EPILOG

1.5K 138 30
                                    


Sleep With The Devil

EPILOG!


*


Tiffany mulai larut dalam kantuknya, namun ketika mendengar suara derap kaki di lorong kamar rumah sakit, matanya terbuka, bersamaan dengan sosok Jongin yang acak-acakan dengan rambut berantakan, dasi dilonggarkan seadanya dan mata yang menatap tajam. Setengah panik.


Dengan menahan geli, ia menatap Jongin yang sedang mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan tempat Tiffany berbaring. Ketika pada akhirnya mata mereka bertemu, seulas senyum terukir di mata mereka. Senyum yang sama seperti lima tahun yang lalu di hari pernikahan mereka.


"Aku pikir aku terlambat." Jongin mengusapkan jemari di rambutnya yang berantakan. "Mereka menelepon kantor dan bilang kau dibawa ke rumah sakit karena sudah kontraksi, aku tadi ke sekolah Taeoh dulu baru ke sini."


Tiffany tersenyum, menatap perutnya yang membuncit. "Belum Jongin, kata dokter aku harus menunggu sebentar lagi."


Jongin mendesah, melangkah masuk dan duduk di tepi ranjang, digenggamnya tangan Tiffany penuh kasih. "Aku panik," matanya menatap Tiffany cemas, "bagaimana rasanya sayang? Apakah sakit? Apa kau merasa nyaman?"


Tiffany mengangguk sambil membalas remasan jemari Jongin, kemudian seperti menyadari sesuatu, tatapannya melirik ke belakang punggung Jongin. "Dimana Taeoh?"


Dengan senyum dikulum, Jongin ikut menoleh ke arah pintu. "Tertahan di pintu seperti biasanya. Suster-suster sibuk mengerubunginya, dan meskipun masih kecil sepertinya dia menikmati banyaknya perhatian dari perempuan-perempuan itu," alis Jongin tampak berkerut bersungguh-sungguh ketika mengucapkan kata-kata itu sehingga Tiffany terkekeh geli.


"Mungkin karena dia putra Kim Jongin, seorang playboy sejati," canda Tiffany sambil menahan tawa.


Tiffany menatap suaminya dengan penuh perasaan sayang. Selama lima tahun pernikahan mereka, cintanya pada Jongin semakin dan semakin dalam.


Oh... Jongin memang tidak berubah, dia masih lelaki yang sama—arogan dan keras kepala dengan mata yang tajam ketika marah, tetapi lelaki itu sekaligus berubah menjadi lembut dan...banyak tertawa.


Pada awal mulanya Jongin masih membatasi diri, tetapi sekarang sudah tidak ada lagi batasan di antara mereka. Jongin ternyata bisa menjadi suami yang begitu penyayang dan lembut, membuat Tiffany merasa menjadi istri yang luar biasa bahagia dan dicintai.


Mendengar perkataan Tiffany, Jongin cemberut meskipun ada senyum menari-nari di matanya, dikecupnya jemari Tiffany lalu matanya mendongak, menatap nakal. "Playboy sejati yang akhirnya tunduk di bawah kuasa Nyonya Kim yang mempesona," godanya setengah berbisik.


Pipi Tiffany memerah, dalam kondisi hamil sembilan bulan, dia tampak cantik dan berisi, apalagi dengan pipi merona yang begitu menggoda.

[EPILOG!] KAIFANY - Sleep With The DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang