★c★

374 51 5
                                    

"Ta, cepetin gih gue buru ada acara,"

Kebanyakan yang lain kalo manggil cewek cantik ini Rena tapi cowok dekil nan lusuh di samping Rena ini suka manggil dia Nata,

"Vano, lo ga liat ini masih banyak yang harus dikerjain?"

"Iya gue tau, tapi di Kosan nanti kan bisa dikerjain lagi Ta, ini udah hampir dua jam loh,"

Renata diem, dia pengen marah tapi gegara semalem ribut sama mbak Sabrina dia ga mood mau ngomelin Kevan. Cuma masalah sepele sih, tapi mbak Sabrina bikin gede dan runyam.

"Ta--"

Senggol Kevan pada lengan Renata yang lagi ngelamun, "Lo ga capek dari tadi pagi di sini ngerjain ini? Gue yang masih dua jam aja jenuh Ta,"

Renata melengos dan melirik Kevan, "Mau kemana lo? Ga penting kan?"

Kevan cuma meringis sambil mengucek rambutnya yang tadi udah dikasih pomade tapi tetep lusuh, "gue mau balik, belum mandi."

Seketika Renata langsung mendorong badan Kevan menjauh, "ANJIR JOROK BANGET SIH VANO!!"

Raungan Renata bikin beberapa mahasiswa mahasiswi di taman sedikit menoleh ke arah mereka, sedikit yang udah nggak heran lagi kalau dengerin dewinya kampus lagi ngomelin playboynya kampus, contohnya Selena yang rada jauh dari keberadaan dua temen kosnya itu.

"Tumbenan Renata mau deket-deket Kevan??" Ini Windy yang lagi nanya heran ke Selena yang lagi sibuk komat kamit ngoreksi tugasnya yang penuh coretan,

"Kepaksa, kemarin Kevan kena amuk bokap nyokapnya karna terancam ngulang kelas. Terus dia mohon-mohon tuh ke Renata minta bimbingan." jawab Selena melengos dikit,







Renata, look At Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang