat ke kampus Nissa tidak sempat sarapan bukan karena terlambat bahkan Mamanya membangunkan Nisa subuh-subuh, dan bukan tidak ada makanan kemarin saja pas mengantarkan Nissa, Mamanya pula yang menyiapkan segala keperluan Nissa termasuk makanan yang pasti akan Nissa perlukan untuk sarapan walaupun hanya roti tawar lengkap dengan slai dan susunya.

"Ini non nasi goreng telor dan teh hangat nya", ibu kantin itu memberikan pesanan nasi goreng telor dan dua teh hangat yang sudah di pesan Nissa dan Ira di meja pojok yang Ira pilih.

"Makasih yaaa buu"

"Sama-sama non" jawab ibu kantin itu sembari tersenyum pergi ke dapur kantin

"Kamu yakin gak pesen makanan Ra ?" tanya Nissa

"Enggak ah Niss perutku masih kenyang, tadi dimasakin nasi goreng juga sama Ibu"

"Hmmm.... Kamu sih enak ya rumahnya deket kampus jadi ga usah ngekos" tarik nafas panjang Nissa, membayangkan betapa bahagianya kalo dia dan orangtuanya tinggal disini.

"Gak boleh ngeluh gitu, kalo kebanyakan ngeluh kamu gak akan ketemu sang cinta"
Sontak Nissa pun langsung melotot ke arah Ira.
"Eh Cita maksudku Nis" sambung Ira sambil  tertawa.

"Ah kamu Ra becanda terus, aku kan lagi galau"

"Aku kan mau ngehibur kamu Niss, kamu jangan galau deh kan ada aku" ucap Ira sambil menaik turunkan alis

"Kamu malah bikin galau Ra" sambung Nissa sembil melempar tawa

"Dusta banget itu, padahal gemesin gini loh Niss" mereka pun saling melempar tawa bersamaan.

°°°

Haiiii aku penulis pendatang baru xixixi
Salam kenal dariku, ini cerita pertamaku aku harap cerita ini bisa menemani hari² temen2  yang indah ya 😍

Sedikit banget ya part nya

Takdir Allah TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang