Ia mengira bahwa Fanny tidak benar-benar menyukainya. Bagaimana bisa? Padahal Fanny dari dulu menunggu hatinya menyambut Fanny, namun ia menganggap ini hanyalah lelucon.
Dheo pun tidak langsung kembali ke kelas, namun ia masih duduk dimeja makan kantin bersama Enrico dan Fino
"Widih si Dheo ternyata ada yang suka juga, most wanted sekolah lagi, wagelaseh"
"Iyaa gilaa, model-model cengoh kaya dia ditaksir most wanted sekolah, langsung sikat bro, kapan lagi lo bisa beruntung kaya gini"
Dheo bingung, sebenarnya Enrico dan Fino sedang memberikan dukungan atau ejekan
"Ngga lah, pasti itu cuma candaan doang" Dheo masih mengira bahwa itu hanya lelucon
Enrico dan Fino saling bertatapan
"Hah? Candaan?" Mereka berdua mengucapkannya secara bersamaan
"Lo kok bisa mikir gitu sih? Ih cengoh banget"
"Mana mungkin candaan? Orang si Fanny aja tadi gue liat dia nunduk malu gitu"
Enrico dan Fino berusaha membenarkan bahwa itu bukan candaan
"Heh bro, buruan sono pdkt si Fanny, mumpung dia masih setia nungguin" Enrico merangkul Dheo dan mencoba memberi saran
"Iya, keburu Fanny berpaling ke si Kapten Basket, dia soalnya dua kali lipat lebih keren dari lo"
Dheo bingung dengan Fino, ia dari tadi sebenarnya memberi dukungan atau mengejek?
"Udah ah ga usah bahas itu, gue ga ada rasa sama si Fanny, meskipun dia most wanted di sekolah ini" Kali ini Dheo pun membuka mulut
"Lo tuh sebenernya terbuat dari apa sih? Hati lo dilapisin apaan? Hah?" Enrico heran dengan Dheo
"Dheo itu ibarat es, es yang terlalu beku hingga matahari tidak bisa membakarnya" Entah mengapa Fino menjadi sok bijak kali ini
"Udah udah, gue mau balik ke kelas" Dheo kembali ke kelas dan meninggalkan kedua sahabatnya begitu saja
***
"Bentar-bentar, gue masih bingung sama apa yang di omongin si Dheo tadi, dia nganggep Fanny ga bener-bener suka sama dia?"
Annie dan kedua sahabat Fanny yang lain masih membicarakan kejadian tadi
"Terus kalo ga bener-bener suka sama si Dheo, ngapain Fanny nunggu Dheo dari waktu kelas sepuluh dulu" Chintya pun juga bingung dengan apa yang di ucapkan Dheo tadi
Karena hari ini tidak ada pelajaran alias jamkos, maka murid kelas XI IPA-1 termasuk Fanny and the gang's bersorak ria seperti merasakan surga dunia, mereka akhirnya berpencar dari tempat duduk asli untuk berkumpul bersama sahabatnya, dan seperti biasa, anak laki-laki berada di tempat duduk belakang untuk mabar, dan tempat itulah tempat yang paling membuat gaduh, karena ketika kalah maka mereka akan mengeluarkan kata-kata mutiara
"Udah lah, Fan, mendingan lo berpaling aja dari si Dheo, yang lebih baik dari dia itu banyak" Luna mencoba memberikan saran kepada Fanny, namun sepertinya sangat sulit membuat Fanny berpaling hati dari Dheo
KRIIIIIINGGGGGGG!!!
Tidak terasa, bel pulang sekolah pun berbunyi, seluruh murid-murid SMA Nusantara berhamburan pulang, ada yang dijemput dan ada yang membawa motor dari rumah. Sementara Fanny menunggu jemputan di halte sekolah karena Annie dan Chintya pulang naik bus sekolah karena rumahnya yang jauh, sementara Luna pulang bersama Revo, pacarnya.
Fanny sendirian menunggu jemputan mamanya, ditambah lagi baterai nya lowbat
Tiba-tiba, mamanya me-WA nya
Mama🌹 : Nak, kamu pulang naik angkot ya,mama masih ada acara di kantor
Fanny mendengus pelan menerima pesan dari mamanya
Fanny menunggu kedatangan angkot sambil memainkan ponselnya, tak lama kemudian
"Lo pulang bareng gue aja, jam segini udah ga ada angkot lewat" ...
________________________________
Komen+Vote💞💞

KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Love
Fiksi RemajaAku selalu memerhatikanmu meski dari kejauhan. Aku selalu memelukmu lewat doa-doa di sepertiga malamku. Aku menunggumu, menunggu hatimu menyambut diriku. Aku mencintaimu dalam diamku. Tidak peduli orang lain mengatakan apa, tidak peduli orang lain m...