Hai The Pipers,
jangan lupa sebelumnya tekan dulu gambar bintang (🌟)
sebelah pojok kiri ya
vote dan komentar the pipers,
baik berupa saran adalah bentuk penyemangat untuk penulis
.
.
."hyung" pekik rapmon saat menatap kearah pintu yang terbuka itu. Sedetik setelahnya disusul kehebohan member lainnya melihat kedatangan sosok yang mereka nanti itu, mata mereka sekarang seperti tatapan anak kecil yang sedang melihat mainan keinginannya, ya berbinar diiringi loncatan kecil sambil mengayunkan tangannya keatas.
"Hyung, kau pasti membawa makanan kan?"
"Hyung, mana parfumku? kau janji membelikanku parfum kan, apa kau masih ingat?"
Hyung.. hyung.. hyung..
Begitulah kata kata yang hampir mendominasi ruangan itu, rasanya sudah lama berkurang kehebohan member ini saat Jae memutuskan untuk keluar dari agensi kecil yang kini sudah meroket hingga keskala Internasional ini, meski setidaknya setiap bulan atau beberapa bulan sekali sesibuk sibuknya jae pasti ia akan meluangkan waktu untuk mengunjungi para member yang sudah ia anggap sebagai keluarga itu.
"Lihatlah" katanya tersenyum riang menampakkan sebuah plastik berukuran besar. "Ayo kita masak" lanjutnya bersemangat
"yah.. masak?" kata jhimin dan vee sambil menatap lesu
"kenapa? ayolah kita masak masak. sebenarnya aku ingin membeli beberapa cemilan dari luar tapi rapmon menyuruhku membawa makanan baku dan menyuruhku untuk memasak disini. dia memintaku untuk mengajarinya."
"mengajarinya?"tanya vee kebingungan
"Ya.. itu benar, kau tahukan hyungmu itu tidak pandai memasak? bahkan memotong bawang saja dia tidak pandai. maka dari itu dia memintaku mengajarinya"
"Apa ini ada hubungannya dengan Yi Rein?" tanya jimin semakin pemasaran
"Hei.. kalian sedang membicarakan aku?" Tanya Rapmon yang sudah mulai tampak cemas itu "ah sudahlah, hyung. Jangan dengarkan mereka hyung. Ayo kita langsung masak" katanya membawa jin masuk kedapur
mata Vee dan jhimin kini menatap tajam kearah rapmon seakan sedang menghakimi rapmon yang sudah memutuskan ini diam diam dibalik para member lain. Rapmon hanya menatap mereka berdua dengan tatapan tidak bersalah dan dengan lancangnya dia tertawa sambil memukul bahu vee dan jhimin yang masih dalam keadaan kesal itu.
"Hyung" sapa jungkook kaget melihat jae
"hai kelinci kecilku" katanya tersenyum lembutjungkook terdiam sejenak, bagaimana bisa hyung bertingkah laku seperti tidak ada masalah yang terjadi sebelumnya. Jungkook lagi lagi tertegun melihat Jae yang seakan akan tidak menutupi apapun padanya, padahal Jae tak mengabarinya sedikitpun tentang hani. Apa dia lupa? atau apa yang sebenarnya terjadi? jungkook meringis menatap Jae, dan mulai mendekati Jae.
"Hyung.." bisiknya pelan menampakkan wajahnya yang kesal pada hyung tertua dimembernya dulu.
"Ya. kau pasti sudah lapar, bukan?" katanya dengan lantang, jungkook terdiam dan berpura pura mengangguk saat yang lain melihat kearah mereka berdua. Lagi lagi jungkook memajukan bibirnya bertingkah ingin dimengerti oleh hyung nya yang satu ini.
"hyung" bisik jungkook lagi ke telinga Jae, Jae melihat spontan dengan tatapan bertanya.
"ada apa? Jika kau lapar, maka bantulah aku memasak." katanya yang mulai risih dengan keberadaan jungkook didapur yang selalu memanggilnya tak jelas.
"huh.."Jungkook mengeluh melihat perlakuan Jae padanya, ia menghentakkan kakinya dengan bibirnya yang mulai condong kedepan. ia pun berjalan kearah meja makan dan duduk dikursi itu sembari melonjorkan kakinya keatas lantai, sesekali tangannya dihentak hentakkan keatas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be With You
FanfictionSaat bulan mulai terlelap perlahan membangunkan fajar, saat itulah kau menghilang. indahnya sakura yang bermekaran seakan terhalang musim gugur yang tak hanya memisahkan dedaunan dari rantingnya namun juga tentang kisah ini. kau meninggalkanku disin...