17

1.2K 125 25
                                    



Sleep With The Devil

17


*


Entah berapa jam proses operasi yang menyiksa itu dan Jongin duduk di sana dengan seluruh tubuh menegang dan tersiksa. Seojoon masih menungguinya di sana, sementara Sohee sudah berpamitan, karena putranya membutuhkannya. Sohee bilang akan kembali besok pagi.


Lalu terdengar tangis bayi. Tangis bayi yang sangat kuat dan keras, seakan memompa seluruh udara yang ada ke dalam paru-parunya.


Jongin terkesiap dan saling berpandangan dengan Seojoon, tubuhnya makin menegang.


Apakah itu suara anaknya?


Tiba-tiba lampu menyala hijau dan seorang perawat keluar memanggilnya.


"Tuan Kim Jongin?"


Jongin diajak masuk ke ruangan dalam di bagian ruang persiapan operasi, yang menjadi pembatas antara ruang tunggu dengan ruang operasi.


"Ini putra Anda, Tuan Jongin, kami menunjukkannya sebelum dia dibawa ke kamar bayi."


Bayi itu menangis begitu keras, seolah-olah memprotes kenapa dia direnggut dari kehangatan yang nyaman di perut ibundanya ke dunia yang penuh marabahaya ini.


Jongin mengamati bayi itu dengan takjub, mahluk kecil tak berdaya itu, yang selama ini tumbuh di perut Tiffany...darah dagingnya yang tumbuh dari percintaannya dengan Tiffany. Makhluk itu begitu tak berdaya, dan ingatan bahwa Jongin memusuhinya dulu terasa begitu konyol.


Anak laki-laki ini adalah anaknya. Buah cintanya dengan Tiffany.


Perawat itu menunjukkan alat kelamin bayi itu, anak laki-laki yang sehat. Dan wajahnya itu, yang bahkan sudah menunjukkan kemiripannya dengan seluruh keturunan Kim, lalu membawa sang bayi ke ruangan khusus.


Sejenak Jongin masih tertegun di sana, lalu teringat kepada Tiffany.


Tiffany...

Bagaimana dengan istrinya?


"Suster," Jongin memanggil suster itu, berusaha agar tidak terdengar panik. "Bagaimana dengan istriku?"


Suster itu melirik ke ruang operasi. "Masih belum sadar, Tuan. Kondisinya cukup stabil meskipun kita tidak tahu apa yang akan terjadi waktu-waktu mendatang, Anda bisa melihatnya nanti ketika dia sudah dipindah dari ruangan operasi ke ruangan ICCU," lalu suster itu pergi meninggalkannya, memaksa Jongin menunggu ke dalam ketidakpastian yang menyiksa lagi.


Jika dulu, Jongin pasti akan membentak, memaksa, menggunakan cara kasar agar bisa dituruti kemauannya.

[EPILOG!] KAIFANY - Sleep With The DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang