Cinta

41 5 0
                                    

Liburan akhir semesterpun tiba, Nissa yang masih mematung dikursinya merasakan aroma kebebasan setelah tempur 4 hari lamanya dengan soal-soal, tidak menyangka sudah satu semester dia lalui dengan suka duka.

Akhirnya setelah beberapa bulan dia sangat merindukan rumahnya, kini dia akan mengakhiri rindu itu. Sebentar lagi dia akan pulang melepas rindu yang sudah menggunung.

Mamanya, Papahnya, argh dua sosok yang selalu dia rindukan. Semenjak masuk perkuliahan Nissa belum pernah pulang lagi, bertemu kedua orang tuanya saja hanya lewat video call. Dan kali ini dia bener-bener akan pulang bertemu sang heronya.

Tiba-tiba ponsel Nissa berdering, membuyarkan lamunannya. Dilihatnya satu panggilan masuk dari seseorang yang secara tidak disangka masuk kedalam kehidupan Nissa mencuri tempat dihatinya, membuat malamnya dihantui bayangan-bayangan indah wajahnya.

"Hallo kamu dimana? Udah beres UAS nya?" baru saja diangkat sudah diteror dengan pertanyaan.

"Aku masih dikelas Rangga, baru aja selesai". Dikarenakan kan jadwal UAS mereka berbeda, Rangga yang sudah menyelesaikan ujiannya lebih dulu kini sudah menghirup udara bebas, tinggal menunggu hasil ujiannya.

Ya, dia Rangga yang sejak pertemuannya secara tidak sengaja waktu itu, membuat kisah baru di hidup mereka. Dari pertemuan itulah Rangga selalu mengambil kesempatan untuk bertemu, entah itu bertemu dikampus atau mengajak jalan hanya untuk makan dan untuk mengambil hati si Gadis bunglon begitu panggilan Rangga. Rangga yang mengagumi terlebih dulu waktu itu karena kecantikan Anissa Nurul Sabrina membuat hari-hari Rangga selalu dihantam Rindu. Walaupun sampai saat ini dia masih belum berani mengungkapkan cintanya, karena dia sempat takut dengan sikap Nissa yang kadang labil membuat Rangga ragu untuk memulainya.

"Aku mau ngajak kamu ke suatu tempat, aku tunggu diparkiran ya jangan pake lama"

Begitulah Rangga kadang nyebelin tapi dia baik banget, perhatian luar biasa, ganteng, tinggi, dengan kumis tipisnya. Walaupun keras kepala juga.

Setelah menutup telponnya secara sepihak oleh Rangga, satu pesan masuk dari sahabatnya Ira.

"Niss aku pulang duluan ya.. Aku dijemput sama Ayahku mau jenguk sodaraku yang lagi dirawat dirumah sakit. Jangan pulang dulu ke Bandung kita belum pamitan besok kita ketemu yaa.. Awas aja kalo ngelangar oh iya btw tadi aku mau telpon cuma no. Kamu nya sibuk makannya aku sms"

"Iya Ra gapapa semoga cepet sembuh sodaranya" balas Nissa.

Setelah membalas pesan dari sahabatnya Nissa beranjak pergi ke parkiran, entah kenapa hatinya tiba-tiba deg-degan. Ketika sampai diparkiran dan melihat sosok Rangga yang duduk diatas motornya sambil memainkan handphone membuat hatinya bertambah deg-degan. Aneh, satu kata yang terselip dihatinya. Ranggapun menoleh, sadar akan kedatangan Nissa.

"Kok lama?" tanya Rangga

"Iya maaf tadi balas pesan dari Ira dulu"

"Emmmhh yaudah yuk"

"Mau kemana?" tanya Nissa penasaran

"Rahasia" jawabnya sambil mengukir senyum termanisnya, benar saja senyuman ini yang membuat Nissa suka melamun sendiri disetiap malamnya, membayangkan senyum termanis itu. Sial, Rangga tidak tahu kalau hati Nissa sedang dalam keadaan upnormal, kini dirinya malah memamerkan senyuman itu.

Dengan mengontrol perasaan dan wajah agar terlihat baik-baik saja Nissa berusaha untuk tidak memandangnya lagi, dia menunduk. Diambilnya helm yang diberikan Rangga, kemudian memakainya dan duduk diatas moge milik Rangga.

Mereka melaju meninggalkan parkiran, dengan berpegangan erat pada jaket yang dikenakan Rangga. Seketika satu rem dadakan berhasil membuat Nissa terdorong kedepan memeluk Rangga kaget.

Takdir Allah TerindahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang